Ikatan batin atau bonding antara ibu dan anak adalah fondasi penting bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Menjalin ikatan ini tidak hanya melibatkan kasih sayang, tetapi juga komunikasi dan interaksi yang konsisten, Bunda.
Menurut American Psychological Association (APA), ketika orang tua membangun bonding dengan bayi mereka sejak dalam kandungan, manfaat tersebut dapat dirasakan hingga mereka menginjak usia balita.
Misalnya, ketika Si Kecil tumbuh dalam rasa dicintai, mereka akan merasa lebih aman dan percaya diri dalam menjalin hubungan dengan orang lain di masa mendatang. Rasa kasih sayang yang konsisten membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang baik, seperti empati dan kemampuan berkomunikasi.
Lantas, bagaimana cara efektif untuk menjalin ikatan batin yang kuat dan penuh kasih antara ibu dan anak? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Apa itu ikatan batin (bonding) antara ibu dan anak?
Dilansir laman NCT, ikatan batin antara ibu dan anak adalah hubungan emosional yang kuat dan mendalam yang terbentuk di antara keduanya. Jalinan batin ini merupakan sebuah proses yang memakan waktu, yakni dimulai sejak kehamilan dan berlanjut setelah kelahiran Si Kecil.
Membangun bonding berarti mengungkapkan kasih sayang, kepercayaan, dan keterhubungan, yang memungkinkan ibu memahami dan merespons kebutuhan anak secara efektif. Oleh karena itu, Bunda mungkin merasakan kegembiraan dan rasa protektif yang besar saat melihat buah hati.
Proses terbentuknya ikatan batin ibu dan anak
Tahukah Bunda bahwa proses terbentuknya ikatan batin antara ibu dan anak sudah dimulai sejak Si Kecil masih dalam kandungan? Proses ini dimulai oleh hormon oksitosin yang mendorong terbentuknya perilaku keibuan dalam diri Bunda.
Dikutip dari Infant Massage USA, hormon oksitosin tidak hanya berperan penting dalam pembentukan Air Susu Ibu (ASI), tetapi juga membantu Bunda terbiasa dengan bau unik bayi yang baru lahir. Jejak bau ini membantu bayi menemukan puting susu ibu untuk pertama kalinya.
Selain itu, lonjakan hormon selama kehamilan membuat calon ibu sering merasa emosional terhadap janin. Perilaku-perilaku ini menunjukkan bahwa Bunda mulai mengalami peningkatan rasa kasih sayang dan keterikatan terhadap Si Kecil.
Seiring berjalannya waktu, ikatan batin antara ibu dan anak semakin erat setelah bayi dilahirkan. Kontak kulit ke kulit setelah persalinan, serta melihat dan mendengar suara bayi untuk pertama kalinya, dapat memicu insting keibuan dan kasih sayang yang mendalam, Bunda.
Selanjutnya, masa menyusui menjadi fase krusial bagi ibu untuk mempererat bonding dengan anak. Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh American Psychological Association, ibu yang mengASIhi menunjukkan tingkat kepekaan yang lebih tinggi terhadap anak.
"Kami terkejut saat mengetahui bahwa menyusui menjadi faktor utama peningkatan sikap pengasuhan dan bonding yang erat antara ibu dan anak," ungkap penulis riset, Jennifer Weaver, PhD, dari Boise State University.
Dalam riset yang sama, Weaver kembali menjelaskan bahwa selama masa menyusui, terjadi lonjakan hormon dopamin di otak ibu. Hal ini memotivasi Bunda untuk lebih telaten dalam merawat dan menghabiskan waktu bersama Si Kecil.
Manfaat membangun ikatan batin (bonding) ibu dan bayi dalam kandungan
Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi sejak dalam kandungan sangat penting untuk perkembangan bayi. Ikatan ini menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga membantu bayi merasa terlindungi.
Bonding yang kuat dapat membantu Bunda terhindar dari beban stres dan mendorong rasa kasih sayang yang mendalam. Alhasil, bayi dapat mempercayai ibu dan mengomunikasikan perasaan mereka hingga masa balita.
