TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno memastikan pengecekan kanker masuk ke dalam program cek kesehatan gratis. Menurut dia, pada program yang menyasar 280 juta masyarakat Indonesia tersebut, deteksi dini akan dilakukan terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi tinggi memakan korban namun sebetulnya masih bisa diobati, salah satunya kanker.
“Seperti kita ketahui banyak sekali kematian yang diderita akibat penyakit-penyakit yang sebetulnya bisa diantisipasi, dicegah sejak dini, seperti serangan jantung, termasuk kanker juga itu, kanker payudara dan seterusnya,” tutur Pratikno saat ditemui usai melakukan jalan sehat melawan kanker dalam rangka peringatan hari kanker sedunia di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyatakan terdapat 8 kementerian dan 7 lembaga yang pihaknya koordinasikan dalam mencapai kesuksesan program pemeriksaan kesehatan gratis. Di antaranya, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta kementerian pendidikan yang berperan dalam sosialisasi dan edukasi gaya hidup sehat.
“Kalau Kemenko PMK lebih banyak mendorong, bagaimana pengobatan lebih baik dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pihaknya akan membawa kebaruan dalam program pengecekan kesehatan gratis, yakni pemeriksaan kesehatan jiwa yang dilakukan secara menyeluruh dan pemeriksaan kanker khusus untuk peserta dari golongan lanjut usia atau lansia.
Adapun ia memaparkan, secara garis besar terdapat dua jenis program pemeriksaan kesehatan gratis. Program pertama berupa pemeriksaan kesehatan untuk anak usia sekolah yang akan dilakukan di sekolah masing-masing.
“Ada sekitar 250 ribu sekolah dengan total 56 juta anak usia sekolah, program ini dilakukan saat mereka masuk sekolah,” kata dia.
Sementara program kedua yakni program pengecekan kesehatan bagi masyarakat dengan usia di bawah maupun di atas usia sekolah. Keberlangsungan pengecekan kesehatan bagi dua kelompok besar masyarakat ini akan diadakan di puskesmas dan klinik swasta.
“Waktunya kapan? Pada saat ulang tahunnya mereka plus satu bulan. Misal yang ulang tahunnya Januari, Februari, dan Maret kebagian itu, boleh sampai April,” ucapnya.
Kendati demikian, untuk saat ini, belum ada tanggal pasti pemeriksaan gratis akan dilaksanakan. Pihaknya baru akan menemui Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait penetapan tanggal yang dijadwalkan pada pekan depan. "Tapi rencananya memang Februari," kata Budi.