Bolehkah Ibu Hamil dan Menyusui Dapatkan Vaksinasi Influenza?

1 month ago 25

Jakarta -

Influenza (flu) selama kehamilan lebih mungkin menyebabkan penyakit yang mengakibatkan rawat inap ya, Bunda. Lantas, bolehkah ibu hamil dan menyusui melakukan vaksinasi influenza?

Hamil dan terserang flu rasanya menyiksa sekali ya, Bunda. Sementara, janin dalam kandungan juga dalam fase berkembang. Wajar saja jika kekhawatiran berlebih para ibu hamil berkembang ketika mengetahui dirinya flu karena dapat membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan.

Saat seseorang terkenal influenza, biasanya tanda yang umum muncul yakni demam. Hal ini telah dikaitkan dalam beberapa penelitian dengan risiko cacat tabung saraf dan dampak buruk lainnya bagi bayi yang sedang berkembang seperti dikutip dari laman CDC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mendapatkan vaksinasi influenza (flu) saat hamil menjadi salah satu upaya perlindungan yang dapat memproteksi bayi dari influenza setelah lahir. Sebab, antibodi ditularkan ke bayi yang sedang berkembang selama kehamilan. Ketika Bunda mendapatkan vaksin influenza saat hamil atau menyusui, tubuh akan mengembangkan antibodi terhadap influenza yang dibagikan dengan bayi melalui ASI.

Vaksin influenza menjadi perlindungan terbaik terhadap flu

Mendapatkan vaksin influenza (flu) adalah langkah pertama dan terpenting untuk melindungi diri dari flu. Jika Bunda sedang hamil, penting bagi Bunda mendapatkan suntikan flu dan bukan vaksin flu semprot hidung. 

Suntikan flu yang diberikan selama kehamilan membantu melindungi ibu hamil dan bayi dari flu. Sebuah studi tahun 2013 menunjukkan bahwa selama musim flu 2010–2011 dan 2011–2012, vaksinasi mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan akut terkait flu selama kehamilan hingga setengahnya. 

Hasil ini konsisten dengan kisaran umum estimasi efektivitas vaksin flu di antara orang dewasa berusia 18-64 tahun. Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa mendapatkan suntikan flu selama kehamilan mengurangi risiko dirawat di rumah sakit karena flu rata-rata sebesar 40 persen. Selain itu, dengan mendapatkan vaksin flu selama kehamilan juga membantu melindungi bayi dari penyakit flu dan rawat inap terkait flu selama beberapa bulan pertama setelah kelahiran mereka.

Ketahui manfaat vaksin flu

Vaksin influenza dapat diberikan selama trimester kehamilan mana pun. September dan Oktober umumnya merupakan waktu yang baik untuk divaksinasi setiap tahun. Vaksinasi flu dini (yaitu, selama Juli dan Agustus) dapat dipertimbangkan selama trimester ketiga kehamilan jika vaksin tersedia.

Sejauh ini, suntikan influenza telah diberikan kepada jutaan orang selama bertahun-tahun dengan catatan keamanan yang sangat baik. Ada juga banyak penelitian ilmiah yang mendukung keamanan vaksin influenza untuk ibu hamil dan bayi mereka.

Amankah vaksin influenza diberikan saat hamil atau menyusui?

Mendapatkan vaksin influenza saat hamil atau menyusui memang aman ya, Bunda. Faktor-faktor tertentu, termasuk risiko terkena influenza (flu) selama kehamilan, dapat menentukan apakah Bunda perlu menerima vaksin selama masa ini atau tidak.

Fluzone adalah vaksin yang digunakan untuk membantu mencegah flu. Penting untuk dicatat bahwa terkena flu selama kehamilan dapat menimbulkan risiko tertentu seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Menurut  the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin influenza (fluzone) aman diberikan selama masa kehamilab. CDC merekomendasikan agar ibu hamil menerima vaksin flu tahunan, seperti fluzone. Hal ini dikarenakan mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit karena flu selama kehamilan.

Dalam uji klinis, tidak ada penelitian pada ibu hamil. Penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya efek berbahaya saat vaksin diberikan selama kehamilan. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian pada hewan tidak selalu memprediksi apa yang akan terjadi pada manusia.

Perlu diingat bahwa Fluzone tersedia dalam dua jenis yakni Fluzone Quadrivalent dan Fluzone High-Dose Quadrivalent. Kedua jenis tersebut disetujui untuk digunakan pada orang-orang dengan usia yang berbeda. Jika Bunda hamil, Bunda harus menerima kekuatan Fluzone yang sesuai untuk usia Bunda.

Vaksin hidup dan vaksin inaktif selama kehamilan

Bagi Bunda yang sedang hamil, penting bagi Bunda untuk mendapatkan vaksin flu inaktif, seperti Fluzone. Bunda juga tidak boleh mendapatkan vaksin hidup apa pun saat Bunda sedang hamil.

Contoh vaksin flu hidup ialah FluMist, yang diberikan sebagai semprotan ke hidung, bukan sebagai suntikan. CDC merekomendasikan untuk menghindari vaksin hidup selama kehamilan karena dapat membahayakan janin. Ini dikarenakan vaksin hidup dapat menularkan virus ke janin, yang menyebabkan infeksi.

Ibu menyusui dan Fluzone

Secara persis, memang tidak diketahui apakah Fluzone masuk ke dalam ASI atau tidak. Namun, menurut CDC, vaksin yang diberikan kepada orang yang sedang menyusui tidak memengaruhi keselamatan anak yang disusui.

CDC juga menyatakan bahwa vaksin flu dapat meningkatkan jumlah antibodi influenza dalam ASI. (Antibodi adalah protein yang membantu melindungi tubuh dari infeksi seperti influenza.) Hal ini dapat memberikan perlindungan flu tambahan bagi anak yang disusui.

Perlu diingat bahwa anak yang disusui harus menerima vaksin flu mereka sendiri setelah berusia minimal 6 bulan. Ada baiknya, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mendapatkan keputusan terbaik ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online