Jakarta -
Memiliki anak perempuan berarti perlu bersiap untuk mendampinginya menghadapi menstruasi pertama. Ini perlu dilakukan dengan tepat supaya anak bisa melewati fase ini lebih tenang dan menyenangkan.
"Semakin cepat orang tua mulai membicarakannya, semakin baik. Tidak ada kata terlalu cepat untuk memulai pembicaraan ini," ungkap Dokter Spesialis Kandungan Melisa Holmes, MD, seperti dikutip dari Web MD.
Tujuan berdiskusi sejak awal adalah untuk memperjelas bahwa menstruasi merupakan hal yang normal dan tanda kesehatan yang baik bagi wanita. Diharapkan informasi yang lengkap dari orang tua dapat membantu mengurangi kepanikan yang umumnya dialami anak perempuan ketika mengalami menstruasi pertama.
Holmes juga menyarankan orang tua untuk tidak merahasiakan hal ini. Saat mengobrol dengan anak, gunakan ekspresi wajah yang tenang dan istilah yang tepat untuk bagian tubuh, seperti vulva dan vagina.
Tips mempersiapkan menstruasi pertama anak perempuan
Seiring bertambahnya usia anak, ia mungkin akan mengajukan lebih banyak pertanyaan. Bunda secara bertahap dapat menambahkan lebih banyak detail.
Berikut beberapa cara mempersiapkan anak perempuan hadapi menstruasi pertamanya:
1. Bersikap jujur dan terus terang
Anak perempuan biasanya mulai pubertas antara usia 8 dan 13 tahun, walaupun bisa terjadi lebih awal atau lebih lambat. Meskipun tidak ada cara untuk memastikan kapan tepatnya hal itu akan terjadi, fase ini biasanya terjadi 6 bulan setelah growth spurt tercepat seorang anak perempuan.
Cara yang baik untuk mengangkat topik ini adalah dengan menanyakan kepada anak apakah mereka melihat adanya perubahan pada tubuh mereka.
"Jika sudah nyaman, hal ini memungkinkan anak untuk mengajak orang tua ke tempat yang aman dan mengobrol lebih dalam," ungkap Melissa Dundas, MD.
Terlepas dari apakah anak bertanya atau tidak, Bunda harus mempertimbangkan bahwa mereka mungkin stres, takut, atau bingung tentang apa yang akan terjadi.
2. Menjelaskan tentang menstruasi
Sebagai informasi dasar, Bunda dapat menjelaskan terlebih dahulu hal dasar tentang menstruasi. Misalnya saat ini terjadi, cairan berdarah akan menetes keluar dari vagina secara perlahan selama 3 sampai 7 hari.
Sampaikan juga bahwa anak perlu menggunakan pembalut untuk menampung cairan, supaya tidak mengenai pakaiannya.
Hal lain yang perlu disampaikan juga misalnya bahwa beberapa wanita mengalami gejala pramenstruasi seperti perut kembung, kram, sakit kepala, dan nyeri payudara.
3. Dengarkan pendapat anak
Anak sering kali sudah memiliki pendapat dan persepsi sendiri tentang apa itu menstruasi. Saat anak mengungkapkan hal ini, upayakan untuk tetap mendengarkan dan hargai pendapatnya.
Anak-anak mungkin membayangkan ada banyak darah yang mengalir bebas dari tubuh mereka, jadi jelaskan bahwa itu tidak seperti bentuk pendarahan yang pernah mereka alami sebelumnya.
4. Mencari keperluan pribadi bersama-sama
Hal ini termasuk pembalut atau celana dalam menstruasi, Bunda. Jelaskan bahwa ada beberapa pilihan untuk melindungi pakaian anak saat ia mulai menstruasi.
Jika perlu, dalam tahap ini Bunda juga bisa mengajak anak untuk sambil berkonsultasi dengan dokter kandungan atau tenaga profesional lainnya.
5. Ajari anak cara menggunakan perlengkapannya
Di masa-masa menstruasi pertama, anak mungkin masih merasa takut dan tidak nyaman dengan perlengkapan yang digunakan. Jadi, langkah pertama adalah mengajari anak cara menggunakan pembalut, kapan harus menggantinya, dan kebersihan dasar.
