Doa Akhir dan Awal Tahun Islam Beserta Tata Cara dan Waktu Membacanya

5 hours ago 4

Tahun Baru Islam sebaiknya disambut dengan memperkuat ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah membaca doa akhir dan awal tahun Hijriah pada 1 Muharram nanti, Bunda.

Membaca doa-doa tersebut menjadi bentuk harapan seorang Muslim untuk menyambut kebaikan dan meninggalkan keburukan. Amalan ini juga mencerminkan sikap tawakal dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Berikut ini HaiBunda rangkum bacaan doa akhir dan awal tahun baru Islam lengkap dengan tata cara pelaksanaannya. Yuk, simak selengkapnya, Bunda.

Bacaan doa akhir dan awal Tahun Baru Islam 1447 H/2025

Sebagai Muslim yang senantiasa memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT, berikut beberapa bacaan doa yang bisa Bunda panjatkan saat Tahun Baru Islam:

Doa akhir Tahun Islam 1446 H

Berikut ini bacaan doa akhir tahun Islam yang bisa Bunda lafalkan, seperti dikutip dari laman CNBC Indonesia.

عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu".

Doa awal Tahun Baru Islam 1447 H

Nah, saat menyambut datangnya 1 Muharram di tahun Hijriah yang baru, Bunda bisa mengamalkan bacaan doa berikut ini, sebagaimana dilansir detikcom.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.

Artinya: "Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahanMu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepadaMu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolonganMu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. KepadaMu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmatMu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Kapan doa awal Tahun Baru Islam dibaca?

Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.

Oleh karena itu, doa awal tahun dapat mulai dibaca setelah salat Magrib pada Kamis malam, 26 Juni 2025, ya, Bunda. Hal ini dikarenakan dalam sistem penanggalan Hijriah, hari baru dimulai sejak terbenamnya matahari.

Tata cara membaca doa awal Tahun Baru Islam 1 Muharram

Menurut buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa awal tahun baru Islam dibaca setelah salat Magrib sebanyak tiga kali pada malam 1 Muharram. Adapun doa akhir tahun dibaca tiga kali setelah salat Ashar pada hari terakhir bulan Zulhijjah, sebelum matahari terbenam.

Beberapa ulama menyebutkan bahwa siapa pun yang membacanya doa awal tahun sebanyak tiga kali setelah salat sunnah ba’diyah Magrib pada malam 1 Muharram, maka ia akan dijaga oleh dua malaikat dari godaan dan tipu daya setan selama satu tahun ke depan.

Lalu, bagaimana tata cara membacanya? Ada beberapa pilihan yang bisa Bunda lakukan.

Pertama, cukup dengan membaca doa secara langsung setelah salat Magrib. Kedua, diawali dengan salat sunnah dua rakaat, kemudian membaca doa sebanyak tiga kali. Ketiga, bisa juga disertai dengan sujud syukur terlebih dahulu, dengan susunan sebagai berikut:

  1. Membaca niat sujud syukur: Nawaitu sunnatan lisujudisy syukri lillaahi ta'aalaa (Saya berniat sunnah untuk melakukan sujud syukur karena Allah Ta'ala.)
  2. Membaca takbiratul ihram.
  3. Sujud syukur dengan membaca beberapa pilihan bacaan, seperti:
    1. Tasbih 10 kali: Subhaanallaah, walhamdu lillaah, walaailaaha illallaah, wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar.)
    2. Selawat 10 kali: Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad (Ya Allah semoga selawat tetap kepada junjungan kami, Nabi Muhammad.)
    3. Doa sapu jagat 10 kali: Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah waqinaa 'adzaabannaar (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.)
    4. Doa berikut 1 kali: Sajada waj-hi lilladzii khalaqahuu wa shawwarahuu wa syaqqa sam'ahuu wa basharahuu bihaulihi wa quwwatihi fatabarakallaahu ahsanal khaaliqiin. (Aku sujudkan wajahku ini kepada yang menciptakannya dan membentuk rupanya dan yang membuka pendengarannya dan penglihatannya. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.)
    5. Doa berikut 1 kali: Subhaanaka allaahumma anta rabbii haqqan haqqaa, sajadtu laka yaa rabbi ta'abbudan wa riqqaa. Allahumma inna 'amali dha'iifun fadhaa'iflii. Allahumma qinii 'adzaabaka yauma tub'atsu 'ibaaduka watub 'alayya innaka antat tawwaburrahiim. (Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari di mana hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkah Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang.)
  4. Mengucapkan salam
  5. Membaca bacaan baqiyatush shalihat sebanyak 3 kali: Subhaanallaah, walhamdu lillaah, walaa ilaaha illallaah. Allaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim. (Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan selain pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.)
  6. Membaca doa awal tahun baru Islam sebanyak 3 kali

