7 Cara Menghentikan Diare Tanpa Obat untuk Anak

1 day ago 10

Diare adalah kondisi umum yang terjadi saat tinja mengandung terlalu banyak air. Menurut dokter Spesialis Gastroenterologi Anak di Children's Health dan Asisten Profesor di UT Southwestern, Lauren Lazar, M.D., usus besar dirancang untuk menyerap air sehingga tinja memiliki bentuk dan konsistensi.

Terkadang, tinja menyerap terlalu banyak air, itulah yang mengakibatkan diare anak, Bunda.

"Jika anak Anda mengalami tinja encer atau cair setidaknya tiga kali atau lebih per hari, kemungkinan besar itu diare," ungkapnya, dikutip dari laman Children's Health.

Risiko terbesar diare adalah dehidrasi, Bunda. Ini berarti anak berisiko kehilangan terlalu banyak cairan dan tidak memiliki cukup elektrolit (garam) dalam tubuhnya agar berfungsi dengan baik. Anak mungkin memerlukan cairan tambahan yang diberikan dalam jumlah yang lebih sedikit lebih sering hingga kondisinya membaik.

Perawatan terbaik untuk diare anak dapat bergantung pada penyebabnya, tetapi ada beberapa cara untuk meredakan gejala diare.

Biasanya, obat-obatan tidak diperlukan untuk mengobati diare pada anak-anak. Bunda bisa mengatasi diare pada anak secara tradisional di rumah. Dalam kebanyakan kasus, diare infeksius akut akan berhenti saat tubuh membersihkan infeksi.

Penyebab diare pada anak

Diare, berdasarkan kondisinya, biasanya dibagi menjadi dua jenis, akut dan berulang. Mengutip laman Seattle Children's, penyebab diare akut pada anak adalah:

  • Virus (seperti Rotavirus). Infeksi usus akibat virus merupakan penyebab paling umum.
  • Bakteri (seperti Salmonella). Penyebab yang kurang umum. Diare sering kali disertai bercak darah.
  • Giardia (parasit). Lebih mungkin terjadi pada wabah di daycare.
  • Antibiotik Diare. Banyak antibiotik menyebabkan diare ringan. Ini bukan reaksi alergi. Tetap berikan antibiotik. Hubungi dokter jika timbul gejala serius.
  • Penyebab Serius. Sebagian besar bakterinya pulih dengan sendirinya. Beberapa dapat menyebabkan infeksi usus besar yang parah (seperti kolitis Shigella). C. difficile merupakan penyebab serius yang dapat terjadi setelah mengonsumsi antibiotik yang kuat.

Penyebab diare berulang pada anak adalah sebagai berikut:

  • Alergi Susu Sapi. Dapat menyebabkan tinja bayi encer dan berlendir. Dapat disertai bercak darah. Dimulai dalam dua bulan pertama kehidupan. Anak perlu menghindari susu formula sapi.
  • Tidak toleran terhadap Laktosa. Laktosa adalah gula dalam susu. Banyak orang tidak dapat menyerap laktosa. Bakteri usus mengubah laktosa menjadi gas. Gejala utamanya adalah banyak gas, tinja encer, dan perut kembung. Biasanya terjadi pada usia 4 atau 5 tahun. Kondisi ini paling sering terjadi dalam keluarga (genetik).

Gejala diare pada anak

Gejalanya dapat muncul sedikit berbeda pada setiap anak. Gejalanya dapat meliputi:

  • Kram
  • Nyeri perut
  • Bengkak (kembung)
  • Mual
  • Kebutuhan mendesak untuk menggunakan kamar mandi
  • Demam
  • Bak berdarah
  • Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi)
  • Inkontinensia

Tanda bahaya diare pada anak

Berikut tanda bahaya diare pada anak dan Bunda perlu segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan:

  • Sakit perut
  • Sering BAB hingga tinja berdarah
  • Demam tinggi
  • Sering muntah
  • Tidak mau minum air atau cairan
  • Dehidrasi parah
  • Sering menangis tapi tidak keluar air mata
  • Jarang buang air kecil (BAK) atau kurang dari 6 kali ganti popok per hari

7 Cara menghentikan diare tanpa obat untuk anak

Ada beberapa cara menghentikan diare. Bunda bisa melakukannya di rumah tanpa obat untuk anak. Berikut cara mengatasi diare pada anak!

1. Rehidrasi

Diare menyebabkan kekurangan cairan, termasuk air. Hal ini menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit seperti natrium dan klorida. Mengembalikan cairan sangat penting untuk mendukung pemulihan. Jika tidak, seseorang dapat mengalami dehidrasi.

Dehidrasi dapat berbahaya bagi anak-anak, jadi sangat penting bagi mereka untuk minum air jika mengalami diare.

