Berapa Lama ASI Bertahan di Suhu Ruang dan Penyimpanan Lainnya? Ini Jawaban Lengkapnya

12 hours ago 6

Jakarta -

Daya tahan ASI perah sangatlah bergantung pada media penyimpanannya. Lantas, berapa lama ASI bertahan di suhu ruang dan penyimpanan lainnya?

Bagi ibu yang beraktivitas di luar ataupun bekerja, mengASIhi bayi dapat diberikan melalui ASI perah dengan bantuan sendok, pipet, cangkir, ataupun media lainnya ya, Bunda. Meski demikian, penting diingat ya, Bunda untuk menyimpan ASI perah yang sudah Bunda pompa dengan susah payah dengan baik sesuai penyimpanan yang Bunda gunakan.

Memerah ASI merupakan cara untuk mengeluarkan ASI dari payudara saat bayi tidak menyusu. Bunda dapat memerah ASI dengan tangan atau pompa. Bunda pun dapat memanfaatkan alat pompa ASI sesuai kenyamanan masing-masing.

Seperti diketahui, memerah ASI sangatlah bermanfaat dalam beberapa kondisi. Misalnya saat bayi lahir prematur, bayi tidak dapat menyusu atau tidak sehat, bayi tidak dapat mengisap secara efektif, bayi menolak payudara, payudara Bunda sangat penuh dan tidak nyaman, serta bayi perlu disusui saat Bunda tidak ada di rumah misalnya saat bekerja.

Dalam hal ini, memerah ASI dapat menjadi solusi jangka pendek untuk masalah menyusui, seperti mencoba meningkatkan produksi ASI atau mengurangi pembengkakan payudara.

Ketahanan ASI di suhu ruang & penyimpanan lainnya

Bunda yang memilih untuk memerah ASI dapat menggunakan berbagai media penyimpanan sesuai kebutuhannya. Terpenting, perhatikan daya tahan setiap ruang penyimpanan ya, Bunda, karena masing-masing berbeda satu sama lain daya tahannya.

1. Berapa lama ASI tahan di suhu ruang?

ASI yang baru diperah dapat bertahan pada suhu ruangan (26ºc atau lebih rendah) selama 6-8 jam ya, Bunda. Sementara pada ASI perah yang sebelumnya dibekukan dan dicairkan di lemari es tetapi tidak dihangatkan, pada suhu ruang dapat bertahan (26ºc atau lebih rendah) selama 4 jam atau kurang yaitu, hingga waktu menyusui berikutnya seperti dikutip dari laman Raising Children.

2. Berapa lama ASI bertahan di freezer?

Untuk ASI yang baru diperah dan disimpan di freezer dengan suhu 20ºc atau lebih rendah dapat bertahan selama 6-12 bulan. Ada baiknya, jangan bekukan kembali ASI yang sebelumnya sudah dibekukan ya, Bunda.

3. Berapa lama ASI bertahan di chiller?

ASI perah yang disimpan di chiller paling baik bertahan hingga 4 hari. Bunda dapat menyimpan ASI di bagian belakang lemari es dan tidak di pintu sehingga daya tahan ASI lebih terjaga.

4. Berapa lama ASI bertahan di cooler bag?

ASI perah dapat disimpan dalam kantong pendingin berinsulasi atau cooler bag dengan bungkusan es beku hingga 24 jam. Atau ASI dapat dibekukan dalam dry ice dengan mengikuti panduan bahwa setelah ASI dingin, simpan dalam keadaan dingin hingga digunakan.

Dan, ASI yang telah diangkut dalam cooler bag dengan tambahan ice packs dapat dipindahkan ke freezer atau lemari es untuk digunakan dalam beberapa hari ke depan.

5. Berapa lama ASI bertahan di dalam dot?

Pada penggunaan botol dot, ASI perah dapat bertahan dengan kualitas terbaiknya selama empat jam ya, Bunda. Sementara itu, sisa ASI yang ada di botol setelah bayi selesai menyusu harus dihabiskan dalam waktu 2 jam. 

6. Bolehkah ASIP disimpan di botol?

Bagi para pejuang ASI, menyimpan ASI dengan baik perlu dilakukan dengan benar untuk menjaga daya tahannya dengan baik. Gunakan kantong penyimpanan ASI atau wadah bersih yang aman untuk makanan atau khusus untuk menyimpan ASI perah. Pastikan wadah terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki tutup yang rapat. Jangan pernah menyimpan ASI dalam botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dimaksudkan untuk menyimpan ASI seperti dikutip dari laman Cdc.

Tips menyimpan ASI di suhu ruang

Pada suhu ruang, Bunda dapat menyimpan ASI yang baru diperah pada suhu ruangan hingga enam jam. Namun, sebaiknya ASI tersebut digunakan atau disimpan dalam waktu empat jam, terutama jika ruangannya hangat. 

Sebagai pedoman menyimpan ASI di suhu ruang, sebaiknya siapkan ASI dalam jumlah kecil antara 2 hingga 4 ons atau (59,1 hingga 118,2 mililiter) sehingga ASI yang digunakan sesuai kebutuhan dan tidak terbuang percuma. 

Bunda dapat mempersiapkan ASI kembali untuk bayi di sesi berikutnya jika memang ASI yang dipersiapkan kurang mengingat daya tahan ASI perah di suhu ruang sangatlah terbatas ya, Bunda.

Kemudian, pastikan sisa ASI yang tersisa di botol setelah bayi selesai menyusu harus digunakan dalam waktu dua jam, atau, jika segera didinginkan, dapat digunakan untuk pemberian ASI berikutnya seperti dikutip dari laman Whattoexpect.

Ciri-ciri ASI basi tidak layak konsumsi

Penting Bunda ingat bahwa ASI ternyata juga berisiko basi ya, Bunda. Ketika hal ini terjadi, jangan pernah memberikan ASI tersebut pada bayi dan segera membuang ASI tersebut. Berikut ini beberapa ciri-ciri ASI basi yang tidak layak konsumsi yang bisa dijadikan panduan:

1. Indikator visual

ASI dapat menunjukkan berbagai warna alami, dari kebiruan hingga kekuningan, tergantung pada pola makan dan waktu. Namun, jika ASI berubah warna menjadi tidak biasa atau tidak seperti warna aslinya, seperti hijau, oranye, atau cokelat, itu bisa menjadi tanda bahwa ASI tersebut sudah rusak. Oleh karena itu, selalu periksa warna ASI untuk memastikan bahwa ASI tersebut aman untuk bayi seperti dikutip dari laman Burrbaby.

2. Bau dan rasa

ASI dapat memiliki sedikit bau manis atau seperti sabun karena adanya lipase, enzim yang membantu memecah lemak untuk pencernaan. Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Jika ASI Bunda berbau asam atau tengik, mungkin ASI tersebut sudah basi. ASI yang basi juga dapat terasa pahit atau asam. Jika Bunda tidak yakin, sebaiknya buang ASI tersebut dan perah ASI yang baru untuk bayi Bunda.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online