Apakah Inhaler Aman untuk Ibu Hamil? Ketahui Aturan Pengobatan Asma

3 days ago 15

Jakarta -

Asma adalah salah satu kondisi yang paling umum menyerang paru-paru selama kehamilan. Asma adalah penyakit kronis (jangka panjang) yang menyebabkan saluran napas menyempit, sehingga sulit bernapas. Sesak napas sendiri merupakan gejala umum kehamilan, bahkan pada orang yang tidak menderita asma.

Kesulitan bernapas bisa terasa lebih berat jika ibu hamil mengidap asma, yang disertai gejala tambahan, seperti mengi, batuk, dan sesak dada. Mengingat kondisi tersebut, banyak ibu hamil khawatir tentang bagaimana perubahan kehamilan akan memengaruhi asma mereka dan apakah pengobatan asma, seperti menggunakan inhaler akan membahayakan bayi.

Faktanya, dikutip dari Up to Date, dengan terapi asma yang tepat, sebagian besar pasien hamil yang mengidap asma dapat bernapas dengan mudah. Mereka dapat menjalani kehamilan normal, dan melahirkan bayi yang sehat.

Secara keseluruhan, risiko asma yang tidak terkontrol dengan baik jauh lebih besar daripada risiko mengonsumsi obat untuk mengendalikan asma, Bunda.

Dalam artikel ini akan dibahas mulai dari keamanan penggunaan inhaler pada ibu hamil, risiko asma pada ibu hamil, hingga cara mengatasi asma pada ibu hamil.

Apakah ibu hamil boleh pakai inhaler?

Tidak apa-apa menggunakan inhaler, Bunda. Dilansir WebMD, obat-obatan kerja pendek dalam inhaler yang  gunakan sehari-hari, seperti albuterol, levalbuterol, pirbuterol, dan ipratropium, semuanya aman untuk ibu dan bayi. Selain itu, mengobati asma menurunkan risiko serangan dan membantu paru-paru ibu hamil bekerja lebih baik.

Sebagian besar obat asma aman digunakan selama kehamilan dan, jika asma terkontrol dengan baik, risikonya kecil atau bahkan tidak ada sama sekali bagi ibu hamil atau bayi.

Ibu hamil harus terus menjalani pengobatan asma yang diresepkan selama kehamilan. Kecuali jika asmanya memburuk, pengobatan dapat tetap sama seperti sebelumnya.

Selain itu, dianjurkan untuk jangan berhenti minum obat asma. Sebaiknya, konsultasikan dahulu dengan dokter  spesialis terlebih dahulu. Ini karena gejala mungkin memburuk jika berhenti minum obat. Hal ini dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan ibu hamil sendiri dan meningkatkan risiko bayi memiliki berat badan lahir rendah.

Risiko bahaya bagi ibu hamil dan janin

Ibu hamil yang menderita asma memiliki sedikit peningkatan risiko komplikasi kehamilan tertentu, meskipun alasannya tidak diketahui. Dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak menderita asma, ibu hamil dengan asma sedikit lebih mungkin mengalami satu atau lebih komplikasi kehamilan berikut:

  • Tekanan darah tinggi atau preeklamsia
  • Persalinan prematur
  • Persalinan sesar
  • Bayi yang kecil untuk usianya

Namun, sebagian besar ibu hamil dengan asma dan bayinya tidak mengalami komplikasi apa pun selama kehamilan. Pengendalian asma yang baik selama kehamilan mengurangi risiko komplikasi, Bunda.

Apakah kehamilan memperburuk penyakit asma?

Tingkat keparahan asma selama kehamilan bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya. Sayangnya, sulit untuk memprediksi perjalanan asma pada kehamilan pertama seorang wanita. Kondisi asma yang dialami saat hamil biasanya:

  • Di antara pasien yang asmanya memburuk, peningkatan gejala sering terlihat antara minggu ke-29 dan ke-36 kehamilan
  • Asma umumnya berkurang parah selama bulan terakhir kehamilan
  • Di antara pasien yang asmanya membaik, perbaikan biasanya berlangsung secara bertahap selama kehamilan
  • Tingkat keparahan gejala asma selama kehamilan pertama sering kali serupa pada kehamilan berikutnya

Cara mengatasi asma saat hamil

Ada beberapa hal yang dapat ibu hamil lakukan untuk membantu mengelola asma selama kehamilan, dikutip dari National Health Service (NHS) seperti:

  • Terus menggunakan inhaler pencegah sesuai resep. Ini penting bagi asma ibu hamil untuk terkontrol dengan baik selama kehamilan
  • Tidak merokok  dan tidak menjadi perokok pasif selama kehamilan karena berbahaya bagi ibu hamil dan bayi yang belum lahir
  • Hindari hal-hal yang memicu reaksi alergi, seperti bulu hewan peliharaan
  • Bicara dengan dokter atau apoteker tentang antihistamin mana yang aman dikonsumsi selama kehamilan
  • Terus berolahraga dan makan makanan yang sehat. Olahraga terkadang dapat memicu asma, jadi mintalah saran dari dokter spesialis jika gejala asma ibu hamil memburuk selama berolahraga.
  • Menerima suntikan flu selama kehamilan.

Itulah dia Bunda penjelasan tentang apakah ibu hamil boleh menggunakan inhaler. Semoga informasinya membantu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online