14 Tanda Anak Tidak Diperlakukan Semestinya oleh Orang Tua

12 hours ago 2

Bunda, perhatian dan perlakuan yang baik dari orang tua sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali beberapa tanda bahwa anak tidak diperlakukan semestinya, karena hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan psikologis mereka.

Tanda-tanda ini terlihat ketika anak berperan sebagai pengasuh atau tulang punggung keluarga, padahal peran tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua.

Dilansir dari laman Parents, fenomena ini dikenal sebagai parentifikasi, ditandai dengan pembalikan peran antara orang tua dan anak. Parentifikasi dapat terjadi bila orang tua sangat bergantung pada anak mereka, sehingga mengaburkan peran keduanya.

Jenis-jenis parentifikasi

Menurut psikolog klinis sekaligus pendiri situs parenting Good Inside, Becky Kennedy, PhD, terdapat dua jenis parentifikasi yang timbul ketika orang tua tidak memperlakukan anak dengan semestinya.

1. Parentifikasi emosional

Parentifikasi emosional merupakan kondisi di mana anak diharapkan untuk memenuhi kebutuhan emosional orang tua, seperti memberikan dukungan atau menjadi pendengar dalam konflik keluarga. Banyak orang tua tidak menyadari bahwa beberapa sikap mereka merupakan tanda dari parentifikasi emosional.

Anak-anak dilimpahi beban emosional ketika orang tua menjadikan mereka sebagai tempat curhat untuk permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga. Hal ini mendorong anak untuk tumbuh dengan perasaan tanggung jawab atas kesejahteraan orang lain.

2. Parentifikasi instrumental 

Parentifikasi instrumental adalah bentuk parentifikasi di mana anak diberi tanggung jawab praktis atau fisik yang biasanya menjadi beban orang dewasa. Dalam situasi ini, anak diharapkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang seharusnya dilakukan oleh orang tua, seperti membersihkan rumah, memasak, atau merawat adik-adiknya.

Tak jarang, parentifikasi ini mendorong anak untuk menjadi penopang finansial rumah tangga. Contohnya, mereka terpaksa bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Tanda anak yang tidak diperlakukan semestinya oleh orang tua

Mengutip dari laman Psychology Today, terdapat beberapa tanda untuk mengenali perilaku atau kondisi anak yang menerima perlakuan tidak semestinya dari orang tua mereka. Perlakuan ini memaksa Si Kecil tumbuh dewasa lebih cepat dibandingkan dengan usianya. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan informasinya:

1. Tumbuh dengan perasaan harus bertanggung jawab

Anak-anak tidak sepatutnya tumbuh dengan perasaan harus bertanggung jawab seperti orang dewasa. Beban tanggung jawab yang dialihkan kepada mereka dapat membuat anak-anak merasa tertekan dan kehilangan masa kecil yang seharusnya penuh keceriaan.

2. Sulit menikmati waktu bermain

Meskipun bermain seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan, anak sering kali sulit menikmati aktivitas tersebut karena pikiran mereka terus-menerus teralihkan oleh kekhawatiran atas tuntutan tanggung jawab yang dipikul. Akibatnya, Si Kecil kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dan berinteraksi dengan teman sebaya secara bebas.

3. Ingin merasa memegang kendali

Karena sering mengemban tanggung jawab berlebihan dan dipaksa untuk mencari solusi sendiri, anak-anak cenderung ingin memegang kendali dalam setiap aspek kehidupan mereka. Hal ini merupakan akibat dari kebiasaan dan anggapan bahwa hanya mereka yang mampu menyelesaikan masalah, sehingga mereka merasa lebih puas dengan hasil keputusan yang diambil sendiri.

4. Mudah terlibat dalam konflik dengan pengasuh

Anak yang mengalami parentifikasi cenderung merasa bahwa mereka harus mengambil alih peran orang dewasa, sehingga membuat mereka mudah terlibat dalam konflik dengan pengasuh. Ketika pengasuh tidak memahami atau menghargai perasaan dan kebutuhan anak, hal ini dapat menyebabkan cekcok atau pertikaian yang berulang.

