5 Kondisi Dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Gizi Buruk pada Anak

2 months ago 42

Tidak sedikit anak Indonesia yang mengalami gizi buruk, Bunda. Ini merupakan kondisi serius di mana asupan makan seorang anak tidak sesuai dengan nutrisi yang seharusnya mereka dapatkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa gizi buruk mengacu pada kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan asupan energi atau nutrisi seseorang. Beberapa kondisi kekurangan gizi ini mencakup stunting, wasting, serta defisiensi atau insufisiensi mikronutrien.

Tidak hanya di Indonesia, kondisi gizi buruk ini juga terjadi di berbagai negara. Sekitar 37 juta anak di bawah 5 tahun mengalami kelebihan berat badan, sementara sekitar 149 juta anak mengalami stunting.

Ciri anak mengalami gizi buruk

Menurut dokter spesialis anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, ada beberapa ciri yang terlihat ketika anak mengalami gizi buruk. Berikut ini deretannya:

1. Kulit yang pucat

Bunda merasa anak memiliki kulit yang lebih pucat? Dokter Denta mengatakan ini menjadi ciri anak alami gizi buruk karena mereka kekurangan nutrisi.

"Kulit pucat dapat diakibatkan oleh kekurangan nutrisi, seperti anemia defisiensi besi yang umum terjadi pada anak-anak yang kekurangan gizi," jelasnya ketika diwawancara HaiBunda beberapa waktu lalu.

2. Lamanya penyembuhan luka

Ketika terjatuh, luka anak lebih sulit untuk sembuh ya, Bunda? Berkurangnya kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka juga merupakan salah satu ciri anak alami gizi buruk.

"Malnutrisi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka, yang menyebabkan pemulihan yang tertunda," ujar dr. Denta.

3. Perubahan perilaku

Tidak hanya memengaruhi fisiknya, gizi buruk juga akan memengaruhi perilaku anak. Mereka bisa saja menjadi mudah marah hingga mengalami perubahan suasana hati.

"Mudah marah, perubahan suasana hati, dan perubahan perilaku dapat terjadi pada anak-anak yang kekurangan gizi," paparnya.

4. Lemah otot

Ketika anak mengalami gizi buruk, asupan protein yang tidak memadai dapat menyebabkan otot yang melemah. Kemudian, massa otot pun ikut menurun.

5. Faltering growth

Ciri yang perlu diperhatikan adalah anak tidak tumbuh atau tidak menambah berat badannya sesuai dengan yang diharapkan. Ini adalah tanda pertama anak mengalami malnutrisi, Bunda.

Selain dipengaruhi oleh asupan makanan, risiko gizi buruk juga bisa meningkat karena berbagai kondisi.

Kondisi yang bisa meningkatkan risiko gizi buruk

Baby's foot With the hands of older adults

Ilustrasi Anak Gizi Buruk/Foto: Getty Images/iStockphoto/Aree Thaisagul

Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko gizi buruk pada anak, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah

Dilansir dari laman Verywell Family, berat badan lahir rendah adalah istilah yang digunakan untuk bayi yang lahir memiliki berat kurang dari 2.500 gram. Ketika dokter menangani kasus ini, mereka harus segera memberitahu Bunda agar Si Kecil mendapatkan serangkaian penanganan yang tepat.

Kondisi ini merupakan salah satu kondisi yang bisa meningkatkan anak mengalami gizi buruk. Karena itu, Bunda perlu memastikan Si Kecil mendapatkan ASI yang cukup.

Pemberian ASI akan memberikan peningkatan berat badan 20 gram per hari. Selain itu, ASI juga akan memberikan peningkatan pada lingkar kepala sekitar 0,005 cm per hari serta panjang badan sekitar 0,006 cm per hari.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

2. Berkebutuhan khusus seperti cerebral palsy

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendefinisikan cerebral palsy sebagai gangguan motorik dan postur tubuh yang bersifat non-progresif, Bunda. Hal ini terjadi akibat adanya gangguan pada perkembangan otak.

Menilik dari laman Mayo Clinic, gejala cerebral palsy umumnya muncul selama masa bayi atau masa prasekolah. Gejala dari setiap pasien pun bervariasi mulai dari sangat ringan hingga sangat serius.

Dikutip dari laman Instagram resmi IDAI, ada beberapa tanda bayi dan anak mengidap cerebral palsy. Berikut ini deretannya:

  • Keterlambatan perkembangan motorik (gerak)
  • Kekakuan atau kelemahan otot
  • Gangguan gerak
  • Dapat disertai dengan gangguan lain seperti kejang atau epilepsi

3. Lahir dengan kelainan bawaan

Dikutip dari situs resmi yankes.kemkes.go.id, bayi yang lahir dengan kondisi kelainan bawaan juga dapat meningkatkan risiko gizi buru. Beberapa kondisi ini misalnya sebagai berikut:

  • Bibir sumbing
  • Kelainan pada sistem pencernaan
  • Malabsorbsi makanan
  • Penyakit jantung bawaan

4. Pola asuh yang tidak baik

Tanpa disadari, pola asuh yang tidak menunjang tumbuh dan kembang anak juga bisa meningkatkan risiko gizi buruk. Menurut dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, salah satu kesalahan Bunda dan Ayah dalam mengasuh anak adalah memberikan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya.

"Kesalahan umum orang tua dalam pola makan adalah memberikan makanan yang tinggi gula dan garam terlalu dini," ungkapnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

5. Tinggal di sanitasi buruk

Berada di lingkungan dengan sanitasi buruk tentu akan memengaruhi gizi dan nutrisi yang masuk ke tubuh Si Kecil. Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, anak yang berisiko mengalami gizi buruk umumnya tinggal di daerah yang sulit mendapatkan air bersih serta penuh dengan polusi.

Demikian informasi tentang kondisi yang dapat meningkatkan risiko gizi buruk pada anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip juga video ciri gizi buruk pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/fir)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online