10 Jurusan Sarjana yang Lulusannya Paling Banyak Menganggur/Foto: Ilustrator: Edi Wahyono
Jakarta, Insertlive -
Saat menentukan jurusan kuliah, sebaiknya dipikirkan secara matang, karena nyatanya setiap jurusan mempunyai peluang yang berbeda-beda untuk terjun ke dunia kerja.
Para lulusan perguruan tinggi, baik vokasi, sarjana (S1), maupun pascasarjana merasa sulit mencari pekerjaan disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari keterbatasan lapangan kerja, ketatnya persaingan, serta ketidakcocokan antara kebutuhan perusahaan dan kualifikasi pendidikan.
Berikut adalah sepuluh jurusan sarjana yang lulusannya paling banyak menganggur dan bisa dijadikan sebagai acuan sebelum menentukan jurusan.
1. Pendidikan Jasmani
Jurusan yang fokus pada pendidikan dan ilmu olahraga ini merupakan salah satu jurusan dengan lulusan yang tingkat penganggurannya paling tinggi, yakni 56,4%. Jurusan ini memiliki lapangan kerja yang terbatas. Hal tersebut membuat sejumlah lulusannya sulit memperoleh pekerjaan.
2. Human Resources
Human Resources atau HR memiliki tingkat pengangguran yang tinggi, hingga mencapai 55,6%. HR mempunyai peran yang penting dalam perekrutan dan manajemen karyawan, sehingga persaingannya sangat ketat. Tak hanya itu, kebutuhan perusahaan terkait pengalaman khusus juga sering menjadi penghalang bagi fresh graduate.
3. Ilustrasi
Jurusan ini merupakan pilihan yang cukup berisiko, karena tingkat penganggurannya yang terbilang cukup tinggi, yakni 54,7%. Ilustrasi merupakan bidang dengan persaingan yang sangat ketat, dan tren digitalisasi serta outsourcing desain grafis menjadikan banyak lulusan dari jurusan ini kesulitan mendapat pekerjaan tetap.
4. Peradilan Pidana
Selanjutnya, jurusan ini juga memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, yakni mencapai 53%. Bidang ini memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang bekerja di sistem peradilan. Namun, lapangan kerjanya cenderung stabil dan terbatas, sehingga menyebabkan ketatnya persaingan.
5. Manajemen Proyek
Dengan angka pengangguran sebesar 52,8%, jurusan ini menjadi salah satu pilihan yang berisiko. Meski keahlian manajemen proyek diperlukan di banyak industri, perusahaan biasanya akan mencari tenaga kerja yang memiliki pengalaman, sehingga para lulusan baru sulit untuk bersaing.
6. Produksi Radio, Televisi, dan Film
Pengangguran di jurusan ini tercatat sebesar 52,6%. Industri ini sangat dinamis dan susah ditebak, serta bergantung dengan jaringan dan pengalaman, sehingga para lulusan menjadi sulit menemukan pekerjaan tetap.
7. Bidang Seni Studio
Jurusan ini juga menjadi salah satu dengan tingkat pengangguran yang cukup tinggi, yakni mencapai 52%. Program studi ini mencakup seni visual, tetapi pendapatan yang tidak pasti serta kurangnya lapangan pekerjaan tetap, menjadikan lulusan ini sulit mendapat pekerjaan yang stabil.
8. Administrasi Layanan Kesehatan
Program studi ini mempunyai angka pengangguran sebesar 51,8%. Meski bidang kesehatan terus berkembang, lulusan di jurusan ini harus bersaing ketat dengan mereka yang berlatar belakang medis atau sertifikasi khusus.
9. Pendidikan
Jurusan pendidikan memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi, yaitu 51,8%. Jurusan ini sangat bergantung dengan peraturan pemerintah, dan di sejumlah daerah, peluang kerja pengajar mengalami penurunan. Oleh karena itu, lulusan dari jurusan ini harus berjuang untuk memperoleh pekerjaan.
10. Pengembangan Manusia dan Keluarga
Jurusan yang fokus pada perilaku manusia dalam konteks keluarga dan masyarakat ini memiliki tingkat pengangguran sebesar 51,5%. Kesempatan kerja di bidang ini sering tidak sebanding dengan jumlah lulusan yang dihasilkan.
(zalsabila natasya/dis)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork