Jakarta -
Tahukah Bunda? Berbagai jenis penyakit jantung dapat menyerang anak-anak dan remaja. Sebagian mungkin sudah ada sejak lahir, sementara yang lain berkembang karena infeksi dan faktor lainnya.
Studi The Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC), yang dimulai pada 1987, menemukan peningkatan dalam insiden serangan jantung pada orang usia muda. Mereka mencatat paling banyak terjadi pada perempuan muda.
Para peneliti mencatat berbagai faktor risiko yang memengaruhi dewasa muda. Selain itu, mereka yang masih muda cenderung tidak menerima terapi pencegahan karena dokter menganggap mereka berisiko rendah terkena serangan jantung.
Penyebab sakit jantung di usia muda
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, beberapa kondisi atau faktor dapat memengaruhi risiko remaja terkena serangan jantung, ini termasuk:
1. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan adalah kondisi jantung yang dialami sejak lahir, melibatkan anatomi jantung dan dapat memengaruhi aliran darah melalui arteri koroner.
Jika penyakit jantung bawaan tidak terdeteksi dan diobati, risiko serangan jantung tentunya juga akan meningkat. Namun, meskipun diobati, penyakit ini dapat memengaruhi struktur jantung dapat meningkatkan risiko penyempitan arteri dan serangan jantung.
2. Hiperkolesterolemia familial homozigot
Hiperkolesterolemia familial adalah kelainan genetik langka yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada anak-anak. Jenis kondisi yang dialami bergantung pada apakah Bunda memiliki satu atau dua mutasi gen.
3. Komplikasi dari penyakit kawasaki
Penyakit kawasaki biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Para ahli tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini. Namun, ini adalah penyakit peradangan yang dapat menyerang beberapa bagian tubuh, termasuk jantung.
Jika tidak terdiagnosis dan diobati, penyakit kawasaki dapat merusak jantung dan pembuluh darah, Bunda.
Sekitar 1 dari 4 anak yang tidak menerima perawatan untuk penyakit kawasaki mengalami komplikasi terkait jantung, sehingga mereka berisiko lebih tinggi terkena masalah jantung di kemudian hari.
4. Gaya hidup tidak sehat
Risiko remaja terkena penyakit jantung dan serangan jantung sebagian besar bergantung pada genetika dan faktor yang tidak dapat diubah.
Saat remaja, risiko serangan jantung mungkin meningkat karena pilihan gaya hidup tertentu, seperti jarang berolahraga, mengonsumsi makanan tidak seimbang atau makanan olahan, hingga merokok.
5. Obesitas
Orang dengan obesitas cenderung memiliki kesehatan kardiovaskular yang lebih buruk. Hal ini berlaku untuk tekanan darah tinggi dan indeks massa ventrikel kiri, ukuran yang memprediksi kematian jantung mendadak.
5 Ciri-ciri sakit jantung di usia muda
Dilansir dari laman Medical News Today, berikut beberapa gejala sakit jantung yang mungkin dialami orang dengan usia muda:
- Nyeri rahang, leher, atau punggung, terutama disertai nyeri dada
- Sesak napas
- Merasa lemah atau pusing
- Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, terutama dengan gejala lainnya
- Mual atau muntah
Cara mencegah sakit jantung di usia muda
Menjalani gaya hidup sehat tentunya berperan penting untuk mencegah sakit jantung bagi mereka yang masih muda. Berikut beberapa di antaranya:
1. Konsumsi makanan seimbang
Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung, kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan segar, dan sayuran. Membatasi makanan olahan, lemak, garam, dan gula tambahan juga dapat membantu.
2. Olahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu memperkuat jantung dan sistem peredaran darah, menurunkan kolesterol, dan menjaga tekanan darah. Bunda dianjurkan untuk berolahraga selama 150 menit dengan intensitas sedang per minggu.
3. Jaga berat badan ideal
Berat badan berlebih dan obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Menjaga atau mencapai berat badan ideal dapat menurunkan risiko ini.
4. Berhenti atau hindari merokok
Merokok merupakan faktor risiko utama untuk kondisi jantung dan kardiovaskular. Oleh karena itu, Bunda perlu menghindari produk tembakau yang satu ini.
5. Kelola kondisi yang mendasarinya
Cari pengobatan untuk kondisi yang memengaruhi kesehatan jantung, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes.
Cara mengatasi sakit jantung di usia muda
Tergantung pada masalah jantung, Bunda mungkin perlu membuat perubahan pada kehidupan sehari-hari. Berikut di antaranya:
1. Mengubah gaya hidup
Ini dapat berupa mengurangi lemak jenuh dari makanan, berhenti menggunakan produk tembakau, atau memulai program jalan kaki.
2. Minum obat
Bunda dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol dengan obat. Selain itu, obat-obatan tertentu dapat juga membantu mengatasi gagal jantung atau irama jantung yang tidak normal. Bunda perlu mengonsumsi obat-obatan ini secara teratur sesuai dengan anjuran dokter.
3. Menjalani operasi atau prosedur
Bunda mungkin memerlukan operasi jantung terbuka, operasi minimal invasif, atau ablasi. Prosedur lainnya termasuk kateterisasi, pemasangan stent, atau kardioversi.
4. Mengikuti program rehabilitas jantung
Program latihan yang diawasi ini dapat memperkuat jantung setelah serangan jantung. Dengan konseling gizi dan latihan yang dipantau, program ini memberikan dukungan ekstra untuk mengubah gaya hidup.
Nah, itulah beberapa ciri-ciri sakit jantung di usia muda yang perlu diwaspadai. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)