Nama Meghan Markle seakan tak pernah ada habisnya untuk dibicarakan. Terlebih, setelah keputusannya bersama sang suami, Pangeran Harry untuk meninggalkan Kerajaan Inggris pada 2021 lalu.
Terlepas dari kehidupannya yang penuh dengan kontroversi, kini Meghan terlibat dalam projek bersama Netflix yang digarap oleh sutradara Michael Steed. Acara tersebut berjudul With Love, Megan yang telah memasuki season ke-2 nya, Bunda.
Di dalam sebuah tim pastinya ada kerjasama yang harus dilakukan agar semua pekerjaan berjalan sesuai rencana. Apalagi, di dalam pembuatan suatu acara TV atau pun film, koneksi antar pemain dan kru juga harus terjaga dengan baik agar semuanya berjalan lancar.
Nah, bagaimana sikap Meghan Markle saat bekerja dengan kru Netflix yang menggarap acara With Love, Megan? Ada kru yang mengungkap bahwa sikap Meghan sangatlah baik dan penuh perhatian.
Bunda penasaran dengan apa kata para kru Netflix yang bekerja bersama Meghan? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Interaksi dengan kru dan suasana saat syuting
Sejumlah kru mengungkapkan pengalaman mereka saat bekerjasama dengan Meghan, istri Pangeran Harry, saat membuat projek acara With Love, Meghan, yang digarap oleh sutradara Michael Steed. Acara yang tayang di Netflix ini sudah memasuki season ke- 2 nya dilansir dari Nypostcom.
Menurut Steed, saat ia bekerja dengan Meghan, banyak hal-hal baik dan perhatian yang sangat hangat dari istri Pangeran Harry tersebut.
Tak lama setelah kesuksesan acaranya, seorang staf yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada People bahwa Meghan membuat semua orang di lokasi syuting merasa menjadi bagian dari projek tersebut, meskipun mereka awalnya berharap untuk menjadi "tidak terlihat". Tidak terlihat di sini maksudnya hanya bekerja di belakang layar saja, Bunda.
Meghan dikabarkan sangat merangkul kru yang ikut bekerja dengannya lho, Bunda. Melansir dari Nypostcom yang mengutip media People, ada kru yang tidak disebutkan namanya mengatakan, “Dia memastikan semua orang merasa dilibatkan, mulai dari eksekutif Netflix hingga direktur kami hingga setiap asisten pribadi di lokasi syuting. Tidak ada yang terabaikan," ungkapnya kepada media tersebut.
Hal tersebut bertolak belakang pada saat para kru bekerja dengan orang lain. Biasanya mereka malah disuruh untuk tidak in frame dengan para talent.
"Sering kali, kami diharapkan untuk menghilang ke belakang layar, menjadi tidak terlihat. Namun dalam acara ini, kami menjadi bagian darinya. Kami diikutsertakan. Itu adalah pengalaman yang sangat unik dan baru,” tambah kru.
Staf tersebut juga berbagi momen manis antara dirinya dan Meghan yang membuatnya "merasa diperhatikan".
"Saat jeda syuting, Meghan bertanya kepada semua orang tentang koktail favorit mereka. Saya bercerita bahwa saya berhenti minum alkohol saat menjadi ayah, jadi saya sudah tidak minum alkohol selama hampir 14 tahun," ungkap anggota kru tersebut.
Beberapa hari kemudian, ibu dua anak ini mengejutkannya dengan menyebutkan betapa dia menghormati komitmennya untuk berhenti minum minuman keras.
Hal tersebut membuat kru yang bersangkutan merasa diperhatikan, dengan memberikan dukungan kepadanya dalam komitmennya berhenti minum minuman keras. “Meghan membuat kami merasa diperhatikan,” tambahnya.
Meghan Markle juga menggambarkan pengalamannya selama syuting sebagai momen yang komunal dengan orang-orang/kru di balik layar saat bekerjasama dengan mereka.
"Rasanya kami hanya menghabiskan waktu bersama, dan itulah yang terjadi," ungkap Meghan.
Meghan membagikan momen saat ingin membuatkan menu makanan.
“Saya akan membuat resep dan berkata, 'Ayo semuanya coba ini!,' dan ada hidangan yang membuat Anda melihat semua orang berbondong-bondong datang.
Saking ramainya, Meghan memecah suasana dengan berkata, 'Kita kehabisan sendok!' momen tersebut terasa sangat kekeluargaan, dan itulah semangat acaranya,” ungkap Meghan.
Sang sutradara, Michael Steed mengatakan “Masakan dia sangat tepat. Dia bukan seorang koki, dan itu jelas bukan dimaksudkan untuk membuatnya tampak seperti seorang koki, tetapi ada kecintaannya pada memasak yang terlihat jelas.”
Menurutnya, meskipun bukan seorang koki asli, Meghan berdedikasi untuk terus bekerja keras dan belajar memasak. Menurutnya, ia sangat tulus melakukan hal itu dan itu sangat terlihat jelas.
Namun, meski ada yang mengatakan bahwa Meghan adalah orang yang baik dan perhatian ketika mengerjakan projek, masih ada juga yang tetap menganggapnya menakutkan dan sangat diktator, Bunda.
Gosip hubungan yang kurang baik dengan para staf
Bunda, ternyata ada juga sebagian mantan kru yang bekerja dengan Meghan mengatakan bahwa ia adalah orang yang menakutkan dan diktator.
Bahkan ada pernyataan negatif tentang Meghan yang dilontarkan oleh mantan staf kerajaannya. Staf itu berbicara kepada media Times of London dengan menyebut Meghan sebagai “Duchess of Difficult”
“Dia bisa menjadi sosok yang rumit karena dia merasa hidup ini menyulitkan, mencoba merasakan caranya sendiri dan memahami seluk-beluk sistem abad pertengahan yang penuh dengan labirin,” kata seorang staf istana yang tidak disebutkan namanya kepada media tersebut, Bunda.
Tak berhenti di situ saja, keluarga Meghan ditampar dengan serangkaian ulasan yang merendahkan dari beberapa mantan staf yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan kepada Hollywood Reporter bahwa mereka “takut” padanya, sementara yang lain menyebutnya “diktator dengan sepatu hak tinggi.”
Meskipun begitu, hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan sutradara, Michael Steed yang pernah bekerja dengannya. Ia mengatakan, “Setiap orang punya versi mereka sendiri tentang dia, tetapi dia hanyalah seseorang yang terus-menerus bekerja keras dan berjuang," ungkapnya kepada media tersebut, merujuk pada klaim negatif yang sebelumnya dilontarkan oleh para mantan staf Meghan.
Bunda, demikianlah kisah terkait Meghan Markle yang ternyata memiliki empati yang kuat dan perhatian terhadap kru-nya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap)