Benarkah KB Hormonal Bikin Bunda Gemuk? Simak Penjelasannya

11 hours ago 2

Jakarta -

KB hormonal dapat menjadi pilihan kontrasepsi untuk mencegah atau menunda kehamilan. Namun, sering kali jenis KB ini tidak menjadi pilihan utama lantaran efek sampingnya yang disebut-sebut dapat menyebabkan berat badan naik, Bunda.

Lantas, benarkah KB hormonal bisa bikin Bunda gemuk? Apa saja keterbatasan lainnya yang perlu diketahui sebelum menggunakan KB jenis ini?

Simak penjelasan lengkap dari Bubun berikut ini ya!

Benarkah KB hormonal bikin gemuk?

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Traci C. Johnson, MD, beberapa perempuan mungkin mengalami sedikit kenaikan berat badan saat mulai mengonsumsi pil KB yang termasuk kontrasepsi hormonal. Sering kali efek samping ini bersifat sementara dan bukan karena peningkatan lemak tubuh.

"Sering kali ini merupakan efek samping sementara yang disebabkan oleh retensi cairan, bukan peningkatan lemak tubuh," kata Johnson, dilansir Web MD.

Dalam tinjauan terhadap 49 penelitian, tidak ditemukan cukup bukti yang menghubungkan pil KB dengan kenaikan berat badan pada kebanyakan perempuan, Bunda. Seperti efek samping pil KB lainnya, kenaikan berat badan umumnya sedikit dan biasanya hilang dalam waktu 2-3 bulan saat tubuh mulai menyesuaikan diri dengan hormon.

Meski demikian, tubuh setiap orang merespons hormon secara berbeda. Jika Bunda mengalami perubahan berat badan yang tidak diinginkan setelah mulai mengonsumsi pil KB, maka sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Dokter dapat menyarankan kontrasepsi hormonal alternatif, termasuk jenis pil KB yang berbeda.

Hal yang sama juga dijelaskan dalam ulasan di laman Hello Clue. Kontrasepsi hormonal kombinasi adalah metode pengendalian kelahiran yang mengandung dua hormon (estrogen dan progestin), yang ditemukan di pil KB, koyo KB, dan beberapa jenis KB suntik. Sementara itu, kontrasepsi progestin yang hanya mengandung satu bentuk hormon progestin bisa ditemukan di KB implan, intrauterine device (IUD), KB suntik, dan pil KB tertentu.

Sejauh ini, tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa kontrasepsi hormonal kombinasi menyebabkan perubahan berat badan, tetapi jika memang demikian, perubahan berat badannya kemungkinan kecil.

Hal serupa juga ditemukan pada penggunaan kontrasepsi progestin saja. Sebagian besar penelitian tidak menunjukkan peningkatan berat badan atau lemak tubuh, tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya sedikit peningkatan.

Perlu dicatat ya, beberapa orang akan mengalami kenaikan berat badan saat menggunakan alat kontrasepsi, dan beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dibandingkan yang lain.

Ilustrasi Suntik KBIlustrasi Suntik KB/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SunnyVMD

Kaitan KB hormonal dan kenaikan berat badan

Saat pil KB pertama kali beredar di pasaran pada awal tahun 1960-an, pil tersebut memiliki kadar estrogen dan progestin yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan komplikasi kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan pembekuan darah.

Dosis hormon yang tinggi juga dapat meningkatkan nafsu makan dan retensi cairan. Akibatnya, kenaikan berat badan dan efek samping lainnya lebih mungkin terjadi, terutama pada penggunaan puluhan tahun yang lalu.

KB hormonal, terutama pil KB, masa kini telah dibuat dengan dosis hormon yang jauh lebih rendah. Meski begitu, bukan berarti kenaikan berat badan tidak akan terjadi, Bunda.

"Meskipun para peneliti belum membuktikan bahwa setiap orang mengalami kenaikan berat badan saat menggunakan KB, hal itu tetap merupakan efek samping potensial yang tercantum pada label kontrasepsi, bersama dengan penurunan berat badan," ujar Johnson.

Bila dijelaskan lebih rinci, ada beberapa penyebab kb hormonal bisa bikin gemuk. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Hormon estrogen dapat menyebabkan retensi cairan

Hormon estrogen yang terkandung di KB hormonal dapat menyebabkan retensi cairan, Bunda. Dikutip dari Very Well Family, estrogen adalah hormon yang mengatur siklus reproduksi perempuan. Namun, hormon ini dapat memengaruhi sistem tubuh lainnya, termasuk kenaikan berat badan.

"Kekurangan atau kelebihan estrogen bukanlah hubungan sebab-akibat langsung yang terkait kenaikan berat badan. Sebaliknya, ketidakseimbangan estrogen dapat merusak kemampuannya untuk mengelola sistem secara normal, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan," kata ahli endokrinologi, Ana Maria Kausel, MD.

2. KB hormonal dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan

Hormon progesteron di KB hormonal dapat meningakatkan nafsu makan, yang pada gilirannya bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Hormon ini dapat memicu peningkatan emosi atau keinginan untuk makan bagi sebagian orang.

"Jenis kontrasepsi tertentu juga dapat membuat seseorang cenderung menginginkan makanan manis atau makanan berkalori tinggi lainnya, terutama bila menggunakan kontrasepsi yang mengandung progestin saja," ungkap Johnson.

Salah satu jenis KB yang dikaitkan dengan penambahan berat badan adalah KB suntik yang umumnya mengandung progestin dalam jumlah tinggi. Para peneliti telah menemukan bahwa injeksi progestin saja, atau Depo-Provera, tampaknya dapat meningkatkan lemak tubuh dan menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan pada beberapa orang.

3. KB hormonal dan genetik

Penelitian awal menunjukkan bahwa perbedaan genetik dapat membuat penambahan berat badan akibat penggunaan kontrasepsi. Hal tersebut lebih mungkin terjadi pada sebagian orang, Bunda.

Sayangnya, tidak ada cara untuk memprediksi bagaimana tubuh akan merespons kontrasepsi hormonal sebelum mencobanya. Penelitian terkait hal ini juga masih terbatas.

4. KB hormonal dan usia Bunda

Berat badan biasanya dapat bertambah sekitar 0,5 hingga 1 kilogram (kg) per tahun seiring bertambahnya usia, terutama terjadi di antara usia 20 hingga 35 tahun. Usia tersebut sering kali bertepatan dengan waktu di mana banyak perempuan mulai menggunakan KB hormonal.

Sering kali pertambahan berat badan sulit diketahui penyebabnya, apakah karena faktor usia atau penggunaan kontrasepsi. Untuk memastikannya, Bunda dapat melakukan pemeriksaan fisik dan darah metabolik untuk mengetahui kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membakar kalori.

Demikian penjelasan mengenai penggunaan KB hormonal yang disebut bisa bikin gemuk. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online