TEMPO.CO, Sragen - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono menanggapi santai anggapan sejumlah pihak yang menyebut turun gunungnya Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi mengkampanyekan calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi sebagai bentuk kepanikan karena hasil survei yang rendah. Menurut dia, keterlibatan Jokowi adalah cara yang sah saja.
"Menurut saya sah-sah saja. Ya kan toh, mohon maaf pimpinannya PDI Perjuangan juga turun ya? Sama lah. Iya namanya semua orang ingin menang dengan cara yang baik. Saya kira semua cara yang baik kan boleh, cara yang diperbolehkan kan enggak masalah?" kata Sudaryono saat ditemui awak media seusai acara konsolidasi Pasika di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin sore, 19 November 2024.
Ia menilai hasil survei elektabilitas Luthfi-Yasin sejauh ini masih aman. Namun demikian, ia menegaskan harus tetap waspada.
"(Untuk survei?) Masih aman. Kami (Luthfi-Yasin) masih leading (memimpin), tapi kami tetap waspada. Apapun di waktu yang mapet ini upaya kami adalah bagaimana pemilih-pemilih yang masih galau ini (diyakinkan) bagaimana untuk bersama kita," kata Sudaryono.
Ditanya keikutsertaan Jokowi dalam kampanye Luthfi-Yasin dapat terus mendongkrak elektabilitas paslon nomor urut 2 itu, ia menyatakan memang itulah tujuannya. "Ya memang tujuannya itu. Kami kumpul di sini (konsolidasi) kan memang tujuannya meningkatkan elektabilitas Pak Luthfi, enggak ada yang lain," kata dia.
Survei Indikator Politik terbaru pada 17 Jovember lalu menunjukkan elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul dari Andika Perkasa-Hendar Prihadi (Hendi). Elektabilitas Lutfhi-Yasin tercatat sebesar 47,19 persen, sedangkan elektabilitas Andika-Hendar 43,46 persen.
Meskipun unggul secara elektabilitas, peneliti senior Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, mengatakan kedua pasangan calon tersebut bersaing ketat ketika responden disodorkan pertanyaan jika pemilihan gubernur berlangsung saat ini. "Seandainya pilgub dilaksanakan sekarang, yang menyebut nama Luthfi 39,82 persen, dan Andika 38,53 persen," kata peneliti senior Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi.
SMRC merilis hasil survei terkait Pilkada Jateng pada Sabtu, 16 November 2024. Hasilnya, elektabilitas Andika-Hendi unggul tipis sebesar 50,4 persen dibanding Luthfi-Yasin 47 persen. Sementara, 2,6 persen tidak menjawab.
Terkait agenda konsolidasi di Kabupaten Sragen pada Senin tersebut, ia mengatakan untuk memastikan kesiapan para saksi dari Gerindra untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yakni Pasika atau Pasukan Saksi Kita. "Hari ini konsolidasi terakhir Gerindra untuk pastikan kesiapan seluruh pasukan saksi kita. Untuk menggalang kekuatan di bawah kita kumpulkan kita charge lagi kita ingatkan mereka bahwa tugas kita tinggal sedikit yaitu memenangkan gubernur dan bupati yang kita dukung dari Partai Gerindra," kata Sudaryono.
Di waktu yang tinggal sebentar lagi itu, Sudaryono pun minta agar para pendukung tersebut fokus untuk memenangkan Luthfi-Yasin sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
Adapun untuk Pilkada Sragen 2024, ia menekankan agar fokus untuk memenangkan paslon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 1 yang mendapat dukungan dari Partai Gerindra, yakni Untung Wibowo Sukowati-Suwardi.