Ketua DPRD Jakarta Usul Budaya Betawi Jadi Mata Pelajaran Sekolah

1 day ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD Jakarta Khoirudin mengusulkan pelajaran budaya Betawi masuk ke dalam kurikulum sekolah formal. Dia menginginkan supaya kebudayaan Betawi tak sekadar tertulis dalam peraturan daerah atau hanya muncul dalam kegiatan-kegiatan seremonial di Jakarta. 

“Saya berharap budaya Betawi ini masuk ke dalam bagian dari pendidikan formal di sekolah,” kata dia dalam acara Sarasehan III Kaukus Muda Betawi, di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Senin, 2 Juni 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, sekolah merupakan agen perubahan sosial. Pembelajaran soal Betawi di lingkungan pendidikan formal ini, Khoirudin mengklaim, bisa menentukan keberlanjutan kebudayaan itu sendiri.

Ia pun mengusulkan kepada Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo agar memasukkan budaya Betawi dalam kurikulum sekolah. “Saya izin Pak Gubernur, agar dalam pendidikan formal di sekolah ada pelajaran budaya Betawi,” tutur dia.

Khoirudin menjelaskan, buku-buku mengenai budaya Betawi itu nantinya bersumber dari praktisi kebudayaan Betawi. Dia berencana berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan untuk menindaklanjuti rencana itu.

Adapun saat ini, ujar Khoirudin, DPRD Provinsi Jakarta tengah menggodok Perda tentang Pemajuan Kebudayaan Betawi. Namun, Khoirudin menyatakan ada 30 peraturan daerah yang saat ini menjadi prioritas DPRD. Sementara Perda Pemajuan Kebudayaan Betawi tidak termasuk dalam daftar prioritas itu.

Kendati demikian, ia menegaskan bakal mulai memprioritaskan penggodokan aturan itu. “Prosesnya akan kami lakukan di DPRD, tentu menunggu draf yang akan disampaikan ke eksekutif,” katanya. “Nanti ada, termasuk ke dalam Badan Musyawarah, untuk diagendakan rapat paripurna.”

Ia juga menyatakan akan membahas regulasi soal pemajuan budaya itu di Badan Pembentukan Peraturan Daerah atau Bapemperda. “(Kami akan) mengundang seluruh praktisi, seluruh tokoh masyarakat, stakeholder terkait dengan budaya Betawi,” tutur Khoirudin.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online