Bukan tidak mungkin nantinya anak perempuan akan mengalami menstruasi pertamanya saat di luar rumah, misalnya ketika sedang di sekolah. Maka dari itu, tak ada salahnya Bunda menyiapkan keperluan tersebut meski ia belum mengalaminya.
Misalnya, ingatkan agar anak selalu membawa tas kecil berisi beberapa pembalut, pakaian dalam bersih, kantong untuk pakaian dalam yang kotor dan tisu secukupnya.
Setelah anak mengalami menstruasi pertamanya, kotak darurat berisi perlengkapan pribadi seperti ini juga penting untuk selalu tersedia saat bepergian.
"Jelaskan bagaimana agar tidak terkejut saat menstruasi pertama, bagaimana menggunakan pembalut, dan apa yang harus dilakukan jika anak menstruasi pertama di sekolah," ungkap Julie Metzger, RN, MN, dikutip dari Parents.
6. Hindari fokus pada hal negatif yang mungkin tidak dialami anak
Ilustrasi/Foto: Getty Images/1shot Production
Sampaikan bahwa wajar jika terjadi gejala awal yang membuat anak tidak nyaman, tapi ini semua tak selalu pasti akan terjadi.
Cara terbaik adalah dengan mengatasi masalah ini saat muncul. Jika anak baru saja mengalami menstruasi dan mengeluh sakit perut, Bunda perlu bersiap.
Atasi masalah ini dalam konteksnya, beri nama gejalanya, dan tawarkan cara untuk mengatasinya.
7. Jelaskan tentang siklus menstruasi
Secara umum siklus menstruasi biasanya terjadi dalam 28 hari. Namun jelaskan bahwa hal ini bisa berbeda-beda pada setiap wanita, sehingga tak perlu khawatir jika siklus menstruasi yang dialami oleh anak berbeda.
Minta anak untuk mencatat secara berkala siklusnya, termasuk berapa hari menstruasi terjadi. Dengan demikian, Bunda bisa lebih mudah memantau kondisi anak dan jika perlu lakukan konsultasi ke dokter apabila ada sesuatu yang tak biasa.
8. Ajari anak pentingnya saling mendukung
Ingatkan juga pada anak tentang pentingnya saling mendukung kepada sesama teman perempuannya.
Misalnya ketika suatu saat anak melihat ada teman atau mungkin orang lain yang mengalami 'kebocoran', tunjukkan kepedulian dengan memberitahunya secara diam-diam dan menawarkan bantuan, bukan justru meledeknya.
9. Bicarakan tentang PMS
Dikutip dari Kids Health, diskusikan juga dengan anak tentang apa itu PMS (premenstrual syndrome). Ini adalah saat seorang wanita mengalami gejala emosional dan fisik yang terjadi sebelum atau selama menstruasi.
Gejala ini dapat meliputi suasana hati yang buruk, kesedihan, kecemasan, perut kembung, dan kulit berjerawat. Gejala ini hilang setelah beberapa hari pertama menstruasi.
Kapan perlu ke dokter tentang menstruasi pertama anak?
Kebanyakan anak tidak mengalami masalah dengan masa menstruasi pertama mereka. Namun, sebaiknya segera lakukan konsultasi ke dokter jika ada kondisi berikut:
- Berusia 15 tahun dan belum menstruasi
- Payudara mulai tumbuh lebih dari 3 tahun lalu dan belum menstruasi
- Menstruasi pertama kali sudah lewat 2 tahun dan menstruasinya belum juga datang setiap 3–6 minggu
- Mengalami kram perut parah, yang tidak berkurang dengan obat ibuprofen
- Mengalami pendarahan yang sangat banyak (pendarahan yang keluar melalui pembalut lebih cepat dari setiap 2 jam)
- Mengalami PMS parah yang mengganggu aktivitas sehari-harinya
Semakin banyak anak memahami tentang tubuhnya, semakin mereka dapat membuat pilihan yang baik dan sehat. Pastikan anak mendapatkan informasi yang dapat diandalkan dari Bunda atau sumber terpercaya lainnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)