TEMPO.CO, Cirebon - Pemudik yang menggunakan motor terlihat memenuhi jalur pantura Cirebon, Sabtu, 29 Maret 2025. Namun laju kendaraan pemudik harus diturunkan saat melewati sejumlah titik.
Berdasarkan pantauan di jalur pantura Cirebon, mulai dari putaran Weru hingga Kedawung, Kabupaten Cirebon, pemudik didominasi oleh pengguna sepeda motor. Rata-rata pemudik yang menggunakan motor ini bisa melajukan kendaraan mereka dengan kecepataan cukup tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun di sejumlah titik, pemudik harus memelankan laju motornya. Salah satunya di perempatan Weru yang sebenarnya sudah dipasang portal dari bambu, sehingga arus kendaraan hanya ada dua, yaitu menuju Jawa Tengah dan menuju Jakarta. Namun, hambatan tetap terjadi karena banyak warga lokal yang lalu lalang menyeberang di titik ini.
Kondisi ini diperparah dengan sejumlah warga lokal yang menggunakan motor namun melawan arus mudik. Adapula becak yang masih beroperasi di jalur mudik pantura, bahkan ada pula becak yang melawan arus.
Perlambatan laju kendaraan juga terjadi di Pasar Kue, Weru, Kabupaten Cirebon. Sempitnya jalan. ditambah masih adanya aktivitas pasar, diantaranya tukang angkut kue yang menyeberang jalan serta ada pula yang memasukkan ke mobil untuk dibawa ke tempat lain, membuat pemudik harus memelankan laju kendaraannya.
Hambatan selanjutnya terjadi di putaran Kedawung. Di titik ini terjadi pertemuan antara pemudik yang hendak menuju ke Jawa Tengah dengan kendaraan masyarakat lokal yang hendak menuju arah sebaliknya. “Tadi memang pas di bundaran Kedawung yang padat dan antre karena pertemuan kendaraan dari Cirebon dan pemudik,” tutur Aryanto, 33, pemudik dengan tujuan Pekalongan, yang ditemui tengah beristirahat di areal Korem 063 Sunan Gunung Jati.
Selain itu, saat melewati sejumlah pasar yang ada di sepanjang jalur mudik pantura, mereka pun harus memelankan laju kendaraan.