Menurut Medline Plus, ikatan batin yang terjalin selama kehamilan merangsang perkembangan otak Si Kecil, terutama dalam kemampuan sosial dan emosional. Kemudian, ibu yang terhubung dengan bayinya cenderung lebih memperhatikan kesehatan dan nutrisi selama kehamilan, serta lebih siap secara mental menghadapi persalinan.
Untuk menjalin ikatan batin dengan janin, Bunda dapat melakukan berbagai tindakan, seperti mengajak janin berbicara, menyanyi, dan menyentuh baby bump. Cara-cara ini membantu janin mendengar dan merespons suara serta sentuhan.
Cara menjalin ikatan batin antara ibu dan anak
Mengutip dari buku 365 Tips Mengasuh Bayi karya Penny Warner, berikut enam langkah awal bagi Bunda untuk menjalin ikatan batin yang penuh kasih dengan Si Kecil:
1. Peluk
Pelukan adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk menunjukkan kasih sayang. Dengan memeluk, Bunda dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi Si Kecil. Pelukan juga mampu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak, lho.
2. Kontak mata
Menjaga kontak mata saat berinteraksi dengan anak membantu menciptakan koneksi yang lebih dalam. Kontak mata menunjukkan perhatian dan kehadiran, serta membantu anak merasa diperhatikan dan dihargai.
3. Menyusui
Proses menyusui tidak hanya sebuah tindakan untuk memenuhi asupan nutrisi bayi, tetapi juga menciptakan momen intim antara ibu dan anak. Selama menyusui, ikatan emosional atau bonding dapat terjalin melalui kecupan atau sentuhan tangan Bunda di kepala, tangan, dan telinga buah hati.
4. Sentuh
Bayi sangat responsif atas sentuhan. Oleh karenanya, mereka akan selalu merespon semua sentuhan Bunda, seperti belaian, usapan, pijatan, dan pelukan. Sentuhan fisik ini dapat memberikan rasa nyaman dan kasih sayang kepada Si Kecil dan membantu mereka tumbuh di segala aspek.
5. Gendong
Menggendong anak, terutama pada usia dini, sangat dianjurkan untuk membangun rasa dekat dan aman dalam diri Si Kecil. Gendongan memungkinkan anak merasakan kehangatan tubuh dan mendengar detak jantung Bunda, yang dapat menenangkan serta memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.
6. Luangkan waktu bersama
Tidak ada hal yang lebih berharga daripada keluarga. Untuk itu, habiskanlah waktu berkualitas bersama dengan anak melalui berbagai macam aktivitas, seperti mengobrol atau bernyanyi bersama. Dengan begitu, Bunda bisa memperkuat hubungan emosional dan menciptakan kenangan berharga bersama anak-anak.
Tanda anak memiliki kontak batin yang kuat dengan ibu
Raising Children menyebutkan bayi akan menunjukkan beberapa gerakan tubuh ketika mereka ingin membangun bonding yang kuat dengan ibunya, seperti:
- Tersenyum dan melakukan kontak mata dengan Bunda
- Bersuara kecil, seperti berdecak atau tertawa
- Terlihat santai dan tertarik saat diajak berbicara
Saat bayi bertransisi menjadi balita dan anak-anak, mereka akan menunjukkan ikatan emosional yang kuat dengan Bunda melalui cara-cara berikut:
- Responsif terhadap suara Bunda
- Cenderung ingin selalu dekat, seperti dipeluk, digendong, atau duduk di pangkuan Bunda
- Cemas saat berpisah dari Bunda
- Mudah mengekspresikan perasaan secara langsung kepada orang tua
- Meniru tindakan atau ucapan Bunda
- Senang menunjukkan kasih sayang melalui pelukan atau ungkapan "Aku sayang Bunda"
- Mudah mengelola emosi
Itulah informasi seputar ikatan batin antara ibu dan anak, mulai dari manfaat, cara, hingga tanda bonding anak yang perlu dikenali. Semoga informasi ini bermanfaat, ya Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)