Jakarta -
Menyusui selama berpuasa bisa menjadi tantangan bagi seorang Bunda. Ia perlu mengatur pola makannya agar tetap terhidrasi dan tidak gampang lemas selama berpuasa.
Sebelum mulai berpuasa, ada baiknya Bunda mengetahui dulu tips puasa untuk ibu menyusui yang aman agar ASI tetap lancar. Setelah mengetahui tipsnya, Bunda dapat menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Puasa untuk ibu menyusui
Ibu menyusui dan ibu hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Tetapi, mereka wajib untuk menggantinya dengan meng-qadha dan/ membayar fidyah.
Menurut Tim Ulin Nuha Ma'had Aly An-Nuur dalam buku Fiqih Shiyam Ramadhan, para ahli telah sepakat bahwa ibu hamil dan menyusui akan mendapatkan rukhshah untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, apabila ditakutkan akan membahayakan dirinya dan anak di kandungan. Bahkan, hukum puasa bagi mereka bisa menjadi haram apabila ada bahaya yang akan menimpa dirinya dan janin sampai pada derajat kehancuran.
Ketentuan puasa bagi ibu menyusui terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 184, yang berbunyi:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ
"Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla meringankan setengah salat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui."
Bila Bunda merasa kondisi tubuh sehat dan dapat menjalankan puasa sambil menyusui, maka sebaiknya mulai mengatur strategi jauh hari sebelum Ramadhan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Ilustrasi Ibu Menyusui Puasa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Noah Saob
Tips puasa untuk ibu menyusui
Puasa aman dilakukan selama Bunda masih menyusui Si Kecil ya. Menurut ahli medis dari Maya Platform, Dr.Naomi Mirza, tubuh Bunda akan beradaptasi dengan perubahan pola makan selama berpuasa, yang membuatnya lebih efisien dalam menggunakan kalori dan mempertahankan produksi ASI.
"Penelitian pada ibu menyusui yang berpuasa menunjukkan bahwa meski ada perubahan dalam jumlah produksi ASI, ada juga sedikit perubahan komposisi. Tapi ini untuk ibu yang puasa 24 jam. Inilah mengapa ibu menyusui yang berpuasa harus makan sahur," kata Mirza, dilansir The Daily Star.
Meski aman, Bunda tetap perlu mengatur pola makan dan aktivitas selama berpuasa agar produksi ASI tidak berkurang. Berikut 9 tips puasa untuk ibu menyusui agar ASI tetap lancar, seperti melansir dari beberapa sumber:
1. Lebih sering menyusui di malam hari
Bunda dapat mengubah pola pemberian ASI ke anak selama bulan puasa. Misalnya, lebih banyak menyusui Si Kecil di malam hari. Demikian seperti dikutip dari laman Australian Breastfeeding Association.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Jangan lupa untuk memperbanyak minum air mineral selama puasa. Bunda dianjurkan mengonsumsi sekitar tiga liter air, yang dibagi menjadi 10 gelar per hari (dua gelas sebelum sahur dan dua gelas menjelang imsak, dua gelas setelah berbuka, dua gelas setelah makan malam, dan dua gelas sebelum tidur malam).
3. Hindari makanan pemicu haus
Selama berpuasa, cobalah untuk menghindari makan asin, pedas, dan kafein agar tidak mudah haus. Jenis makanan tersebut juga dapat mengganggu sistem pencernaan.
4. Kurangi aktivitas berat
Di bulan Ramadhan, Bunda perlu menghindari aktivitas berat ya. Kelelahan bisa saja memicu stres yang pada akhirnya dapat memengaruhi produksi ASI.
5. Hindari cuaca panas
Paparan dengan cuaca panas juga perlu dibatasi selama puasa, Bunda. Cuaca panas dapat memicu munculnya rasa haus, sehingga kebutuhan cairan dapat meningkat. Bila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi, ibu menyusui dapat mengalami dehidrasi.
6. Lakukan pumping ASI sebelum memulai puasa
Jangan lupa untuk pumping sebelum mulai puasa Ramadhan ya. Bunda dapat mengisi stok ASI perah (ASIP) yang dapat diberikan ke Si Kecil bila Bunda sibuk bekerja di bulan Ramadhan. Menyiapkan stok ASIP setidaknya dapat mencegah anak mengalami dehidrasi atau kekurangan nutrisi.
7. Konsumsi makanan bergizi
Mengatur asupan makan sangat penting untuk ibu menyusui yang memutuskan puasa. Bunda perlu mengatur porsi makan di waktu sahur dan berbuka dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
8. Konsumsi ASI booster alami
Selain makanan bergizi, Bunda perlu menyelipkan camilan sehat yang bisa menjadi ASI booster di bulan puasa. Beberapa ASI booster alami adalah kurma, susu atau kacang almond, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Menu makan utama juga dapat divariasikan dengan ASI booster seperti membuat sayur daun katuk atau daun kelor.
9. Konsumsi suplemen
Pilihan lain untuk menjaga kondisi tubuh serta produksi ASI selama puasa adalah konsumsi suplemen. Bunda dapat mengonsumsi suplemen ASI booster yang telah terbukti aman atau suplemen kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh. Sebelum mengonsumsi suplemen, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter atau konsultan laktasi ya.
Demikian 9 tips puasa untuk ibu menyusui yang aman agar ASI tetap lancar. Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)