Keutamaan bulan pertama di Tahun Baru Islam

Mengutip buku Mengenal Hari-Hari Besar Islam karya Marfu'ah, Muharram adalah bulan yang memiliki makna penting dalam sejarah Islam karena menjadi waktu pertama Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah. Oleh sebab itu, bulan ini ditetapkan sebagai permulaan dalam penanggalan Hijriah umat Islam.

Selanjutnya, dalam buku Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia & Akhirat karya H. Amirulloh Syarbini, dijelaskan bahwa Allah SWT memuliakan bulan Muharram. Bahkan, bulan ini dikenal dengan sebutan "bulan Allah" atau syahrullah.

Di bulan ini pula, Allah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun. Allah juga melarang terjadinya peperangan selama Muharram dan menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak amalan saleh, termasuk puasa sunnah.

Banyak ulama menyebut bahwa puasa di bulan Muharram adalah salah satu puasa sunnah paling utama. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Abu Hurairah r.a:

“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan puasa sunnah di tanggal 10 Muharram atau yang dikenal sebagai puasa Asyura. Dalam hadis riwayat Aisyah r.a disebutkan:

"Hari Asyura adalah waktu kaum Quraisy biasa berpuasa di masa jahiliah, dan Rasulullah pun melakukannya. Ketika Nabi sampai di Madinah, beliau tetap berpuasa di hari tersebut. Namun, setelah puasa Ramadan diwajibkan, beliau tidak lagi mewajibkan puasa Asyura. Beliau bersabda: ‘Siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Siapa yang ingin tidak berpuasa, maka boleh untuk tidak berpuasa.’" (HR. Bukhari)

Menjalankan puasa Asyura diyakini dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya, Bunda. Maka dari itu, Muharram menjadi kesempatan besar untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak amal, dan menjauhi segala bentuk maksiat agar meraih pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Amalan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah/2025 Masehi

Karena Muharram merupakan bulan yang penuh keutamaan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di awal Tahun Baru Islam 2025. Berikut tiga amalan yang bisa Bunda jalankan dengan lebih rutin.

1. Puasa

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di awal Muharram adalah puasa sunnah. Salah satunya adalah puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Selain Asyura, puasa Tasu’a (9 Muharram), Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram), dan puasa rutin Senin-Kamis juga bisa menjadi pilihan untuk menambah pahala di bulan yang suci ini, ya, Bunda.

2. Zikir

Memperbanyak zikir atau mengingat Allah SWT juga termasuk amalan utama yang dianjurkan di bulan Muharram. Zikir bukan sekadar ucapan lisan, tetapi juga wujud kedekatan hati kepada-Nya, sebagaimana firman Allah SWT berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙوَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41–42)

3. Sedekah

Terakhir ada amalan sedekah yang sangat dianjurkan, terutama pada hari Asyura. Wujudnya bisa beragam, mulai dari memberi makanan, membantu sesama, hingga berbagi dalam bentuk kebaikan lainnya.

Dalam salah satu riwayat, Rasulullah SAW menyebut bahwa pahala sedekah pada hari tersebut setara dengan bersedekah selama satu tahun penuh, Bunda.

"Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barangsiapa bersedekah di hari ini, maka seakan-akan bersedekah selama satu tahun." (HR. Abdullah bin Amru bin Al-Ash)

Itulah penjelasan tentang doa akhir dan awal tahun dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 H/2025 M. Semoga informasi ini bermanfaat dan mudah dipraktikkan, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online