Bakal Hadir, Gadget Canggih Tunjukkan Asupan ASI yang Diminum Bayi saat DBF

1 day ago 9

Jakarta -

Kecanggihan teknologi memang memudahkan segala urusan ya, Bunda. Terbaru, akan hadir gadget canggih tunjukkan asupan ASI yang diminum bayi.

Menyusui langsung atau direct breastfeeding (DBF) memang sangat bagus dan direkomendasikan ya, Bunda. Namun di satu sisi, Bunda jadi kurang tahu persis berapa banyak ASI yang diminum Si Kecil. Hal itu tentu berbeda ketika Bunda memompa ASI dan memberikannya ke bayi. Dengan cara kedua tersebut, Bunda jadi lebih tahu berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi.

Ya, baik DBF ataupun tidak, sebenarnya Bunda memang direkomendasikan untuk menyusui Si Kecil pascapersalinan. Mengingat manfaat menyusui yang cukup besar bagi bayi dan Bunda, agenda tersebut pun sebaiknya memang dipenuhi maksimal terutama ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupannya.

Gadget canggih ukur asupan ASI yang diminum bayi

Kalau biasanya Bunda yang menyusui langsung tak mengetahui persis berapa kebutuhan ASI bayi, mungkin ke depannya seiring perkembangan tenknologi akan hadir alat canggih yang bisa mengukur ASI yang dikonsumsi bayi ya, Bunda.

Seperti yang dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari insinyur, nenatologis, dan dokter anak di Northwestern University yang mengembangkan perangkat untuk digunakan para orangtua dalam mengukur berapa banyak ASI yang diterima bayi mereka, seperti dikutip dari laman Parents.

Selain mengukur berapa banyak asupan yang dikonsumsi bayi, gadget canggih tersebut juga dapat meredakan stres atau kekhawatiran apakah bayi Bunda cukup makan atau tidak. 

Memang, ada cara lain untuk menentukan apakah bayi mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak, seperti menghitung jumlah popok yang dikeluarkan. Namun, para peneliti di Northwestern University merasa harus ada metode yang lebih mudah dan mutakhir terkait hal tersebut.

Dari situlah, para peneliti mengembangkan perangkat yang menggunakan sensor untuk mengukur dengan tepat berapa banyak ASI yang diminum bayi. Para orang tua dapat menggunakan monitor tersebut untuk melacak berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayinya.

Cara kerja perangkat

Penting Bunda ketahui bahwa sensor pada alat tersebut memang belum tersedia saat ini. Tetapi harapannya ke depan ialah teknologi tersebut akan tersedia bagi orang tua baru dalam beberapa tahun.

Peneliti utama, Daniel Robinson, MD MSc, seorang profesor madya di Northwestern University Feinberg School of Medicine, menjelaskan bahwa perangkat tersebut dirancang untuk membantu para profesional perawatan kesehatan dalam mengelola kebutuhan nutrisi bayi prematur dan bayi sakit di NICU.

Selain itu, manfaat dari alat ini juga membantu mengurangi stres bagi orang tua yang menyusui serta menghindari penggunaan penimbangan bayi sebelum dan sesudah menyusui yang cukup merepotkan.

"Seorang ibu akan menempelkan sensor nirkabel pada payudara," kata Robinson saat menjelaskan tentang cara kerja perangkat tersebut. Secara teknis, sensor tersebut memang dapat mengukur perubahan bioimpedansi saat bayi mengeluarkan ASI dari payudara.

Sinyal kemudian berubah saat ASI diperah dan jaringan payudara berubah. Setelah itu, informasi yagn didapat akan dikirim via bluetooth ke ponsel, sehingga orang tua dapat memantau asupan ASI bayi mereka.

Jadi cara efekif pastikan bayi mendapatkan cukup ASI

Sampai perangkat tersebut dioperasikan, jika Bunda bukan seseorang yang menyukai teknologi, atau jika Bunda menghadapi tantangan teknis, Abrie McCoy, seorang konselor laktasi di SimpliFed, mengingatkan agar orang tua baru mengingat bahwa tubuh mereka diciptakan untuk menyusui secara efisien.

"Sangat normal untuk menanyakan apakah bayi Bunda mendapatkan cukup makanan. Meskipun kekhwatiran ini valid, tarik napas dalam-dalam dan percayalah pada tubuh akan kemampuan untuk memberi makan bayi," saran McCoy.

Tanda bayi cukup ASI

Lebih lanjut, daripada berfokus pada pengukuran pasti asupan ASI, Bunda juga perlu mencari-cari tanda keberhasilan pemberian ASI. Adapun tanda-tanda keberhasilan pemberian ASI sebagai berikut ya, Bunda:

1. Bayi baru lahir sering menyusu

McCoy mengatakan bahwa bayi baru lahir akan menyusu setidaknya 8 hingga 10 kali dalam periode 24 jam.

2. Bayi memiliki cukup popok basah dari kotoran

Dari hari ke-3 hingga usia bayi menginjak 1 bulan, bayi setidaknya memiliki enam popok basah dan tiga popok kotor per hari. Angka-angka tersebut memberitahukan bahwa bayi terhidrasi dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.

4. Bayi bertumbuh dan berkembang

Ini merupakan indikasi utama bahwa bayi menerima nutrisi yang dibutuhkan. Dalam hal ini, bayi mengalami peningkatan yang stabil pada lingkar kepala, panjang, dan berat badan. Tren ini diukur pada kunjungan kesehatan bayi.

McCoy mengatakan bahwa orang tua perlu mendukung tumbuh kembang anak mereka terutama dalam penyediaan nutrisi bagi bayi, dan mereka mengikuti petunjuk ketika bayi memperlihatkan tanda-tanda kelaparan. Jangan lupa untuk rileks dan mencari bantuan ke dokter atau spesialis laktasi saat Bunda menemui kendala tumbuh kembang.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online