Kesan Pesan Para Artis Usai Ngobrol bareng Kejaksaan RI Bahas Fenomena Pencucian Uang

Jakarta, Insertlive -

Pada Selasa (12/11) lalu, sejumlah artis dan pengusaha menghadiri acara intimate lunch bertema Penerangan Hukum Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan.

Beberapa di antaranya adalah Jeremy Thomas, Dinar Candy, Ashanty, Karin Novilda, dan sejumlah pengusaha Tanah Air lainnya.

Seusai acara, Dinar Candy dan Jeremy Thomas menyempatkan waktunya untuk berbagi kesan dan pesan setelah mendapatkan paparan terkait pencegahan TPPU.

Dinar Candy merasa acara tersebut sangat bermanfaat untuk kalangan artis yang belum teredukasi tentang tindak pencucian uang atau money laundering. Terlebih lagi, Dinar Candy kerap mendapatkan saweran saat manggung.

"Kadang-kadang kita tuh artis misalnya di daerah, lagi manggung nih, terus kita disawer, kita nggak tahu nih ini uang apa (asalnya)," kata Dinar Candy dalam podcast KEJAKSAAN RI.

"Kata Dr. Asep Nana Mulyana kalau bisa, kalau kita dapat kado atau hadiah, kalau memang mau aman tuh dilaporkan dulu," imbuhnya.

Dinar Candy kini mulai berhati-hati terhadap setiap dana yang ia terima.

"Aku tuh paling sembarangan lo (soal uang). Maksudnya, kalau aku nggak diundang ke acara tadi, aku pasti masih sembrono saja. Ini kayak membuka pikiran aku, oh aku harus lebih hati-hati, lebih aware ketika aku mendapatkan uang," ungkapnya.

Dalam episode podcast berikutnya, Jeremy Thomas membeberkan alasannya datang ke acara intimate lunch bersama Kejaksaan RI.

Sang aktor menilai acara tersebut dapat menjadi pintu komunikasi antara Kejaksaan RI dengan masyarakat melalui figur publik.

"Salah satu kenapa saya mau hadir di acara tadi, karena saya lihat ini adalah pintu masuk sarana prasarana komunikasi," kata Jeremy Thomas.

Lebih lanjut, Jeremy Thomas memberikan masukan kepada Kejaksaan RI untuk membangun citra yang lebih baik ke depannya.

Pemain film Heartbreak Motel itu berpesan agar Kejaksaan RI terus menanamkan kebaikan karena hal-hal baik akan mudah melekat di hati masyarakat.

"Kalau Kejaksaan mau menabur karya yang baik, lakukanlah hal-hal yang sudah dilakukan sekarang, efeknya mungkin bukan sekarang, efeknya mungkin anak milenial yang memperhatikan terus," tuturnya.

"Kebaikan atau prestasi yang ditanam ke masyarakat, ini akan lebih menempel (di memori) daripada keburukan. Jika okelah meleset dikit, tapi kalau persentase kebaikannya lebih banyak, itu akan menempel, itu mengokohkan pancangannya, akan susah dirobohkan," tutupnya.

Simak keseruan Dinar Candy dan Jeremy Thomas membahas TPPU di podcast KEJAGUNG RI atau bisa klik di link ini.

(KHS/fik)