Bayi dan balita sering terserang flu karena tubuhnya baru mulai membangun kekebalan terhadap virus. Namun, ada banyak penyebab potensial lain yang memicu hidung tersumbat. Hidung tersumbat terjadi ketika cairan ekstra (lendir) terkumpul di hidung dan saluran udara.
Sebenarnya ini adalah hal yang baik, Bunda. Sebab, ini adalah cara tubuh melawan penyerang asing, baik itu virus atau polutan udara. Hidung tersumbat dapat menyebabkan hidung bayi tersumbat, napasnya berisik, atau kesulitan menyusu.
Hidung tersumbat ringan adalah hal yang umum dan tidak terlalu menjadi masalah bagi bayi. Bayi terkadang membutuhkan bantuan ekstra untuk membersihkan hidung tersumbat karena paru-parunya belum matang dan saluran udaranya sangat kecil.
Jika hidung bayi tersumbat, ia akan tampak bernapas lebih cepat dari biasanya. Pada anak berusia tiga tahun atau lebih muda, ini bisa menjadi tantangan. Terlebih, hidung tersumbat terkadang mengganggu tidur bayi di malam hari.
Apalagi perawatan yang aman untuk diberikan pada anak-anak di bawah usia empat tahun masih terbatas. Bunda tidak boleh menggunakan obat flu untuk meredakannya. Obat tersebut dapat berbahaya bagi bayi dan balita.
Dalam artikel ini, akan dibahas penyebab hidung tersumbat, ciri-cirinya, cara mengatasi hidung tersumbat hingga kapan bayi harus dibawa ke dokter.
Penyebab hidung tersumbat
Hidung tersumbat dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi, termasuk flu biasa. Hidung tersumbat juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti udara kering, polutan udara (seperti asap dan bau yang menyengat) atau benda yang tersangkut di saluran hidung.
"Hal yang paling jelas terpikirkan oleh kebanyakan orang adalah flu biasa atau infeksi saluran pernapasan atas," kata Todd Burton, M.D., dokter anak di Children's Health.
"Itu terjadi lebih sering daripada yang disadari orang. Rata-rata, anak-anak terkena flu 6 hingga 8 kali per tahun." Jika bukan pilek, anak mungkin juga memiliki kondisi atau penyakit pernapasan lain, seperti:
- Flu
- COVID‑19
- RSV
- Alergi musiman
- Pneumonia
- Fibrosis kistik
- Septum menyimpang
- Polip hidung
Bayi baru lahir juga dapat mengalami hidung tersumbat tanpa merasa sakit. Bayi dengan refluks atau yang sering muntah juga dapat mengalami banyak hidung tersumbat.
"Terkadang sulit untuk mengetahui penyebab hidung tersumbat, baik untuk dokter maupun orang tua," kata Dr. Burton, dikutip dari laman Children's Health.
Ciri-ciri hidung bayi mengalami penyumbatan
Mengutip Healthline, Bayi dengan hidung tersumbat mungkin memiliki gejala-gejala berikut:
- lendir hidung yang kental
- lendir hidung yang berubah warna
- mendengkur atau napas berisik saat tidur
- pilek
- batuk
- kesulitan makan, karena hidung tersumbat membuat mereka sulit bernapas saat mengisap
9 Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi agar tidur nyenyak
Hidung tersumbat bayi di malam hari bisa bikin tidur bayi tidak nyenyak. Ada banyak cara alami untuk mengatasi hidung tersumbat pada newborn hingga balita di malam hari agar tidur nyenyak. Simak caranya berikut ini!
1. Cobalah saline drop
Bunda dapat membelinya di apotek. Teteskan beberapa tetes ke setiap lubang hidung, lalu gunakan spuit untuk mengeluarkan lendir. Bunda dapat mengulanginya sesuai dengan kondisi bayi. Jika melakukannya tepat sebelum bayi makan, ini akan membuat waktu makan menjadi lebih mudah.
