Mengenal 7 Lapisan Sayatan dalam Operasi Caesar

16 hours ago 3

Jakarta -

Operasi caesar dilakukan melalui prosedur bedah. Prosesnya melibatkan membuat sayatan di perut serta rahim untuk mengeluarkan bayi. Ada 7 lapisan sayatan saat operasi caesar. Apa saja?

Mengenal anatomi lapisan dalam operasi caesar sangat penting untuk meninimalkan risiko komplikasi, serta untuk memastikan penyembuhan berjalan optimal.

Apa itu operasi caesar?

Operasi caesar adalah proses melahirkan bayi melalui sayatan bedah di perut dan rahim. Operasi caesar dapat diklasifikasikan sebagai 'elektif' (terencana) atau 'darurat'.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), operasi caesar dapat menjadi operasi yang penting dan menyelamatkan nyawa. Tetapi, perempuan dan bayi juga dapat berada pada risiko masalah  kesehatan jangka pendek dan panjang.

"Operasi caesar sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dalam situasi di mana persalinan pervaginam dapat menimbulkan risiko, sehingga semua sistem kesehatan harus memastikan akses yang tepat waktu bagi semua perempuan ketika diperlukan," kata Direktur Departemen Penelitian dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi WHO, Dr Ian Askew, dikutip dari laman resmi WHO.

"Namun tidak semua operasi caesar yang dilakukan saat ini diperlukan karena alasan medis. Prosedur pembedahan yang tidak perlu bisa berbahaya, baik bagi wanita maupun bayinya."

Berapa lama operasi caesar?

Sebagian besar operasi caesar dilakukan dengan anestesi spinal atau epidural. Ini artinya Bunda akan tetap sadar, tetapi bagian bawah tubuh akan mati rasa sehingga tidak akan merasakan sakit.

Seluruh operasi caesar, terutama operasi ERACS, biasanya memakan waktu sekitar 40 hingga 50 menit. Kadang-kadang, anestesi umum (saat Bunda tertidur) dapat digunakan.

Anastesi umum dapat dilakukan karena kontraindikasi maternal terhadap anestesi regional, kegagalan anestesi regional untuk mencapai blok yang dibutuhkan, atau lebih umum karena kekhawatiran tentang kesejahteraan janin dan kebutuhan untuk mempercepat persalinan sesegera mungkin (sering terjadi pada operasi caesar Kategori 1).

Prosedur operasi caesar

Dilansir laman Loma Linda University Health, Courtney Martin, DO, FACOG, Dokter Kandungan bersertifikat, dan Direktur Medis layanan maternitas dan peningkatan kualitas, menjelaskan bahwa selama operasi caesar, dokter membuat sayatan melalui tujuh lapisan jaringan yang berbeda.

Martin menguraikan langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan operasi caesar.

  1. Memastikan anestesi yang berkualitas.
  2. Kemudian pisau bedah digunakan untuk membuat sayatan pertama, menembus kulit hingga dermis untuk memperlihatkan lemak subkutan.
  3. Dokter kemudian membedah hingga ke fasia untuk memperlihatkan otot rektus dan memperluas sayatan fasia ke arah lateral.
  4. Di bawah ini adalah otot yang kemudian diregangkan ke samping untuk memperlihatkan rahim, yang diregangkan terbuka untuk kemudian memecah kantung ketuban dan melahirkan bayi.  

Saat membuat sayatan di perut, dokter dapat melakukannya secara horizontal di dekat garis rambut kemaluan. Atau vertikal dari tepat di bawah pusar hingga tepat di atas tulang kemaluan.

Begitu pula pada sayatan rahim biasanya yang dibuat secara horizontal di bagian bawah rahim (sayatan melintang rendah). Jenis sayatan rahim lainnya dapat digunakan tergantung pada posisi bayi di dalam rahim dan apakah ada komplikasi, seperti plasenta previa atau kelahiran prematur.

Dalam proses mengeluarkan bayi, dokter membersihkan mulut dan hidung bayi dari cairan, kemudian menjepit dan memotong tali pusar. Plasenta kemudian dikeluarkan dari rahim, dan sayatan ditutup dengan jahitan.

Lapisan sayatan saat operasi caesar

Saat Bunda menjalani operasi Caesar, dokter akan memotong tujuh lapisan jaringan. Lapisan-lapisan tersebut meliputi:

  1. Kulit (cutis): Ini adalah lapisan terluar yang melindungi tubuh. Sayatan biasanya dibuat secara horizontal di bagian bawah perut, tepat di atas area kemaluan.
  2. Lemak subkutan(Subcutaneous Fat), atau lemak yang terletak tepat di bawah kulit. : Lemak di bawah kulit ini berfungsi sebagai penyimpan energi dan pelindung organ dalam.
  3. Fasia, jaringan ikat yang menutupi otot perut.
  4. Otot: dokter bedah akan memotong otot rektus, yang berada di antara tulang rusuk dan tulang kemaluan di bagian depan panggul.
  5. Peritoneum, selaput yang melapisi bagian dalam perut dan panggul.
  6. Uterus: dokter akan membuat sayatan yang memotong otot untuk membuka rahim.
  7. Kantung ketuban: jika masih utuh, dokter akan memecahnya sebelum mengeluarkan bayi.

Risiko operasi caesar

Dilansir dari WebMD, operasi caesar sama seperti operasi lainnya. Ada kemungkinan sesuatu bisa salah. Risiko operasi caesar meliputi:

  • Infeksi, baik pada rahim atau luka operasi
  • Pendarahan hebat. Hingga 2 persen perempuan yang menjalani operasi caesar memerlukan transfusi darah.
  • Gumpalan darah. Risiko Bunda berkurang jika dokter bedah menggunakan sesuatu yang disebut alat kompresi intermiten untuk menekan kaki selama dan setelah operasi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online