10 Kesalahan yang Jarang Disadari Ketika Bayi Mulai MPASI Pertama

3 hours ago 2

Memulai fase MPASI sering kali membuat orang tua tanpa sadar melakukan kekeliruan. Nah, apa saja kesalahan yang jarang disadari ketika bayi mulai MPASI pertama? Bunda juga pernah melakukannya?

Dikutip dari Parents, di usia 6 bulan Bunda dapat mulai memberi bayi makanan padat. Ini memungkinkan mereka untuk mencoba berbagai berbagai rasa dan tekstur makanan.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa makanan padat tidak dimaksudkan untuk menggantikan ASI atau susu formula sebagai sumber nutrisi. 

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama usia 6 bulan, serta pemberian ASI tambahan hingga bayi berusia 1 tahun. 

Kesalahan saat bayi mulai MPASI pertama

Berikut beberapa kesalahan yang tanpa sadar dilakukan orang tua saat bayi mulai MPASI pertama seperti dilansir berbagai sumber:

1. Memulai MPASI terlalu dini

Dikutip dari US News Health, banyak orang tua berpikir bahwa memberi makanan padat lebih awal akan membantu bayi tidur lebih nyenyak di malam hari. 

Padahal sistem pencernaan dan kekebalan bayi belum sepenuhnya siap. Hal ini dapat meningkatkan risiko alergi makanan, eksim, penyakit celiac, infeksi saluran pencernaan, dan kenaikan berat badan berlebih.

MPASI sebaiknya dimulai di usia 6 bulan ya, Bunda. Namun, dalam beberapa kasus MPASI dini bisa dilakukan atas rekomendasi dokter spesialis anak. 

Memberi MPASI terlalu cepat tidak dianjurkan, begitu juga dengan menundanya terlalu lama. Kondisi ini biasanya terjadi karena ada ketakutan dari orang tua akan terjadi risiko tersedak atau reaksi alergi pada bayi. 

Penelitian dari jurnal Maternal & Child Nutrition menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mengenal tekstur makanan kasar hingga usia 9 bulan cenderung memiliki masalah makan di usia 7 tahun.

Selain itu, menunda MPASI juga dapat menghambat pertumbuhan bayi, meningkatkan risiko kekurangan zat besi, dan menunda perkembangan keterampilan makan. 

3. Memberikan makanan hambar terlalu lama

Makanan hambar mungkin terasa aman untuk bayi, tetapi penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan beragam rasa lebih penting. Hal ini dapat mendorong anak untuk lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan di kemudian hari.

Untuk menambah rasa dan aroma makanan, Bunda bisa memberikan rempah, bumbu, atau bahan aromatik untuk mengenalkan rasa yang lebih bervariasi pada MPASI.

4. Tidak memperhatikan nutrisi 

Dua tahun pertama kehidupan adalah masa kritis untuk pertumbuhan otak dan tubuh anak. Oleh sebab itu, nutrisi seperti zat besi, seng, lemak total, asam lemak omega-3 (DHA), dan vitamin D sangat penting.

Pastikan Si Kecil mendapatkan makanan kaya zat besi seperti dari daging sapi, kuning telur, atau sayuran hijau.

5. Terlalu sering memberikan makanan manis

American Heart Association merekomendasikan untuk tidak memberikan gula tambahan selama dua tahun pertama kehidupan anak, termasuk dari minuman manis. Jadi, hindari makanan manis sebagai bagian rutin dari makanan bayi sehari-hari.

6. Mengabaikan tanda kenyang

MPASI bayi saat mudikIlustrasi/Foto: Getty Images/sleepingbas1

Bayi memiliki kemampuan alami untuk mengetahui kapan mereka kenyang. Namun, sering kali orang tua terus memberi makanan sampai habis tak bersisa di piring. 

Membuat bayi terus makan lebih banyak, padahal sudah kenyang, dapat merusak kemampuan alaminya untuk mengatur porsi makan sendiri. Hal ini dapat berujung pada pola makan berlebihan yang tak sehat di kemudian hari.

Jika bayi menunjukkan tanda tidak ingin makan lagi, seperti menoleh atau menolak sendok, sebaiknya biarkan mereka berhenti makan.

7. Memberi makan secara terpisah dari keluarga

Memisahkan bayi dari anggota keluarga lain saat makan dapat menghilangkan kesempatan mereka untuk belajar tentang variasi makanan, tekstur, dan pengalaman sosial saat makan.

Libatkan Si Kecil dalam waktu makan bersama keluarga sejak dini, bahkan sebelum mereka memulai MPASI.

8. Tidak membiarkan bayi 'berantakan' saat makan

Memberi makan bayi umumnya akan jadi berantakan, misalnya karena makanan berceceran atau ada tumpahan tertentu. Jangan khawatir ya, Bunda.

Hal ini merupakan cara bayi belajar tentang makanan. Mulai dari menyentuh, mencium aroma, dan merasakannya. Jadi, biarkan bayi bereksplorasi dengan makanan tanpa gangguan.

9. Terlalu lama menyuapi dengan sendok

Dikutip dari laman Parenting First Cry, kebiasaan menyuapi dengan sendok dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko obesitas di masa depan. Alasannya, bayi yang diberi kesempatan untuk makan sendiri lebih mampu mengatur porsi makan mereka.

Bayi dapat mulai belajar makan sendiri pada usia 8-9 bulan. Perhatikan tanda-tanda kesiapan yang menandakan bayi siap untuk mulai menggunakan sendok sendiri, termasuk saat mereka mampu menjaga kepalanya tetap stabil atau menggenggam makanan dengan telapak tangan.

10. Terlalu banyak memberikan jus buah

Kebanyakan orang tua memberi jus buah kepada bayi karena dianggap sebagai asupan bergizi dan kaya mineral.

Padahal sebaiknya hindari pemberian jus buah terlalu sering, Bunda. Lebih baik pilih buah segar yang dipotong dan diiris/dihaluskan sebagai gantinya. 

Jus (terutama yang dikemas) biasanya tinggi gula dan dapat menyebabkan masalah seperti obesitas dan kerusakan gigi.

Demikian ulasan tentang kesalahan yang jarang disadari ketika bayi mulai MPASI pertama. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan Bunda dapat memberikan makanan padat bernutrisi untuk menunjang tumbuh kembang bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online