Jakarta -
Tahukah Bunda, angka kelahiran tertinggi di seluruh dunia terjadi di bulan Agustus. Ternyata, ini bukan kebetulan semata. Ada beberapa faktor yang bikin bulan Juli jadi bulan dengan angka kelahiran tertinggi di dunia.
Dikutip dari Unitypoint, bila seorang bayi lahir akhir Agustus berarti pembuahan terjadi pada Desember. Pada rentang bulan tersebut, di beberapa negara memang tengah mengalami cuaca dingin bahkan salju serta masa liburan. Inilah yang menciptakan momen tepat untuk melakukan hubungan intim untuk dapatkan kehamilan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melacak data kelahiran secara nasional, dan Juli hingga Oktober adalah bulan-bulan kelahiran tersibuk dan Agustus memiliki jumlah kelahiran tertinggi.
Seorang Certified Nurse-Midwife (CNM), Breanna Herring, dari UnityPoint Health pun bercerita seperti apa rasanya berada di lantai persalinan selama bulan Agustu. Ia bercerita kala itu, ia dan timnya harus bekerja keras dan menjadi lebih sibuk ketimbang bulan-bulan lainnya.
"Setiap tahunnya, kami seakan menghitung mundur hingga bulan ini tiba. Dengan begitu, kami sudah siap untuk membantu jumlah persalinan yang membeludak," kata Herring.
Herring menambahkan, ada banyak faktor yang perlu dipikirkan jika Bunda mencoba merencanakan bulan terbaik untuk hamil. Ia menyarankan bahwa bulan terbaik untuk hamil saat musim panas tiba.
“Saya pribadi berpikir bahwa menargetkan ulang tahun di musim panas lebih baik. Dengan begitu, bayi baru lahir akan minim risiko terpapar virus flu dan pilek di musim gugur dan musim dingin.
Alasan mengapa Agustus jadi bulan dengan angka kelahiran tertinggi di dunia
Berikut ini beberapa alasannya:
1. Musim dingin & momen romantis
Menurut penelitian dari National Bureau of Economic Research (NBER), puncak konsepsi bayi terjadi sekitar bulan Oktober dan November. Hal itu karena di belahan bumi utara, saat itu udaranya mulai dingin, orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, dan suasana jadi lebih romantis. Sehingga berefek pada sembilan bulan kemudian, lahirlah banyak bayi di bulan Juli-Oktober!
2. Faktor biologis & kesuburan
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction menemukan bahwa kesuburan laki-laki dan perempuan cenderung lebih tinggi pada bulan-bulan tertentu. Untuk laki-laki, kualitas sperma paling optimal di musim gugur.
Sementara untuk perempuan, kadar hormon tertentu lebih stabil pada bulan-bulan menjelang akhir tahun. Jadi Bunda, kalau dikombinasikan, makin besar peluang kehamilan di akhir tahun, dan bayi pun lahir di bulan Juli-Oktober.
3. Tren perencanaan kehamilan
Bunda pasti tahu kalau banyak pasangan sekarang lebih sadar dalam merencanakan kehamilan. Nah, beberapa studi menunjukkan bahwa pasangan cenderung ingin anak mereka lahir di pertengahan tahun.
Kenapa? Karena anak-anak yang lahir di bulan ini bisa masuk sekolah lebih awal dibanding mereka yang lahir di akhir tahun. Menurut penelitian dari National Bureau of Economic Research, anak yang lahir di pertengahan tahun cenderung memiliki keunggulan akademik di tahun-tahun awal sekolahnya.
4. Variasi musim & faktor lingkungan
Sebuah penelitian dari University of Texas menemukan bahwa variasi musim berpengaruh pada angka kelahiran. Di daerah tropis, angka kelahiran bisa lebih stabil sepanjang tahun. Tapi di negara dengan empat musim, bayi cenderung lebih banyak lahir di bulan-bulan musim panas seperti Juli karena pola biologis dan perilaku manusia.
5. Fenomena global, beda wilayah beda tren
Meskipun Juli sering jadi puncak kelahiran global, di beberapa negara bisa berbeda, lho. Di India dan beberapa negara Afrika, angka kelahiran tertinggi justru terjadi di bulan September dan Oktober karena faktor cuaca dan pola hidup masyarakatnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)