Jubir TPNPB-OPM Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Cocok di Papua

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan program Makan Bergizi Gratis tidak cocok diterapkan di Papua. Menurut dia, masyarakat Papua memiliki banyak alternatif pemenuhan gizi.

“Orang Papua itu punya banyak sumber gizi. Ikan, ulat sagu, babi. Kami setiap bulan berburu babi. Itu mengandung gizi, protein, lemak, mineral ada di situ,” kata Sebby saat dihubungi Tempo pada Jumat, 14 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sebby, orang tua di Papua mampu mencukupi kebutuhan pangan bagi anaknya yang berada di bangku sekolah. Dia justru menyarankan, anggaran untuk Makan Bergizi Gratis bisa dialihkan untuk memberikan bantuan tunai kepada orang tua. Sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih tepat.

Selain itu, ia berpendapat anggaran yang besar itu lebih baik dialokasikan untuk pendidikan. “Kalau mau, uang itu untuk membenahi sekolah. Orang tua di Papua bisa memasak (sendiri),” ujar dia.

Sebelumnya, Sebby sempat mengimbau warga sipil di Papua untuk berhenti mengkonsumsi makanan gratis yang dibagikan oleh aparat militer pemerintah Indonesia. Sebby menyebut makanan gratis yang dibagikan aparat sebagai racun yang akan membunuh generasi Papua. Oleh karena itu, ia mengajak warga untuk tetap mengkonsumsi hasil pertanian mereka sendiri.

Sebby menegaskan bahwa TPNPB OPM meminta militer Indonesia untuk menghentikan operasi di sekolah-sekolah dengan dalih pembagian makanan bergizi. “Jika itu masih terjadi, TPNPB siap melakukan mogok pendidikan bagi pelajar di tanah Papua,” ujar Sebby.

Adapun, Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong menyebutkan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di provinsi itu secara bertahap dimulai setelah Lebaran. Dia menyebutkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di daerah itu akan dilaksanakan pada April 2025.

“Jadi, di Provinsi Papua, secara bertahap dimulai setelah Lebaran, sembari itu saya minta agar sosialisasi dan edukasi terkait manfaat MBG ini bisa dilakukan,” kata dia setelah menerima kunjungan Lenis Kogoya di Aula Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Rabu, 12 Maret 2025.

Ramses mengatakan sosialisasi seperti ini penting dilakukan agar masyarakat, tokoh adat, pihak sekolah, tidak salah paham dan mengerti manfaat dari program Makan Bergizi Gratis. “Saya tidak mau ada masyarakat di Provinsi Papua yang tidak paham akan hadirnya program MBG tersebut sehingga mengakibatkan demo penolakan seperti di daerah lainnya,” ujarnya.

Sapto Yunus berkontribusi dalam artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online