5. Merasa diberi tanggung jawab yang tidak sesuai dengan usia

Anak-anak yang tumbuh dewasa lebih cepat biasanya disebabkan oleh beban tanggung jawab yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti mengurus adik atau membantu perekonomian keluarga. Perasaan ini dapat menyebabkan mereka merasa tertekan dan sulit untuk menikmati masa kecil mereka, sehingga kehilangan kesempatan untuk bermain dan bersenang-senang.

6. Sering mendapat pujian karena dianggap sangat bertanggung jawab

Mendapat pujian karena dianggap sangat bertanggung jawab mungkin membuat anak merasa bangga dengan pengakuan tersebut. Sayangnya, hal ini juga dapat menambah beban emosional yang mereka rasakan. Ketika tanggung jawab yang diemban semakin berat, Si Kecil mungkin merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

7. Percaya bahwa menjadi mandiri lebih baik daripada mencoba memercayai orang lain

Bunda, sikap parentifikasi sering kali menjadikan anak tumbuh lebih mandiri karena mereka terbiasa mengatasi masalah sendiri sejak usia dini. Namun, pengalaman ini juga membuat mereka ragu untuk memercayai orang lain, karena mereka merasa hanya diri sendiri yang dapat diandalkan dalam situasi sulit.

8. Tidak ingat banyak momen dari masa kanak-kanak

Tanggung jawab yang berat pada anak sering kali menjebak mereka dalam dunia yang seharusnya tidak mereka hadapi di usia muda. Alih-alih menikmati masa kanak-kanak yang penuh dengan kebebasan dan keceriaan, mereka lebih terfokus pada tanggung jawab dewasa yang membebani mereka.

Tekanan emosional dan stres yang terus-menerus menghantui membuat anak terpaksa menekan kenangan-kenangan berharga. Akibatnya, banyak momen penting dalam hidup mereka menjadi kabur dan terlupakan.

9. Menjadi pengasuh bagi orang lain

Anak yang tidak diperlakukan semestinya oleh orang tua sering kali belajar untuk mengandalkan diri sendiri dan mengurus orang lain sebagai cara untuk mencari perhatian dan pengakuan. Alhasil, mereka mengembangkan sifat pengasuh yang kuat, merasa bahwa merawat orang lain adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan cinta dan dukungan yang mereka butuhkan.

10. Rela mengorbankan diri untuk orang lain

Ketika anak tumbuh menjadi sosok pengasuh bagi orang lain, mereka akan merasakan sensasi yang menyenangkan. Hal ini mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang people pleaser, atau bisa disebut rela berkorban dan lebih mementingkan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan diri sendiri.

11. Orang tua menyerahkan terlalu banyak tanggung jawab pada anak

Umumnya, praktik parentifikasi terjadi karena orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan emosional mereka sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh stres, gangguan mental, atau masalah finansial dalam keluarga, sehingga anak dipaksa untuk mengemban banyak tanggung jawab sebagai pengasuh maupun tulang punggung.

12. Rasa empati yang tinggi terhadap orang lain

Bagi anak yang mengambil peran sebagai pengasuh, mereka belajar untuk memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang lain. Hal ini dapat membuat mereka lebih peka terhadap emosi dan kebutuhan orang lain, serta mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik.

13. Merasa perlu menjadi pembawa kedamaian

Selain memiliki empati yang tinggi, anak yang tumbuh dalam asuhan yang mengalami parentifikasi sering merasa bertanggung jawab atas kedamaian orang lain. Mereka berusaha untuk membahagiakan orang di sekitarnya, tetapi hal ini berisiko mendatangkan stres dan beban emosional pada diri mereka.

14. Sering merasa usahanya tidak dihargai

Anak-anak yang mengalami parentifikasi adalah anak yang dituntut untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. Usaha dan kontribusi mereka sering kali tidak dihargai, karena orang tua mungkin tidak menyadari beban yang ditanggung oleh anak. Situasi ini berisiko menimbulkan masalah psikologis, seperti depresi dan kecemasan dini pada anak.

Demikian informasi mengenai tanda-tanda anak yang mengalami parentifikasi, di mana mereka dipaksa untuk menjadi dewasa lebih cepat karena tidak mendapatkan perlakuan yang semestinya dari orang tua. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online