Dokter Ungkap Asal-usul HMPV hingga Gejala dan Pengobatannya

8 hours ago 2

Jakarta -

Belakangan ini Human Metapneumovirus (HMPV) tengah ramai diperbincangkan masyarakat. Penyakit sistem pernapasan yang mengalami peningkatan kasus di China dan Amerika Serikat itu ternyata sudah ada di Indonesia, Bunda.

Hal ini diungkap langsung oleh Spesialis Paru Konsultan di Rumah Sakit Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, MSc. Sp.P(K).

“HMPV dilaporkan terjadi peningkatan di Amerika Serikat pada akhir 2024. Di China akhir Desember 2024 juga terjadi peningkatan gejala ringan yang tadinya 0,1 menjadi 6,2 persen. Sementara yang gejala berat meningkat dari 1 sampai 5,4 persen,” ujar Erlina, dalam acara Webinar Update terkini virus respirasi : Human Metapneumovirus dan Influenza, Jumat (10/1/2025).

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Namun, Erlina mengatakan sebenarnya virus tersebut juga sudah ada sejak lama. Hanya saja tidak banyak kasus yang ditemukan.

“HMPV bukan virus yang baru ditemukan, sudah 24 tahun yang lalu, 2001 dilaporkan dari Belanda. Banyak sekali batuk pilek, lalu kemudian peneliti memeriksa. Artinya, sepanjang 24 tahun ke belakang sudah ada orang-orang dengan infeksi virus ini, tapi memang tidak tercatat karena tidak diperiksa secara khusus,” ucapnya.

Ia pun menambahkan bahwa kemajuan teknologi yang sudah semakin canggih saat inilah yang akhirnya mengungkap peningkatan kasus tersebut.

“Cuma belakangan karena kemajuan teknologi mereka sudah punya alat PCR yang dapat mendeteksi virus.”

Gejala HMPV

HMPV disebut memiliki gejala mulai dari sedang hingga berat. Namun, terkadang pasien tidak mengalami gejala apapun, Bunda.

“Terkadang tidak memiliki gejala atau asimtomatik. Namun, ada juga gejala umum yang muncul, biasanya demam, batuk, pilek. Gejala lainnya seperti nyeri otot, nyeri kepala, ruam kulit, hingga tidak enak badan,” ungkap Erlina.

Erlina mengatakan kemungkinan ada juga gejala berat yang dapat dialami beberapa pasien kelompok berisiko tinggi, ini meliputi:

  • Usia lansia lebih dari 65 tahun
  • Anak-anak di bawah 14 tahun
  • Orang dengan penyakit kronis (PPOK, asma, gagal jantung kongesif, hipertensi, dan diabetes melitus)
  • Orang dengan sistem imun yang lemah, seperti HIV dan penyakit kanker
  • Orang dengan obesitas

“Lingkungan yang padat penduduk dan higienitas yang buruk juga turut berpengaruh dalam penyebaran HMPV,” ungkap Erlina.

Pengobatan penyakit HMPV

Meski saat ini belum ditemukan vaksin untuk mengatasi HMPV, pasien dengan gejala ringan dapat melakukan pengobatan di rumah.

“Pengobatan infeksi HMPV bersifat supportif. Fokus pada penanganan gejala yang timbul, seperti antipiretik, oksigenasi, dan terapi cairan. Sebagian besar pasien dengan infeksi HMPV sembuh sepenuhnya tanpa intervensi spesifik,” ujar Erlina.

Adapun beberapa cara sederhana yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk menghilangkan gejala HMPV:

  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi obat pereda demam
  • Konsumsi obat batuk dan pilek

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan penggunaan Ribavirin, Imunoglobin, Fushion Inhibitors, dan Small Interfering Ribonucleic Acids (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian HMPV.

Cara mencegah penularan HMPV

HMPV ditularkan melalui droplet saat penderita batuk, bersin, dan berbicara. Droplet yang mengandung virus dapat stabil di udara dingin dengan kelembapan yang rendah, lingkungan tertutup dengan ventilasi buruk, dan permukaan atau benda yang terkontaminasi.

“Kelembapan rendah dan suhu dingin mendukung stabilitas virus. Studi di Scotland dengan 52.060 sampel menunjukkan peningkatan insidensi virus inlfuenza tipe A, tipe B, HMPV maupun RSV pada suhu dingin dan kelembapan rendah,” jelas Erlina.

Sementara itu, ada beberapa langkah yang perlu Bunda lakukan untuk mencegah penularan HMPV. Berikut di antaranya:

  • Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, tempat kerja, atau sekolah. Kemudian, juga sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin, atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan.
  • Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung, dan mata dapat menjadi pintu masuk virus.
  • Bersihkan benda, permukaan, alat-alat yang sering digunakan, khususnya yang berada atau digunakan secara umum, seperti meja, keyboard komputer, pegangan pintu, bersihkan dengan cairan disenfektan.
  • Hindari kontak erat dengan penderita
  • Menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah
  • Orang berisiko tinggi sebaiknya menggunakan masker terutama saat di kerumunan
  • Menerapkan pola hidup sehat

Nah, itulah beberapa gejala hingga cara mencegah HMPV yang dapat Bunda lakukan agar tetap sehat. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online