Indonesia Gabung BRICS, SBY Ingatkan ASEAN Tetap Rumah Utama

1 month ago 29

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengingatkan pemerintah untuk tetap menjaga keberlangsungan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). SBY mengingatkan ASEAN tetap rumah utama Indonesia.  

“Rumah utama kita itu ASEAN. Indonesia founding father ASEAN,” kata SBY dalam seminar ‘Masa Depan Multilateralisme di Tengah Ketidakpastian Politik Ekonomi dan Keamanan Global’ yang digelar Universitas Paramadina di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski sudah menjadi bagian dari kelompok Brazil, Russia, India, China, and South Africa atau BRICS, kata SBY, Indonesia harus tetap mengutamakan ASEAN. Menurut SBY, ASEAN masih dibutuhkan untuk menjaga kepentigan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengatakan, Indonesia masih membutuhkan ASEAN dalam perkembangan tatanan dunia yang mengalami perubahan dengan cepat. Apalagi, SBY menilai, ASEAN sudah terbukti bisa melalui berbagai masa krisis. “ASEAN masih belum sempurna. Tapi jangan sampai ASEAN tidak ada lagi,” kata dia.

Memang, di antara anggota ASEAN tetap ada perang dagang dan tarif. Ada pula negara ASEAN yang condong ke Tiongkok atau Amerika Serikat. Namun, ketika menentukan posisi, biarkan ASEAN tidak berpihak. "Bahkan saya harap menjadi jembatan antara Tiongkok dan Amerika Serikat," kata dia.  

Indonesia resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa) pada 6 Januari 2025. Pengumuman ini disampaikan oleh Presiden Brasil, yang juga merupakan ketua BRICS tahun ini. 

Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan di balik keinginannya mengikutsertakan Indonesia ke dalam berbagai organisasi internasional, seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) hingga BRICS.

Alasan itu Prabowo ungkap saat berbicara sebagai pembicara kunci di forum internasional World Government Summit yang digelar pada Kamis, Februari 2025 di Dubai secara virtual.

Prabowo menuturkan Indonesia sejak dulu menganut gerakan non-blok dan prinsip-prinsip kesetaraan. Dalam hal ini, jelas dia, diplomasi yang seimbang menjadi penting.

“Kami berusaha untuk mendengarkan sebanyak yang kami katakan, menjalin kemitraan berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati,” kata Prabowo.

Melalui pendekatan non-blok, Prabowo menyampaikan, Indonesia aktif berpartisipasi di banyak organisasi internasional, seperti BRICS. Indonesia, sambung dia, juga mengajukan permohonan untuk bergabung dengan OECD, CPTPP, dan Forum Indo-Pasifik.

Savero Aristia Wienanto berkonstribusi dalam tulisan ini

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online