Jakarta -
Tahukah Bunda bahwa selama hamil, kebahagiaan Bunda bukan hanya berpengaruh untuk diri sendiri, tapi juga punya dampak luar biasa untuk Si Kecil di dalam kandungan. Janin Bunda bisa 'merasakan' suasana hati Bunda, termasuk saat Bunda sedang bahagia.
Ketika Bunda merasa bahagia, tubuh Bunda sebenarnya sedang memberikan hadiah luar biasa untuk Si Kecil di dalam kandungan. Selain itu, kebahagiaan yang Bunda rasakan bukan hanya bersifat sementara, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan janin.
Menariknya, kebahagiaan ini tidak berhenti saat janin lahir. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang ibunya merasa bahagia selama kehamilan cenderung memiliki perkembangan emosi yang lebih baik, tidur yang lebih nyenyak, dan respons yang lebih ceria terhadap dunia luar.
Yuk, kita bahas bagaimana kebahagiaan Bunda bisa memengaruhi Si Kecil di dalam perut!
Membangun ikatan emosional
Kebahagiaan Bunda membantu membangun hubungan emosional yang kuat dengan janin. Secara umum, mereka memahami apa yang Bunda berikan, meskipun kepekaan bayi berbeda-beda. Penelitian menunjukkan bahwa bayi memang merasakan dan bereaksi terhadap isyarat emosional orang tua mereka.
“Sejak lahir, bayi memahami isyarat emosional dari orang lain. Bahkan bayi yang masih sangat muda pun mencari pengasuh untuk menentukan bagaimana bereaksi terhadap situasi tertentu,” kata Profesor di Social Science Research Institute dan Center for Child and Family Policy di Duke University, Jennifer E. Lansford, PhD, dikutip dari First Things First.
Bersama dengan semua bagian perkembangan otak (fisik, kognitif, bahasa, dll.), perkembangan emosional bayi dimulai sejak dini, dan bayi mencari respons emosional orang tua mereka untuk membantu mereka menafsirkan dan bereaksi terhadap dunia di sekitar mereka.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang berusia satu bulan merasakan ketika orang tua sedang depresi atau marah dan terpengaruh oleh suasana hati orang tua tersebut.
Meningkatkan volume hipokampus janin
Sebuah studi baru dalam jurnal Nature Mental Health yang dipublikasikan oleh News Medical Life Science, meneliti bagaimana kondisi pikiran positif seorang ibu selama kehamilan memengaruhi struktur dan fungsi otak janin yang sedang berkembang dengan mengukur parameter ini pada usia 7,5 tahun.
Sebagai komponen utama kesehatan mental, emosi positif ibu seperti kebahagiaan dapat memengaruhi berbagai hasil, termasuk ikatan ibu-bayi, pendekatan pengasuhan, dan perkembangan anak. Ini didasarkan pada kuesioner kesehatan mental yang diberikan kepada wanita hamil pada usia kehamilan 26-28 minggu.
Area otak yang terlibat dalam persepsi dan pengaturan emosi meliputi hipokampus dan amigdala, serta berbagai jaringan fungsional seperti jaringan visual, jaringan mode default (DMN), dan jaringan fungsional.
Wilayah otak ini juga telah berkorelasi langsung dengan cara ibu merawat anak. Pengukuran gabungan dari beberapa skala kesehatan mental digunakan untuk menilai emosi Bunda yang positif selama kehamilan. Faktor-faktor potensial yang berkontribusi lainnya seperti status sosial ekonomi, tingkat stres, hubungan keluarga dan teman, dan kematian kerabat dekat dalam dua tahun sebelum dan sesudah kehamilan juga dicatat untuk menentukan faktor kesulitan sosial-lingkungan.
Studi menunjukkan, anak perempuan yang lahir dari ibu yang melaporkan merasa bahagia selama kehamilan memiliki volume hipokampus yang lebih besar, sedangkan anak laki-laki dan perempuan yang lahir dari ibu yang bahagia menunjukkan perubahan konektivitas fungsional dari beberapa jaringan.
Hormon bahagia, hadiah untuk Si Kecil
Ketika Bunda merasa bahagia, tubuh Bunda melepaskan hormon kebahagiaan seperti endorfin, serotonin dan oksitosin. Hormon-hormon ini tidak hanya membuat Bunda merasa rileks dan nyaman, tetapi juga dialirkan ke janin melalui plasenta. Jadi, Si Kecil ikut merasakan 'cahaya' kebahagiaan itu. Bahkan, suasana hati Bunda yang positif bisa membantu perkembangan otak janin, lho!
Hormon endorfin, sering disebut sebagai hormon pereda stres alami. Hormon ini memberikan efek menenangkan bagi Si Kecil. Bayangkan, ketika Bunda tertawa atau merasa puas, janin pun ikut merasakan kedamaian itu.
Serotonin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati. Ketika serotonin mengalir, otak janin juga ikut mendapat manfaat. Hormon ini membantu perkembangan sistem saraf janin, terutama dalam hal pengaturan emosi. Jadi, kebahagiaan Bunda hari ini bisa menjadi pondasi untuk kesehatan emosional Si Kecil di masa depan.
Lalu ada oksitosin, hormon cinta yang sering dilepaskan saat Bunda merasa dicintai atau memberikan cinta. Hormon ini tidak hanya memperkuat hubungan emosional antara Bunda dan janin, tetapi juga menciptakan suasana penuh kasih yang sangat dibutuhkan oleh bayi selama masa pertumbuhannya. Dengan kata lain, setiap momen bahagia yang Bunda ciptakan adalah cara untuk menghubungkan hati Bunda dengan hati Si Kecil.
Cara sederhana membahagiakan diri selama hamil
- Kalau Bunda ingin Si Kecil tumbuh dalam lingkungan penuh kebahagiaan, Bunda bisa mencoba beberapa hal sederhana ini:
- Dengarkan musik yang menenangkan atau lagu favorit Bunda.
- Habiskan waktu dengan orang-orang yang membuat Bunda bahagia.
- Nikmati makanan sehat yang Bunda suka.
- Luangkan waktu untuk meditasi atau sekadar bernapas dalam-dalam.
- Jangan lupa, tertawa itu penting!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)