Jakarta -
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah juga menyasar ibu hamil dan menyusui, serta balita. Apa saja daftar menu program makan gratis untuk ibu menyusui dan hamil? Cari tahu, yuk.
Secara bertahap, program MBG telah dijalankan baik untuk anak sekolah dan juga para ibu hamil dan ibu menyusui di berbagai daerah. Pembagian MBG untuk bara bumil dan busui sedianya dilakukan melalui puskesmas dan posyandu.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura menyebutkan program makan bergizi gratis tidak hanya tersedia bagi anak sekolah, tapi juga bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui yang disalurkan lewat posyandu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak di masa emas.
"Lewat posyandu ini, kita ingin memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa golden age, agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya," kata Prita dalam keterangan resminya, dikutip dari laman detikcom.
Kelompok balita, ibu hamil dan ibu menyusui dijadwalkan diberikan satu kali dalam seminggu untuk masa awal berjalannya program ini. Ke depannya, kelompok balita, ibu hamil dan ibu menyusui akan mendapatkan paket MBG setiap hari.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi untuk pemberian kepada balita dan ibu hamil serta menyusui ini salah satunya adalah SPPG Ciracas.
Ahli Gizi SPPG memastikan angka kecukupan gizi dari menu yang disajikan sesuai petunjuk teknis. Ketentuan yang harus dipenuhi adalah kandungan karbohidrat untuk ibu hamil dan ibu menyusui sedikitnya 200 gram per porsi makanan. Sedangkan untuk balita kandungan karbohidratnya cukup 100 sampai 120 gram.
"Program Presiden Prabowo Subianto ini adalah langkah strategis mewujudkan SDM unggul. Kualitas gizi merupakan kunci utama menciptakan sumber daya manusia yang unggul itu," kata Prita.
Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita resmi dimulai. Begini pelaksanaannya di Posyandu Anyelir, Ciracas, Jakarta Timur, belum lama ini. Adapun beberapa menu yang disuguhkan di antaranya nasi, telur rebus, sayur labu, buah jeruk, dan susu kotak.
Seperti diketahui bahwa pemerintah mulai melaksanakan program MBG untuk ibu hamil, menyusui, dan balita seara bertahap. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) Isyana Bagoes Oka mengatakan makan bergizi gratis untuk ibu hamil hingga balita ditujukan untuk mencegah stunting.
"Salah satu kenapa ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak usia prasekolah menjadi sasaran dari program makan bergizi gratis ini, salah satunya adalah untuk pencegahan stunting. Karena kita ketahui pencegahan stunting itu akan efektif untuk dilakukan pada saat 1.000 hari pertama kehidupan," kata Isyana di Ciracas, Jakarta Timur, belum lama ini,
Dia mengatakan 1.000 hari pertama kehidupan itu bukan dihitung sejak bayi lahir. Menurutnya, perhitungan sudah dimulai sejak bayi ada di dalam kandungan.
"Dan 1.000 hari pertama kehidupan itu ya dimulai bukan pada saat bayi dilahirkan. Tapi justru sudah dimulai pada saat Ibu mulai mengandung. Dan nantinya dilanjutkan pada saat bayi sebelum usia 6 bulan kan belum makan ya, masih ASI eksklusif, berarti ibu menyusuinya juga masih mendapatkan asupan makan bergizi gratis dan nantinya juga dilanjutkan ke anak-anak usia prasekolah itu," jelasnya.
Dia mengatakan program makan bergizi gratis untuk ibu hamil dan ibu menyusui serta balita baru berjalan di beberapa titik. Dia mengatakan program itu akan diperluas.
"Untuk saat ini memang program ini masih dijalankan di sejumlah titik, belum sebanyak 190 seperti yang untuk program anak-anak sekolah, karena memang ada hal-hal teknis yang perlu diatur lebih lanjut," katanya.
Dia mengatakan kementeriannya terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk program makan bergizi gratis bagi ibu hamil.
"Terutama terkait dengan kesiapan masing-masing SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Yang dimiliki oleh BGN. Kami dengan BGN terus berkoordinasi dan bekerja sama terkait pendataan, dan dari kementerian kami juga memiliki kader-kader yang jumlahnya banyak. Ada tim pendamping keluarga jumlahnya hampir 600 ribu kader yang kita nanti akan lihat kira-kira teknisnya seperti apa," ucapnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)