Bila Pusar Terasa Sakit saat Hamil, Penyebab dan Cara Mengatasinya

1 day ago 11

Jakarta -

Pusar terasa sakit saat hamil menjadi keluhan umum yang sering dialami ibu hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga. Bunda yang mengalaminya mungkin merasa cemas, khawatir berbahaya. Yuk, simak penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasinya.

Nicole Galan, seorang perawat terdaftar yang mengkhususkan diri dalam masalah kesehatan wanita dan infertilitas mengatakan bahwa tubuh perempuan mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan.

“Beberapa perempuan tidak mengalami nyeri pusar. Yang lain mungkin merasakan nyeri pada kehamilan, tetapi tidak pada kehamilan berikutnya,” kata Galan dilansir dari Healthline.

Galan berpesan agar ibu hamil tak khawatir jika merasa tidak nyaman. Nyeri pusar umum terjadi dan kemungkinan terjadi saat perut membesar, terutama di trimester kedua dan ketiga.

Apakah normal jika pusar terasa sakit saat hamil?

Pusar adalah titik perlekatan plasenta di dalam rahim. Pusar tidak melekat pada bagian mana pun dari rongga perut setelah lahir. Namun, sejumlah ibu hamil merasa pusatnya sakit.

Rasa sakit dan nyeri pada pusar selama kehamilan umum terjadi, terlepas apakah pusar Bunda masuk atau keluar. Sebagian besar penyebab nyeri pusar tidak berbahaya dan akan hilang saat bayi lahir.

Menurut American Pregnancy Association, rasa sakit atau tidak nyaman di pusar saat hamil merupakan bagian dari perubahan normal di tubuh ibu.  

Perubahan yang dimaksud seperti  rahim yang membesar, perubahan hormon, dan peregangan kulit bisa menyebabkan tekanan di area sekitar pusar.

"Nyeri pusar cukup umum terjadi selama kehamilan dan biasanya tidak berbahaya," kata Dr. Cindy M. Duke, MD PhD FACOG, seorang dokter kandungan dan ginekologi bersertifikat, dokter kesuburan, dan ahli virus dilansir dari Romper. 

Penyebab pusar terasa takut saat hamil

Pada dasarnya, setelah ibu hamil berkurang atau berhenti muntah selama trimester pertama, ibu hamil mungkin mulai merasakan nyeri di pusar pada trimester kedua. Namun, mengapa hal ini terjadi? 

“Pusar memiliki keterikatan internal dengan bagian atas kandung kemih,” kata Dr. Kim Langdon, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog.

Saat perut membesar ke atas dan ke luar, jaringan tersebut dapat terasa meregang. Saat hamil, rahim berkembang dan mengambil lebih banyak ruang. Namun, itu bukan satu-satunya alasan mengapa pusar terasa sakit saat hamil.

“Bagian dalam pusar dapat terpapar udara dan menjadi sedikit lebih teriritasi,” kata Langdon.

Meski begitu, nyeri pusar bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius seperti hernia umbilikalis atau Bunda akan melahirkan. Nyeri pusar bisa menjadi tanda persalinan prematur.

“Penting untuk diketahui bahwa permulaan persalinan bagi sebagian orang mungkin terasa seperti nyeri pusar yang parah," imbuh Duke.

Selain itu, nyeri pusar juga bisa menimbulkan masalah bagi plasenta "Itu bisa menjadi tanda terlepasnya plasenta dari dinding rahim," kata Langdon memperingatkan. 

Jika Bunda mengalami nyeri pusar yang hebat, sebaiknya segera menghubungi dokter agar mereka dapat melakukan USG untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

worried pregnant woman concerned and anxious woman in pregnancy overthinking worrying about pregnancy problem Pregnancy depression Mental health conceptFoto: Getty Images/Dacharlie

Kapan harus waspada?

Nyeri pusar mungkin terasa seperti dicubit atau nyeri tumpul. Namun, ada gejala lain yang tidak boleh Bunda abaikan. 

"Jika Anda mengalami demam, mual, muntah, nyeri terus-menerus, kram, atau tinja berdarah, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter," saran Duke.

Begitu pula, jika area di sekitar pusar menjadi nyeri, panas saat disentuh, atau tidak dapat disentuh karena nyeri. Jika seperti itu, sebaiknya Bunda juga menghubungi dokter.

Cara mengatasi pusar terasa sakit saat hamil

Duke menyarankan jika semua baik-baik saja maka dapat meredakan nyeri dengan menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas dan aman dikonsumsi selama kehamilan, seperti asetaminofen. Namun, pastikan untuk konsultasi dengan dokter.

"Saya sangat menyarankan untuk menghubungi dokter Anda jika perlu menggunakan obat pereda nyeri," saran Duke. "Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan setelah 23 minggu kehamilan, sehingga mereka dapat mengevaluasi apakah Anda mungkin mengalami persalinan prematur atau persalinan normal."

Jika Bunda tak ingin mengonsumsi obat, dapat menggunakan sabuk kehamilan untuk membantu mengurangi ketegangan akibat peregangan dan perut yang membesar pada otot. Rasa sakit biasanya akan  hilang dalam beberapa jam atau hari. Namun, jika nyeri menjadi parah (dan disertai dengan keluarnya cairan atau pendarahan), segera cari pertolongan medis.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online