Minum air adalah langkah pertama untuk rehidrasi dan cara cepat mengatasi diare pada anak. Dokter mungkin juga menganjurkan anak untuk minum jus buah encer, larutan rehidrasi yang tersedia di apotek seperti oralit

2. Makan sedikit-sedikit

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), diet dengan porsi kecil dan sering dapat lebih baik daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar saat pulih dari diare.

3. Diet BRAT

Pilihan lain bagi penderita diare adalah diet BRAT. Ini terdiri dari pisang, nasi, saus buah apel, dan roti panggang. Diet ini menggabungkan makanan hambar yang rendah serat dan tinggi pati, yang dapat membantu menghasilkan gerakan usus yang lebih padat. Diet ini juga mengandung nutrisi yang bermanfaat, seperti kalium dan pektin.

4. Mengonsumsi probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat bermanfaat bagi sistem pencernaan. Mereka dapat mendukung kerja usus dan membantu orang melawan infeksi.

Probiotik secara alami terdapat dalam beberapa yogurt dan makanan fermentasi lainnya. Bunda juga dapat membeli suplemen probiotik di toko kesehatan atau daring.

5. Menghindari beberapa makanan pemicu

Makanan yang harus dihindari misalnya makanan yang digoreng dan berminyak biasanya tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh orang yang mengalami diare. Bunda juga harus mempertimbangkan untuk membatasi makanan berserat tinggi seperti bekatul serta buah-buahan dan sayuran yang dapat meningkatkan kembung.

6. Berikan ASI lebih sering pada bayi diare

Bagi bayi dan anak-anak yang disusui, ASI tetap menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi nutrisi selama diare. ASI mudah diserap dan memiliki lebih banyak nutrisi dibandingkan larutan elektrolit.

Selain itu, berikan cairan tambahan jika ASI tidak dapat mengimbangi kehilangan cairan. Bunda dapat menggunakan susu formula atau oralit.

7. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah diare anak di tengah malam. Tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Usus juga bekerja lebih lambat saat anak tidur, Bunda.

Daftar obat alami untuk mengatasi diare pada anak, aman untuk usia 1-5 tahun

Berikut daftar obat alami untuk mengatasi diare pada anak:

Sup kaldu

Untuk mencegah anak mengalami kekurangan cairan saat diare, jangan lupa penuhi kebutuhannya. Selain dari minum air putih, Bunda juga dapat memberikan makanan bergizi seperti sup kaldu hangat.

Air kelapa

Air kelapa adalah obat yang sangat baik untuk membantu anak menghidrasi dan mengisi kembali semua garam dan nutrisi yang hilang bersama dengan antioksidan, vitamin dan mineral.

Yogurt

Probiotik diketahui dapat Bunda berikan pada Si Kecil saat ia mengalami diare. Alasannya, probiotik dapat mengembalikan jumlah bakteri baik dalam usus. Tambahan bakteri baik ini pun membantu sistem kekebalan tubuh melawan bakteri jahat pemicu infeksi dan diare. Salah satu sumber probiotik yang bisa diberikan yaitu yogurt.

Kentang rebus

Saat terkena diare, anak juga perlu makan makanan bergizi. Dengan nafsu makan berkurang, makanan memainkan peran penting selama pemulihan. Kentang rebus saat diare enak di perut dan bisa membantu anak tetap kenyang. Pati yang ada dalam kentang membantu mengeraskan tinja dan melawan diare, Bunda.

Pisang

Pisang adalah buah untuk obat diare alami. Buah ini memiliki kandungan potasium dan pektin yang membantu mengeraskan tinja.

Kapan anak perlu ke dokter?

Anak perlu dibawa ke dokter apabila:

  • Diduga dehidrasi. Tidak ada urine selama lebih dari 8 jam, urine berwarna gelap, mulut sangat kering dan tidak ada air mata.
  • Darah dalam tinja
  • Nyeri perut terus-menerus berlangsung lebih dari dua jam
  • Muntah tiga kali atau lebih
  • Usia kurang dari 1 bulan dengan 3 atau lebih tinja diare dalam 24 jam terakhir
  • Diare parah, BAB dengan durasi 10 atau lebih dengan bentuk tinja encer dalam 24 jam terakhir.
  • Demam lebih dari 40° C
  • Demam pada bayi berusia kurang dari 12 minggu. Jangan berikan obat demam apa pun kepada bayi Anda sebelum diperiksa.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah. Contohnya adalah penyakit sel sabit, HIV, kanker, transplantasi organ, mengonsumsi steroid oral.
  • Anak terlihat atau tampak sangat sakit
  • Bunda merasa anak perlu diperiksa, dan masalahnya mendesak.

Demikian ulasan mengenai diare pada bayi dan cara tepat mengatasinya tanpa obat. Perhatikan tanda-tanda bahaya anak diare dan harus segera dibawa ke dokter.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online