7 Cara Membersihkan Puting Payudara untuk Ibu Menyusui dan Hamil

1 month ago 31

Jakarta -

Puting payudara menjadi bagian vital bagi para ibu sejak kehamilan. Kebersihannya penting dijaga agar produksi ASI tidak terhambat. Ketahui cara membersihkan puting payudara untuk ibu menyusui dan hamil, Bun.

Terlalu asyik dengan masa-masa kehamilan dan menyusui kerap membuat para perempuan melupakan urusan kebersihan puting. Padahal, area ini perlu rutin dibersihkan agar membantu proses menyusui dengan maksimal.

Masalah dengan puting susu adalah puting susu dapat merawat dirinya sendiri sehingga kita tidak perlu repot. Namun, jika Bunda hamil atau menyusui, sedikit perawatan dan perhatian tidak akan merugikan. 

Apakah puting harus selalu dibersihkan sebelum menyusui?

Dr Jagriti Varshney, seorang ginekolog berkata, "Sangat penting untuk menjaga dan merawat puting susu Bunda saat menyusui, namun tidak diharuskan untuk mencuci puting susu dengan sabun mandi atau sabun. Sebaliknya, seseorang harus menggunakan air bersih untuk mencuci payudara saat mandi."

Berbicara tentang hal yang sama, Dr. Ramya Kabilan, Dokter Kandungan dan Ginekolog menjelaskan bahwa tidak perlu membersihkan puting susu secara menyeluruh setelah setiap menyusui, tetapi Bunda dapat menggunakan air hangat untuk membilas air liur, diikuti dengan mengeringkannya dengan handuk bersih setelah setiap tiga atau empat kali menyusui sepanjang hari seperti dikutip dari laman Indian Express.

7 Cara membersihkan puting payudara untuk ibu menyusui dan hamil 

Salah satu cara paling awal seorang perempuan dapat mengamati bahwa dia hamil adalah dengan perubahan payudara. Beberapa gejala awal kehamilan yang umum adalah pembesaran dan nyeri payudara. Puting susu sakit, kesemutan di payudara, pembuluh darah biru, areola menghitam, puting tegak, menonjol, atau terpusat juga merupakan pengalaman kehamilan. 

Perempuan mungkin mengalami benjolan di sekitar areola (tuberkel Montgomery) atau kolostrum yang bocor. Kolostrum adalah susu pertama yang diproduksi oleh tubuh setelah kelahiran bayi. Perkembangan kolostrum dimulai pada masa kehamilan dan susu yang kaya nutrisi ini bertahan selama beberapa hari setelah kelahiran.

Selama kehamilan, payudara Bunda mungkin membengkak dan menjadi lebih sensitif karena mulai mengeluarkan ASI dan mempersiapkan Bunda untuk fase menyusui. 

Banyak perempuan selama masa ini mengalami kekeringan di sekitar area puting susu. Bagi sebagian orang, puting susu menjadi sensitif. Pijat payudara dengan minyak zaitun atau pelembap dapat mengatasi kekeringan. 

Banyak dokter menyarankan perempuan untuk melakukan pijat puting susu setelah trimester kedua. Ini dapat mengatasi puting susu terbalik jika Bunda mengalaminya dan kekeringan di sekitar area tersebut seperti dikutip dari laman The Health Site.

Berikut ini beberapa cara membersihkan puting payudara untuk Ibu menyusui dan hamil yang bisa Bunda lakukan:

1. Cuci puting secara teratur dengan air biasa.
2. Pijat payudara dan areola setiap hari dengan pelumas (minyak zaitun, salep vitamin A, dan vitamin D).
3. Tarik keluar puting dengan lembut saat Bunda memijat dan gunakan nipple shields sebagai penyangga tambahan jika Bunda memiliki puting datar atau terbalik seperti dikutip dari laman Motherandchildhospital.
4. Cukup bulu di sekitar puting jika memang ada.
5. Ganti bra sesering mungkin dan gunakan breast pad jika Bunda mengeluarkan kolostrum.
6. Kenakan pakaian yang pas.
7. Jika puting payudara retak, istirahatkan payudara yang terkena selama 48-72 jam sebelum menyusui kembali.

Oh iya, Bunda, sebelum menyusui, Bunda cukup menyeka puting payudara dengan kain bersih dan air. Jika Bunda takut kuman, bersihkan dengan air hangat. Cukup bersihkan dan itu sudah cukup.

Setelah selesai menyusui, Bunda dapat mengulanginya. Ini akan menghilangkan air liur dari area tersebut dan meminimalkan kemungkinan penumpukan bakteri. Namun, ASI Bunda memiliki antibodi yang menjaga anak tetap sehat dan membantu melawan infeksi. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir membersihkan area tersebut setelah menyusui.

Jika puting Bunda pecah-pecah, tekan payudara dan peras sedikit ASI Bunda dan oleskan pada puting dan sekitarnya. ASI diketahui memiliki kemampuan untuk menyembuhkan retakan. Namun, jika puting yang sakit dan pecah-pecah membuat Bunda sulit menyusui, konsultasikan dengan dokter yang mungkin akan meresepkan krim obat.

Penting diperhatikan bahwa saat Bunda mengoleskan krim obat pada puting, pastikan untuk membersihkannya secara menyeluruh sebelum memberikan ASI kepada bayi Bunda.

Selain itu, pastikan puting Bunda tidak terkena kosmetik apa pun seperti parfum, krim, dan lainnya yang dapat membahayakan bayi. Jika Bunda menggunakan krim obat atau puting Bunda bersentuhan dengan produk kosmetik, Bunda perlu membersihkannya sebelum memberikan ASI kepada anak Bunda. Jika tidak, mereka dapat merawat diri mereka sendiri dan membersihkan diri.

Jangan pula mencoba mencuci puting secara khusus dengan air sabun secara teratur untuk menjaganya tetap bersih. Hal ini justru dapat mengeringkan kelembapan alami dari kulit dan membuatnya kering. Hal ini juga dapat menyebabkan puting pecah-pecah atau memperburuk kondisi yang sudah ada.

Terakhir, selama menyusui sebaiknya kenakan bra bersalin yang terbuat dari kain yang ramah kulit seperti katun atau katun organik. Hindari bra berbahan satin, Lycra, atau poliester. Bra tersebut dapat membuat area puting menjadi lembap jika dikenakan terlalu lama dan menyebabkan infeksi atau memperburuknya jika Bunda sudah mengalaminya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online