Ini Masalah yang Bikin Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara Sering Berdebat/ Foto: Instagram: @nadinelist
Jakarta, Insertlive -
Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara membagikan kisah bagaimana mereka menjadi pasangan suami-istri yang peduli terhadap lingkungan. Nadine pun awalnya tak menyangka sang suami ternyata punya pandangan yang sama soal pentingnya menjaga lingkungan.
Kehadiran Dimas ini membuat Nadine merasa sangat senang. Pasalnya, Nadine jadi merasa ada orang terkasih yang menemani kegiatan favoritnya.
"Yang spesial dari keterlibatanku kali ini adalah Dimas ikutan. Jadi lebih dekat aja kalau lagi turun ke lapangan. Ternyata juga Dimas selama ini ngamatin dan mikirin 'whats next?' dari pergerakanku ini," ungkap Nadine Chandrawinata di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
Siapa sangka, kepedulian terhadap lingkungan ini rupanya ditularkan Nadine dan Dimas ke anak-anaknya. Nadine mulai mengajarkan hal sederhana ke anak soal tanggung jawab terhadap sampah pribadi.
"Kita juga udah punya 2 anak, sebisa mungkin kita libatkan tentang pengelolaan sampah. Kita selalu ingetin dari sesederhana kalau sampah dia, itu tanggung jawab dia sendiri," ujar Nadine.
Namun, Nadine berujar bahwa dirinya dan sang suami sempat berbeda pandangan soal sampah plastik. Nadine yang antiplastik rupanya suka kesal karena Dimas masih sangat bergantung pada penggunaan plastik.
"Awalnya Nadine dan Dimas cekcok, karena Dimas pengguna plastik, Nadine antiplastik, tapi daripada berdebat, kita nyari solusinya. Kita memahami gimana cara pakai plastik yang bijak," ungkap Nadine.
"Perbedaan tersebut malah jadi menyatukan kita. Cara Nadine dan Dimas speak up tentang lingkungan juga beda banget, tapi itu jadinya bikin ide-ide unik," sambungnya.
Dimas pun mengungkapkan pandangan bahwa bukan hal yang sulit untuk mulai membiasakan diri peduli terhadap lingkungan. Nyatanya, hal itu malah menjadi salah satu quality time dalam hubungan rumah tangga Nadine dan Dimas.
"Kita orangnya sederhana banget. Kita pernah beli banyak goodie bag untuk ultah anak, sisanya dikasih orang atau diprakaryain," kata Dimas.
"Memang permasalahan sampah ini jadi quality time kita ya, jadi bahasa kasih antara Nadine dan Dimas, menurut Nadine ini juga jadi ada rasa getarnya dan bikin jatuh cinta lagi," sambungnya.
Meski begitu, Nadine belum mau mengajak anak untuk terjun langsung dalam kegiatan pengolahan di tempat tertentu semisal TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Nadine lebih memilih untuk mengedukasi anak terlebih dahulu soal pengolahan sampah menjadi barang berguna.
"Belum melibatkan anak ke tempat-tempat seperti TPA (Tempat Pembuangan Akhir), tapi lebih ngajarin cara memilah sampah. Daun, rantai, bunga kering di depan rumah juga suka aku dan Djiwa (anak pertama) bikin jadi prakarya. jadi kreativitasnya tumbuh dan ada pesan moral tentang lingkungan juga," tutup Nadine Chandrawinata.
(ikh/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork