.png)
3 weeks ago
24
Menemukan babysitter anak yang tepat mungkin terasa seperti memenangkan undian berhadiah. Bunda juga harus memahami tanda-tanda babysitter memiliki red flags yang mungkin dapat membahayakan anak.
Menemukan calon babysitter yang baik, tidak hanya boleh dilihat dari proses wawancara saja. Selain memeriksa referensi, perlu dilihat faktor lain untuk mengetahui apakah pengasuh anak bekerja dengan baik atau tidak.
“Mempekerjakan pengasuh yang tepat untuk keluarga adalah bagian yang mudah,” kata Michelle LaRowe, pendiri NannyTraining.com.
“Memantau kualitas perawatan di rumah yang diterima anak adalah tantangan yang lebih besar,” kata LaRowe yang juga penulis “Nanny to the Rescue!”, dikutip dari laman Care.
Untuk memastikan anak-anak mendapatkan perawatan terbaik saat Bunda sedang tidak di rumah, ketahui tanda-tanda red flags yang menurut para ahli harus diperhatikan orang tua saat mempekerjakan babysitter.
Tanda babysitter memiliki redflags
Simak ulasan selengkapnya berikut ini:
1. Anak tampak takut, cemas, atau menarik diri
Sering kali, anak-anak membutuhkan masa penyesuaian untuk terbiasa dengan pengasuh baru. Mereka mungkin menangis, cemberut, atau mengamuk pada awalnya. Itu wajar saja. Namun, jika anak tampak takut atau terus tidak senang, ada baiknya mencari tahu apa penyebabnya.
Pengasuh biasa tidak akan pernah bisa menggantikan Bunda atau Ayah, tetapi anak perlu merasa nyaman dengan pengasuh atau baby sitter mereka. Mungkin anak dan babysitter belum akrab, atau mereka tidak memberikan kehangatan dan kenyamanan yang dibutuhkan anak. Seperti dalam setiap hubungan manusia, memiliki kecocokan yang tepat itu penting.
2. Anak tampak tidak diperhatikan saat orang tua pulang ke rumah
Tidak apa-apa jika mendapati anak-anak kotor akibat bermain tanah di luar rumah atau cipratan cat dari permainan mereka. Namun saat Bunda kembali, mereka seharusnya sudah dimandikan sehingga terlihat bersih dan terawat dengan baik.
"Pulang ke rumah dengan anak yang sudah lama tidak diganti popoknya, yang memiliki benjolan atau memar yang tidak dapat dijelaskan, atau yang lapar, semuanya bisa menjadi tanda-tanda pengasuh anak yang buruk, atau lebih buruk lagi, itu bisa menjadi tanda penyiksaan pengasuh anak," kata LaRowe.
3. Babysitter tampak merahasiakan rutinitas harian
Mengutip BabyCenter, bagaimana anak dan babysitter menghabiskan waktu seharusnya tidak menjadi rahasia. Saat kita pulang ke rumah, kita ingin mendengar tentang kegiatan harian anak.
Jika pengasuh tidak terbuka, itu pertanda buruk. Babysitter seharusnya dapat menyampaikan suka duka yang dilalui anak dan akan mengerti mengapa kita ingin tahu.
4. Mereka tidak memiliki keterampilan dasar dalam mengasuh anak.
Mengganti popok, menenangkan bayi yang menangis, mengidentifikasi bahaya tersedak (dan, idealnya, mengetahui pertolongan pertama dan CPR dasar) adalah keterampilan yang harus dimiliki seorang babysitter.
"Tentu, Anda mungkin perlu mengajari seorang pengasuh anak beberapa hal yang khusus untuk mengantisipasi kejadian tak terduga pada anak," kata pakar pengasuhan anak Cady Henry, yang juga mantan pengasuh anak, dikutip dari HuffPost.
"Jika tidak, Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan kesejahteraan anak saat pergi. Seorang pengasuh anak seharusnya memberikan ketenangan pikiran, bukan menambah kekhawatiran dalam hidup."
5. Temperamen anak tampak tidak baik saat orang tuanya pulang
Bunda paling tahu kecenderungan dan mood anak, jadi penting untuk mencoba membedakan mengapa anak bertindak seperti itu saat kembali. Hal ini dikatakan Ruthie Arbit, seorang psikoterapis yang mengkhususkan diri dalam kesehatan mental ibu dan anak.
“Jika mereka benar-benar lelah, apakah karena semua aktivitas atau karena mereka tidak tidur siang? Jika mereka benar-benar energik, apakah karena pengasuh tidak menstimulasi mereka sepanjang hari? Ini semua adalah tanda-tanda perawatan umum yang seharusnya diperhatikan oleh pengasuh,” ungkap Arbit.
Orang tua dan babysitter harus bekerjasama untuk merawat anak, jadi seorang pengasuh tidak boleh bertindak seolah-olah mereka lebih tahu tentang membesarkan anak daripada orang tua. Sekali lagi, orang tua dan babysitter seharusnya menjadi sebuah tim.
Tindakan bijaksana untuk menerima saran yang membangun dari pengasuh anak, terutama jika mereka menghabiskan banyak waktu dengan anak yang terus berubah. Namun, jika merasa bahwa antara Bunda dan babysitter tidak memiliki pandangan yang sama dalam hal-hal mendasar seperti nutrisi, tidur, dan keamanan, hubungan tersebut mungkin tidak akan berhasil dalam jangka panjang.
7. Mereka mengelak saat di tanya tentang referensi atau tempat bekerjanya tidak sesuai.
Seorang babysitter harus bersedia memberi beberapa referensi, termasuk beberapa keluarga yang pernah bekerja sama dengan mereka. Jika mereka memberi surat referensi tertulis, Bunda juga harus meminta nomor telepon, sehingga dapat menelepon untuk menindaklanjuti guna mendapatkan informasi lebih lanjut.
Anggaplah sebagai tanda bahaya jika pengasuh menghindari pertanyaan tentang mantan majikan mereka, tidak memberikan informasi kontak mereka, atau jika referensi mereka tampak bingung mengapa menelepon atau tidak banyak bicara.
Terakhir, penting untuk memercayai insting. Selain itu, mintalah orang lain untuk mempertimbangkannya. Mintalah pasangan, anggota keluarga atau teman untuk menemui babysitter secara langsung atau untuk melakukan pengamatan terhadap babysitter saat menjaga anak.
Demikian informasi mengenai tanda-tanda babysitter atau pengasuh anak yang memiliki red flags. Sebaiknya amati dan segeralah mencari solusi saat anak menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman diasuh oleh baby sitter tersebut, termasuk saat anak terlihat kotor dan tidak diurus. Semoga informasinya bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)
