Jakarta -
Konsumsi obat selama hamil tidak boleh sembarangan ya, Bunda. Sebab, tidak semua obat aman atau dapat berbahaya bagi janin.
Studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Pediatrics mengungkap bahwa paparan obat jenis nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) selama hamil dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis pada anak. Meski begitu, hubungan tersebut tidak terlihat dalam perbandingan pada saudara kandung.
Penelitian ini lakukan oleh You-Lin Tain, MD, PhD dari Kaohsiung Chang Gung Memorial Hospital dan Chang Gung University College of Medicine di Taiwan, bersama dengan rekan-rekannya.
Mereka meneliti hubungan antara paparan NSAID selama kehamilan dan risiko penyakit ginjal kronis pada anak dalam sebuah studi kohort yang melibatkan 1.025.255 anak yang lahir hidup di Taiwan dari 1 Januari 2007 hingga 31 Desember 2017, dengan tindak lanjut hingga 31 Desember 2021. Penelitian ini juga melibatkan 163.516 anak tunggal yang ibunya menggunakan setidaknya satu resep NSAID selama kehamilan.
Para peneliti kemudian mengamati hubungan yang signifikan antara paparan NSAID saat hamil dan risiko yang lebih tinggi untuk penyakit ginjal kronis pada anak-anak. Dalam perbandingan saudara kandung, tidak ada hubungan yang terlihat antara penggunaan NSAID dan nefrotoksisitas janin. Nefrotoksisitas didefinisikan sebagai penurunan fungsi ginjal secara cepat akibat obat-obatan dan bahan kimia.
Sementara itu, pada anak-anak tunggal, peningkatan risiko terlihat untuk paparan selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Paparan NSAID spesifik yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis ini meliputi:
- Obat jenis indometasin dan ketorolak untuk meredakan nyeri pada trimester pertama kehamilan
- Obat jenis diklofenak dan asam mefenamat untuk meredakan nyeri pada trimester kedua kehamilan
- Ibuprofen untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam pada trimester ketiga kehamilan
Meski penelitian ini telah secara spesifik menemukan kaitan antara penggunaan obat NSAID pada penyakit ginjal kronis anak, studi lanjutan tetap dibutuhkan. Penelitian lanjutan perlu mengetahui peran faktor genetik hingga lingkungan terhadap perkembangan ginjal.
"Penelitian di masa mendatang harus menyelidiki peran spesifik faktor genetik dan lingkungan dalam perkembangan ginjal di berbagai tahap kehamilan," kata para penulis, dilansir laman Renal Urology News.
Penggunaan obat jenis apa pun memang sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter selama kehamilan. Salah satu kandungan obat NSAID yang perlu dihindari adalah asam mefenamat. Obat ini ternyata masuk dalam jenis obat yang dikaitkan dengan peningkatan penyakit ginjal pada anak.
Melansir dari Drugs, asam mefenamat dapat menimbulkan efek samping bila dikonsumsi saat hamil. Penggunaan obat pada usia kehamilan 30 minggu ke atas dapat menyebabkan premature closure duktus arteriosus pada janin. Sedangkan pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih dapat menyebabkan cairan ketuban sedikit (oligohidramnion).
ilustrasi ibu hamil minum obat/ Foto: thinkstock
Hal yang perlu diperhatikan saat memilih obat untuk ibu hamil
Sebagian besar obat yang diminum selama kehamilan dapat melewati plasenta dan mencapai bayi. Untuk itu, Bunda perlu waspada dalam memilih dan mengonsumsi obat selama hamil ya.
Mengutip laman NHK Inggris, berikut lima hal penting yang perlu Bunda perhatikan sebelum mengonsumsi obat saat hamil:
- Sebelum membeli, Bunda perlu teliti memilih obat yang aman atau tidak untuk dikonsumsi selama hamil.
- Sebelum minum obat apa pun saat hamil, termasuk obat penghilang rasa sakit, Bunda perlu konsultasi dulu ke dokter ya. Tanyakan apakah obat tersebut cocok untuk mengobati sakit dan aman untuk dikonsumsi selama hamil.
- Penting juga mencari tahu tentang kemungkinan efek samping penggunaan obat pada Bunda dan janin.
- Beritahu dokter tentang kondisi kesehatan Bunda sebelum minum obat, misalnya memiliki alergi.
- Jangan berhenti minum obat yang telah diresepkan oleh dokter.
Bunda yang menggunakan obat sebelum hamil, juga perlu berkonsultasi dengan dokter. Bunda perlu mengetahui keamanan obat untuk melanjutkan penggunaannya bila diketahui sedang hamil.
Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko pada ibu dan bayinya. Bunda mungkin perlu minum obat tertentu untuk mencegah masalah serius pada kesehatan.
Demikian penjelasan terkait hasil studi dari penggunaan obat NSAID pada peningkatan risiko penyakit ginjal kronis pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)