4 Kesalahan Orang Tua saat Menggugah Foto Anak Sekolah di Media Sosial, Waspada Bisa Membahayakan

14 hours ago 3

Jakarta -

Pada setiap awal tahun ajaran sekolah, banyak orang tua yang membagikan foto anak-anaknya. Namun, tahukah Bunda ada beberapa kesalahan orang tua saat menggugah foto anak dan berisiko membahayakan?

Salah satunya ketika foto-foto diunggah dengan data berupa nama anak dan nama sekolah, sebagai simbol perayaan pencapaian mereka. Meski terkesan biasa, hal ini berpotensi menimbulkan risiko privasi yang tidak disadari orang tua.

Menurut para ahli keamanan dan hukum, membagikan foto anak di media sosial, terutama yang menunjukkan informasi pribadi, sebaiknya dihindari. 

"Satu kali sebuah foto diunggah, tidak ada jaminan nanti foto tersebut bisa sepenuhnya dihapus dari dunia maya," ungkap Doug Levin, direktur K12 Security Information eXchange, dikutip dari Huffington Post. 

Meskipun bisa dihapus dari akun pribadi, foto tersebut mungkin sudah disalin atau disebarluaskan oleh orang lain. 

Selain itu, data yang tersembunyi di balik foto seperti nama anak dan sekolah, bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau bahkan kejahatan yang lebih serius.

Sangat penting bagi orang tua untuk lebih berhati-hati dalam membagikan foto anak di media sosial, termasuk saat di sekolah. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua saat menggugah foto anak sekolah di media sosial:

1. Membagikan informasi tentang rutinitas atau alamat rumah

Lokasi pengambilan foto sering kali menyimpan informasi yang tidak disadari oleh orang tua. Misalnya, memotret anak di depan rumah atau di dekat tempat pemberhentian bus, yang bisa mengungkapkan rutinitas harian keluarga. 

"Hal ini membuat orang tidak hanya tahu seperti apa rupa anak Anda, tetapi juga di mana dia bersekolah dan tinggal," ungkap pakar hukum, Mark McCreary.

Ia juga menjelaskan bahwa foto tentang rutinitas atau alamat rumah bisa memberi tahu orang luar tentang waktu di mana anak akan berada di lokasi tertentu, membuka peluang bagi pihak yang berniat jahat pada Si Kecil.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan latar belakang foto agar Bunda tidak membagikan informasi penting seperti nama sekolah, alamat rumah atau titik-titik tertentu yang sering dikunjungi anak.

2. Membagikan detail tentang minat anak

Tahukah Bunda bahwa apa yang dikenakan anak dalam foto sekolah bisa memberikan petunjuk tentang minat atau kegemarannya? Ya, bahkan logo yang tertera pada pakaian seragam juga bisa mengungkapkan informasi yang lebih jauh mengenai detail sekolahnya.

Informasi ini bisa digunakan oleh orang yang berniat jahat untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai anak atau keluarga, bahkan menciptakan ancaman terhadap keamanan mereka. 

Jika Bunda tetap ingin menggugah foto anak, pertimbangkan untuk memburamkan logo atau detail lainnya yang dapat mengungkapkan terlalu banyak informasi pribadi Si Kecil.

3. Menampilkan wajah anak secara terbuka

Menampilkan wajah anak secara terbuka dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan foto tersebut. Oleh sebab itu, Levin menyarankan orang tua untuk mempertimbangkan penggunaan emoji atau efek lainnya untuk menutupi wajah anak dalam foto.

Tindakan sederhana ini memungkinkan orang tua untuk tetap berbagi momen bahagia tersebut, sambil melindungi privasi anak. 

Selain itu, peneliti di Norton's Research Lab, Kevin Roundy, juga menyarankan agar orang tua tidak membagikan foto yang memalukan bagi anak. Misalnya saat ia sedang terjatuh.

"Jauhi unggahan negatif, entah itu sesuatu yang mungkin dianggap memalukan oleh anak nantinya atau informasi atau aspek kehidupan mereka yang dianggap pribadi," kata Roundy, seperti dikutip dari Parents.

Menurutnya, mengunggah aspek kehidupan anak yang memalukan atau terlalu pribadi di media sosial dapat berdampak negatif pada hubungan dengan orang tua di rumah. Dalam jangka panjang, ini bahkan berpotensi merusak kepercayaan anak kepada orang tua.

4. Membuat unggahan dapat dilihat oleh orang asing

Banyak orang tua yang tidak sepenuhnya menyadari siapa saja yang mengikuti akun media sosial mereka. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 8 dari 10 orang tua memiliki pengikut di media sosial yang belum pernah mereka temui secara langsung. 

Hal ini berarti sembarangan menggugah foto anak bisa menimbulkan potensi risiko keamanan, karena dapat diakses oleh orang asing yang tidak dikenal. 

Orang tua sebaiknya selalu memeriksa daftar teman atau pengikut di media sosial secara berkala, pastikan hanya orang yang benar-benar dikenal yang dapat melihat foto anak. 

Kesadaran terhadap risiko dari berbagi foto anak di media sosial sangat penting untuk dipahami orang tua, dengan tujuan melindungi mereka dari potensi ancaman dunia maya.

Meski tidak ada cara yang bisa menjamin sepenuhnya keamanan, langkah-langkah pencegahan seperti yang disebutkan di atas dapat membantu meminimalkan risiko. Tetap berhati-hati ya, Bunda dan Ayah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online