Namun, ada satu kendala mengutip WebMD, cara ini paling cocok jika anak baru lahir atau berusia di bawah enam bulan. Bayi yang lebih besar mungkin akan rewel saat menggunakan spuit. Jika itu terjadi, Bunda dapat melewatkan bagian itu. Tetes air garam untuk mengencerkan lendir, sehingga Bunda dapat membiarkannya keluar sendiri dari hidungnya.
2. Buang lendir atau ingus yang mengeras
Terkadang lendir mengeras menjadi kerak atau lengket di sekitar hidung bayi. Untuk membersihkannya dengan aman, basahi kapas dengan air hangat dan usap area tersebut dengan lembut.
3. Pakai alat penguap
Tempatkan alat penguap atau pelembap udara di kamar bayi untuk menambah kelembapan udara. Alat ini membantu membersihkan hidung tersumbat. Bersihkan mesin secara teratur agar jamur tidak tumbuh di dalamnya.
4. Berikan tepukan lembut di punggung
Tepukan lembut di punggung bayi dapat membantu meredakan hidung tersumbat. Baringkan bayi di atas lutut dan tepuk punggungnya dengan lembut menggunakan tangan yang berbentuk cekung. Atau, lakukan saat bayi duduk di pangkuan Bunda dengan tubuh mengarah ke depan sekitar 30 derajat. Ini akan mengencerkan lendir di dada dan memudahkannya untuk batuk.
Tidak semua hidung tersumbat dan berair perlu diobati. Jika tidak mengganggu bayi, maka tidak perlu melakukan apa pun. Selama bayi aktif, tetap mau makan serta minum secara normal, tidak masalah untuk menunggu dan mengamati.
Jangan berikan obat batuk dan pilek kepada anak-anak di bawah usia empat tahun. Jika anak Anda berusia antara 4 dan 6 tahun, bicarakan dengan dokter tentang obat mana yang aman untuk digunakan.
6. Letakkan bantal di bawah kasur
Letakkan bantal di kasur bagian bawah sehingga kepala anak sedikit miring daripada kaki. Itu dapat membantu mengeluarkan lendir dari sinus. Jangan lakukan hal ini di tempat tidur bayi.
Bunda harus menjauhkan bantal dan benda lain dari area tidurnya untuk menurunkan risiko SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Kebanyakan dokter anak menyarankan untuk melakukannya hingga anak Anda berusia dua tahun.
7. Dorong anak untuk minum lebih banyak
Cairan membantu mengencerkan lendir, tetapi jangan memaksanya. Bahkan jika anak hanya minum lebih banyak air sepanjang hari, itu akan membantu.
8. Jika balita sudah cukup besar, ajari mereka untuk membuang ingus.
Untuk menunjukkan caranya, hembuskan napas melalui hidung sendiri. Letakkan tisu di dekat lubang hidung sehingga balita dapat melihat udara menggerakkan tisu saat Anda mengembuskan napas. Minta mereka untuk meniup tisu dengan cara yang sama.
9. Pijat
Pijat bisa menjadi cara tradisional untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi. Usap dengan lembut pangkal hidung, alis, tulang pipi, garis rambut, dan bagian bawah kepala. Sentuhan dapat menenangkan jika bayi sedang rewel dan hidungnya tersumbat.
Kapan hidung bayi tersumbat dikatakan berbahaya dan perlu ke dokter?"
Meskipun ingus dan pilek pada bayi serta balita sulit diatasi, sebagian besar gejala anak-anak akan pulih dengan sendirinya seiring waktu, istirahat, dan pelukan ekstra. Jika Bunda khawatir dengan anak, hubungi dokter anak jika gejala berlangsung lebih dari tiga minggu, atau Bunda melihat hidung tersumbat disertai salah satu gejala berikut:
- Demam tinggi
- Tanda-tanda dehidrasi
- Batuk parah atau terus-menerus
- Menarik telinga
- Keluarnya cairan hidung kental selama beberapa hari
- Kesulitan bernapas atau stridor
- Mata merah atau keluarnya cairan kuning atau hijau dari mata
Demikian informasi mengenai hidung tersumbat pada bayi dan balita. Setelah mengetahui cara meredakannya di rumah, Bunda juga perlu memahami tanda-tanda anak harus segera dibawa ke dokter ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)