Ketahui Frekuensi Pernapasan Normal pada Bayi Baru Lahir

9 hours ago 2

Jakarta -

Frekuensi pernapasan normal pada bayi baru lahir perlu dipahami oleh orang tua. Perubahan tak biasa dari frekuensi napas bisa menjadi salah satu tanda yang perlu diwaspadai pada bayi baru lahir.

Bunda mungkin memperhatikan Si Kecil bernapas cepat, bahkan saat tidur. Bayi juga dapat mengambil jeda panjang di antara setiap napas atau mengeluarkan suara saat bernapas.

Sebagian besar hal ini disebabkan oleh faktor fisiologis, di mana bayi memiliki paru-paru yang lebih kecil, otot yang lebih lemah, dan sebagian besar bernapas melalui hidung. 

Bayi baru lahir juga masih belajar bernapas, karena tali pusar menyalurkan semua oksigen langsung ke tubuh mereka melalui darah saat berada di dalam rahim.

Frekuensi pernapasan normal bayi baru lahir

Bayi baru lahir bernapas jauh lebih cepat daripada bayi yang usianya lebih tua, anak-anak, dan orang dewasa. Mereka mungkin awalnya bernapas tidak teratur sebelum mengembangkan pola pernapasan yang teratur.

Dikutip dari Healthline, bayi baru lahir yang berusia di bawah 6 bulan bernapas sekitar 40-60 kali per menit. Jumlah ini akan terlihat cukup cepat jika Bunda memperhatikannya.

Frekuensi pernapasan dapat melambat hingga 30 kali per menit saat bayi baru lahir sedang tidur. Dalam pernapasan berkala, pernapasan bayi baru lahir mungkin berhenti selama 5 hingga 10 detik dan kemudian mulai lagi lebih cepat, sekitar 40 hingga 60 napas per menit, selama 10 hingga 15 detik. 

Mereka tidak boleh berhenti lebih dari 10 detik di antara napas, bahkan saat beristirahat.

Pola pernapasan bayi yang perlu diperhatikan

Pernapasan cepat dengan sendirinya mungkin tidak menjadi penyebab kekhawatiran, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah Bunda mengetahui pola pernapasan biasa Si Kecil, maka selanjutnya perhatikan dengan saksama apakah ada tanda-tanda perubahan.

Segera konsultasi ke dokter jika ada salah satu dari kondisi berikut ini:

  • Susah tidur atau menyusu
  • Sangat rewel
  • Batuk parah
  • Batuk berdahak
  • Demam di atas 38°C, cari pertolongan segera jika bayi berusia di bawah 3 bulan

Jika bayi baru lahir memiliki salah satu dari tanda-tanda berikut saat bernapas, jangan tunda juga untuk segera mencari pertolongan:

  • Susah mengatur napas
  • Bernapas lebih cepat dari 60 kali per menit
  • Mendengus di akhir setiap napas
  • Lubang hidung tampak mengembang
  • Bernapas dengan susah payah, seperti otot-otot tertarik ke dalam di bawah tulang rusuk atau di sekitar leher
  • Muncul semburat biru atau keabu-abuan pada kulit, terutama di sekitar mulut, kepala, dan bagian tengah tubuh
  • Tidak bisa menangis
  • Dehidrasi karena kurang menyusu

Masalah pernapasan pada bayi baru lahir

Bayi baru lahir mungkin mengalami kesulitan bernapas karena kondisi jantung, infeksi, atau kondisi kesehatan lainnya.

Masalah pernapasan pada bayi baru lahir dapat meliputi:

  • Batuk dalam, yang mungkin merupakan tanda adanya lendir atau infeksi di paru-paru
  • Ada suara siulan atau dengkuran, yang mungkin memerlukan penyedotan lendir dari hidung
  • Tangisan serak 
  • Napas cepat dan berat yang berpotensi menjadi cairan di saluran udara, akibat pneumonia atau takipnea sementara
  • Mengi yang dapat berasal dari bronkiolitis
  • Batuk kering terus-menerus, yang dapat menandakan alergi
  • Henti bernapas setidaknya selama 20 detik, yang dapat menjadi tanda apnea

Pernapasan bayi baru lahir prematur

Bayi baru lahir prematur mungkin memiliki paru-paru yang belum berkembang dan lebih mungkin mengalami masalah pernapasan.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), bayi baru lahir yang dilahirkan sebelum 32 minggu kehamilan dapat mengalami sindrom gangguan pernapasan neonatal.

