Aktivitas Gunung Gamalama Ternate Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Provinsi Maluku Utara meminta masyarakat Kota Ternate untuk waspada terhadap potensi bahaya sekunder berupa aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Gamalama. Hal ini dikarenakan aktivitas gunung gamalama dalam sepekan mengalami peningkatan signifikan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara Fehby Alting mengatakan berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, terjadi peningkatan kegempaan vulkanik di Gunung Gamalama sejak 29 Januari hingga 04 Februari 2025. Rekaman gempa Vulkanik Dalam tertinggi pada 1 Februari 2025 terekam 10 kali Gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6 - 26 milimeter. Peningkatan Gempa Vulkanik Dalam ini yang menunjukkan peningkatan tekanan dalam tubuh G. Gamalama yang bisa mengakibatkan meningkatnya aktivitas magmatik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena itu masyarakat disekitar Gunung Gamalama dan pengunjung wisatawan agar tidak beraktivitas pada radius 1,5 km dari kawah utama di puncak Gunung Gamalama. Kami juga meminta BPBD Kota Ternate untuk mempersiapkan sumber daya dan terus mengupdate informasi melalui PVMBG dan memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi," kata Fehby dalam surat imbauan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 6 Februari 2025.  

Menurut Fehby, sejak 29 Januari hingga 04 Februari 2025 setidaknya terekam ada 3 kali aktivitas gempa hembusan, 3 kali gempa tornillo, 36 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan 58 kali gempa tektonik jauh. Gunung Gamalama Ternate juga teramati mengeluarkan hembusan kawah asap kawah putih tipis hingga tebal dengan tinggi 20 - 100 meter mengarah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat laut.

Dengan kondisi itu, berdasarkan perkiraan mengingat karakteristik prekursor erupsi Gunung Gamalama, maka potensi bahaya yang kemungkinan besar terjadi adalah erupsi freatik berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1.5 km dari pusat erupsi. 

“Karena itu masyarakat Kota Ternate diminta untuk waspada dan terus memantau perkembangan aktivitas gunung Gamalama melalui saluran yang terpercaya. Jangan terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan,”ujar Fehby.

Dalam siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu 05 Februari 2025 aktivitas gunung Gamalama mengalami peningkatan sejak 29 Januari 2025. Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, aktivitas vulkanik, saat ini Gunung Gamalama berada pada Level II Waspada. 

Secara umum aktivitas Gunung Gamalama sejak 01 Januari hingga 04 Februari 2025 pukul 24.00 WIT terpantau cenderung fluktuatif dan meningkat terutama pada Gempa Vulkanik Dalam sejak tanggal 29 Januari 2025. Sedangkan untuk Gempa Tektonik Lokal, dan Gempa Tektonik Jauh yang berkaitan dengan aktivitas tektonik regional di sekitar kepulauan Halmahera. 

Dengan kondisi itu masyarakat disekitar Gunung Gamalama dan pengunjung wisatawan agar tidak beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah utama di puncak Gunung Gamalama dan terus memantau perkembangan terkini aktivitas Gunung Gamalama melalui saluran terpercaya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online