Jakarta -
Memberikan les privat untuk anak TK diharapkan orang tua bisa meningkatkan rasa percaya dirinya. Namun, hasil studi justru kurang mendukung teori tersebut, Bunda. Disebut-sebut les privat untuk anak TK ternyata justru bisa merusak harga dirinya.
Dikutip dari The Korea Herald, pendidikan swasta atau les privat untuk anak-anak sebelum usia sekolah tidak meningkatkan kemampuan bahasa atau pemecahan masalah mereka secara signifikan dalam jangka pendek.
Hal tersebut bahkan diketahui malah dapat menimbulkan dampak emosional negatif, di antaranya seperti menurunkan harga diri. Hasil ini didapat dari sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah setempat beberapa waktu lalu.
Studi terkait dampak les privat bagi anak usia TK
Peneliti senior Kim Eun-yeong dari Korea Institute of Child Care and Education membagikan hasil penelitian yang dilakukan oleh timnya. Mereka mempelajari 72 siswa kelas 1 SD dan orang tua mereka yang tinggal di Seoul dan Provinsi Gyeonggi.
Penelitian ini diharapkan dapat menentukan dampak pendidikan swasta terhadap anak-anak di bawah usia 6 tahun. Ini merupakan saat di mana anak-anak menurut hukum Korea diharuskan untuk memulai pendidikan wajib.
Menurut survei tersebut, sekitar 65,33 persen anak-anak menerima pendidikan swasta. Dari jumlah tersebut, 32,24 persen mempelajari mata pelajaran akademik, 37,65 persen mempelajari bidang lain seperti seni dan olahraga, sementara 30,1 persen menerima pendidikan swasta untuk keduanya.
Orang tua menghabiskan rata-rata 198.000 won atau sekitar Rp 2,35 juta untuk pendidikan swasta per bulan. Rumah tangga dengan tingkat ekonomi lebih tinggi mungkin menghabiskan biaya yang lebih banyak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan awal terhadap pendidikan swasta tidak memiliki hubungan substansial dengan perkembangan anak.
Terutama perkembangan di bidang linguistik, pemecahan masalah, dan fungsi eksekutif anak-anak. Tandanya, pendidikan swasta atau les privat tidak memiliki dampak positif pada pengembangan kemampuan anak.
Pro dan kontra hasil studi
Selain itu, ditemukan pula bahwa menerima les privat di usia taman kanak-kanak dalam bidang non-akademis dapat berdampak positif pada ketekunan dan empati anak.
"Anak-anak dengan lebih banyak pengalaman dalam program pendidikan seni cenderung tidak memiliki kesulitan konsentrasi," tulis studi tersebut.
Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa mempelajari akademis di usia taman kanak-kanak dapat berdampak negatif pada harga diri anak.
Dalam dampak jangka panjangnya, mereka menemukan bahwa les privat swasta sedikit meningkatkan kemampuan akademis anak pada tahap awal, tetapi hal itu tidak terlalu berarti.
"Tidak ditemukan dampak signifikan dari pendidikan swasta dalam aspek sosial-emosional seperti harga diri, kepuasan hidup, dan kebahagiaan secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa les privat saja tidak menjamin prestasi akademis jangka panjang atau kesejahteraan emosional bagi anak-anak," ungkap penelitian tersebut.
Para peneliti juga setuju bahwa faktor-faktor lain dapat memainkan peran yang lebih penting dalam perkembangan anak.
Apa yang lebih perlu dikembangkan anak usia TK?
Bukan melulu soal akademik, ada beberapa hal lain yang sebenarnya lebih penting bagi perkembangan anak usia TK. Dikutip dari Raising Children, berikut ulasannya:
1. Bermain
Bermain merupakan cara anak-anak di rentang usia ini untuk belajar dan membangun keterampilan sosial, emosional, dan berpikir.
Saat bermain bersama, anak berlatih memecahkan masalah bersama dan belajar berbagi. Meskipun terkadang mungkin terasa sulit bagi mereka untuk berbagi mainan favorit dan barang-barang lainnya.
2. Mengenal emosi dan perasaan
Pada usia ini, anak-anak juga sedang belajar untuk mengenal dan mengungkapkan perasaan. Mereka masih memerlukan bantuan dan waktu untuk mengidentifikasi dan membicarakan emosi yang rumit, seperti frustrasi atau kecemburuan.
Mereka juga sering kali memiliki kendali yang jauh lebih baik atas perasaan dan mungkin lebih jarang meluapkan amarah dan kesedihan yang tidak terduga. Terhubung dengan Bunda dan keluarga adalah hal terpenting dalam kehidupan anak di usia ini.
3. Berpikir kritis
Kemampuan anak untuk berpikir dan menelaah banyak hal dimulai pada usia ini. Termasuk memahami tentang konsep-konsep sederhana seperti waktu (hari ini, besok, kemarin), mengetahui musim, mengenali beberapa kata dengan penglihatan dan mencoba melafalkan kata-kata.
Anak juga mulai mampu melihat sudut pandang orang lain, yang membantu mereka berteman dan bertemu orang baru.
4. Berbicara dan berkomunikasi
Pada usia sekitar 5-6 tahun, anak-anak mulai banyak berbicara. Bahkan terkadang saat tidak ada orang di ruangan tersebut.
Bunda mungkin akan mendengar anak mulai menggunakan kalimat yang lengkap dan kompleks, serta melakukan percakapan seperti orang dewasa. Mereka belajar memahami lelucon dan teka-teki.
Mereka sedang mempelajari sebanyak 5-10 kata baru setiap hari. Pertumbuhan kosakata sangat pesat pada usia ini sehingga otak anak sering kali berpikir lebih cepat daripada kemampuan mereka untuk berbicara.
5. Bergerak
Pada usia 5 tahun, anak-anak lebih terkoordinasi dan senang memamerkan keterampilan fisik baru.
Mereka mungkin mulai tertarik untuk belajar mengendarai sepeda, lompat tali, menjaga keseimbangan dengan satu kaki untuk waktu yang singkat, berjalan menuruni tangga tanpa perlu memegang tangan orang dewasa, melompati dan menangkap bola besar.
Perkembangan motorik halus juga menjadi sangat penting di usia ini, karena mengarah pada kemandirian yang lebih dalam hal-hal seperti mengikat tali sepatu, menggunakan ritsleting dan kancing, serta menyisir rambut.
Demikian ulasan tentang pentingnya memilih usia tepat untuk memulai pendidikan, serta dampak adanya les privat bagi anak usia TK. Diskusikan dengan tenaga profesional jika Bunda masih ragu menentukan pilihan, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)