Bayi cukup bulan yang dilahirkan melalui operasi caesar berisiko juga lebih tinggi mengalami masalah pernapasan lainnya segera setelah lahir, seperti takipnea. Kondisi ini biasanya membaik dalam waktu 3 hari setelah lahir.

Jika bayi baru lahir didiagnosis dengan salah satu kondisi tersebut, dokter dapat mendiskusikan tanda-tanda apa yang perlu Bunda pantau secara berkala di rumah.

Cara mengukur laju pernapasan bayi baru lahir

Kulit bayi baru lahirIlustrasi bayi baru lahir/Foto: Getty Images/Simplylove

Dikutip dari Medical News Today, cara paling andal untuk mengukur laju pernapasan bayi baru lahir adalah dengan menghitung jumlah napas dalam 60 detik.

Bunda dapat dengan lembut meletakkan tangan di perut atau dada bayi, kemudian hitung setiap gerakan perut sebagai satu napas. Atau Bunda juga dapat meletakkan tangan berjarak dari lubang hidung bayi, lalu hitung setiap hembusan napas dari hidung sebagai satu napas.

Beberapa bayi baru lahir bernapas dengan interval yang tidak teratur. Mereka yang mengalami kesulitan pernapasan lebih cenderung bernapas dengan pola yang tidak biasa.

Tips untuk orang tua dan pengasuh

Ingatlah bahwa batuk adalah refleks alami yang melindungi saluran udara bayi dan mencegah masuknya kuman. Jika Bunda khawatir tentang pernapasan Si Kecil, pantau mereka selama beberapa jam. 

Jika dokter menyarankan perawatan di rumah untuk flu ringan, kiat-kiat berikut dapat membantu:

  • Jaga agar bayi tetap terhidrasi
  • Siapkan mandi air hangat 
  • Putar musik yang menenangkan
  • Gendong bayi di posisi favoritnya
  • Pastikan bayi cukup tidur

Jika kondisi bayi baru lahir tidak membaik atau justru memburuk, segera hubungi dokter. Anda tidak boleh menggunakan balsam gosok sebagai pengobatan untuk anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun.

American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan untuk menidurkan bayi dalam posisi telentang untuk membantu melancarkan pernapasannya.

Kapan harus ke dokter?

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan, bawalah ke dokter. Bunda juga perlu mencari pertolongan medis jika bayi menunjukkan gejala berikut:

  • Pernapasan tidak teratur berlangsung lebih dari beberapa menit
  • Pernapasan tidak biasa disertai demam, atau demam apa pun pada bayi di bawah 2 bulan
  • Pernapasan tidak biasa setelah mandi atau berada di air

Gangguan pernapasan dapat terjadi tiba-tiba pada bayi baru lahir dan lebih berbahaya daripada pada anak yang usianya lebih besar. Bunda harus segera mencari pertolongan medis untuk bayi yang mengalami gangguan pernapasan.

Jika bayi berhenti bernapas atau kehilangan kesadaran, segera hubungi layanan darurat. Kesimpulannya, bayi bernapas lebih cepat daripada orang dewasa dan anak yang lebih tua. Terkadang bernapas tidak teratur tanpa alasan yang perlu dikhawatirkan. 

Normalnya, rata-rata laju pernapasan bayi baru lahir yang sehat adalah sekitar 40-60 napas per menit.

Hubungi dokter jika bayi mengalami kesulitan bernapas, bernapas cepat atau sangat lambat, serta menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan. Jika gejala berlanjut, bawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online