5 Hal yang Bunda Bisa Lakukan saat Suami Kena PHK

1 day ago 8

Suami Bunda kena PHK? Jangan berkecil hati, coba lakukan beberapa hal di bawah ini agar kembali berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi salah satu ujian berat dalam rumah tangga. Saat suami kehilangan pekerjaan, tidak hanya dia yang mengalami stres, tapi juga seluruh keluarga akan terdampak, baik secara finansial maupun emosional.

Sebagai istri, mungkin Bunda ingin segera membantu dengan berbagai cara agar masalah ini cepat selesai. Namun sering kali langkah tergesa-gesa justru memperburuk keadaan.

Dalam kondisi seperti ini, yang terpenting bukan hanya membantu suami mendapatkan pekerjaan baru, melainkan juga melewati masa sulit dengan tetap menjaga keharmonisan rumah tangga dan kesehatan mental bersama. Suami yang terkena PHK umumnya merasa kehilangan kontrol atas hidupnya, cemas akan masa depan keluarga, hingga merasa harga dirinya jatuh.

Untuk itu, Bunda perlu bersikap bijak, sabar, dan penuh empati agar ia tidak merasa sendirian dalam menghadapi masa sulit ini. 

Hal yang Bunda bisa lakukan saat suami kena PHK

Mengutip CNBC dan Forbes, berikut hal-hal yang Bunda bisa lakukan saat suami terkena PHK agar dapat melewati masa sulit dengan lebih tenang dan rumah tangga tetap harmonis.

1. Dengarkan keluh-kesahnya, jangan langsung memberi saran

Banyak istri yang secara reflek langsung memberikan saran pekerjaan, mengirimkan lowongan, atau memaksa suami segera bangkit. Padahal hari-hari pertama setelah terkena PHK, suami membutuhkan ruang aman untuk memproses emosinya terlebih dahulu.

Suami mungkin merasa cemas, marah, kecewa, bahkan malu karena kehilangan pekerjaan. Semua emosi ini perlu dihargai.

Dibanding memberikan saran secara terburu-buru, Bunda bisa mendengarkannya dengan penuh perhatian. Biarkan suami mengungkapkan perasaannya tanpa interupsi atau penilaian, dan tunjukkan empati dengan kalimat sederhana seperti, 'Aku bisa bayangkan ini pasti berat untukmu'.

Dengan cara tersebut, suami akan merasa dihargai dan dicintai meski sedang berada di masa sulit.

2. Ganti saran dengan pertanyaan terbuka

Daripada memaksa suami untuk segera melamar pekerjaan baru, lebih baik ajukan pertanyaan terbuka yang bisa membantu suami merasa kembali memiliki kontrol atas hidupnya. PHK sering membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri sehingga pertanyaan terbuka akan membantu mengembalikan kepercayaan diri suami untuk mengatur langkah ke depannya.

Beberapa contoh pertanyaan terbuka yang bisa Bunda tanyakan, antara lain: “Kira-kira apa yang kamu butuhkan saat ini?”, “Bagaimana perasaanmu hari ini?”, atau “Apa yang bisa aku bantu untuk membuatmu merasa lebih baik?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak hanya menunjukkan dukungan, tapi juga membantu suami berpikir lebih jernih dalam menentukan langkah ke depannya.

3. Bantu dengan koneksi yang Bunda miliki

Saat suami sudah siap untuk melanjutkan pencarian pekerjaan, Bunda dapat membantunya dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki. Namun ingat, jangan langsung menghubungi orang lain tanpa persetujuan suami karena hal ini dapat membuatnya merasa tidak dihargai atau dipaksa.

Tanyakan lebih dahulu kepada suami apakah ia ingin dikenalkan kepada teman, kerabat, atau rekan Bunda yang mungkin memiliki informasi lowongan kerja sesuai dengan bidangnya. Jika suami setuju, Bunda bisa membantu menghubungkan suami dengan orang-orang tersebut, membagikan informasi mengenai acara networking atau seminar, dan menawarkan untuk membantu dalam persiapan wawancara.

Hal tersebut akan membantu suami merasa tetap berdaya sekaligus membuka peluang baru bagi masa depan keluarga.

4. Jaga kesehatan mental

Banyak istri yang terlalu fokus pada kondisi suami sampai lupa menjaga kesehatan mental diri sendiri. Padahal ketika Bunda mengalami kecemasan yang tidak terkelola, hal ini dapat berubah menjadi desakan atau tekanan kepada suami untuk segera mendapatkan pekerjaan yang pada akhirnya memperburuk suasana rumah tangga.

Bunda perlu mengelola stres dengan baik, seperti dengan berbicara pada teman dekat, berdoa, atau melakukan aktivitas yang membantu menenangkan pikiran. Dengan kondisi mental yang sehat, Bunda dapat mendampingi suami secara stabil dan tidak mudah terpancing emosi sehingga rumah tetap menjadi tempat yang aman bagi suami selama masa pemulihan ini.

5. Tunjukkan empati dan keyakinan pada suami

PHK bisa menjadi momen di mana suami merasa harga dirinya runtuh dan putus asa. Di sinilah peran Bunda menjadi sangat penting untuk menunjukkan empati dan keyakinan bahwa suami mampu bangkit dari situasi ini.

Empati berarti mencerminkan perasaan suami, bukan mencoba mengubah perasaannya dengan kata-kata seperti 'Kamu harus kuat' atau 'Jangan terlalu dipikirkan'.

Dibanding menekankan bahwa suami harus segera bergerak, Bunda bisa mengatakan, 'Aku percaya kamu bisa melalui ini, kita sama-sama cari jalan keluarnya'. Dengan demikian, suami akan merasa didukung dan dicintai tanpa syarat. Ini akan membantu memperkuat mental suami untuk memulai kembali langkahnya dengan lebih tenang dan penuh keyakinan.

Mendampingi suami saat terkena PHK bukan hal mudah. Namun dengan kesabaran, empati, dan komunikasi terbuka, Bunda dapat membantu suami melewati masa ini tanpa merasa tertekan atau sendirian.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online