Obesitas saat Hamil Bikin IQ Anak Laki-laki Rendah, Simak Faktanya!

1 month ago 23

Jakarta -

Menjaga kesehatan selama kehamilan itu penting banget, lho! Bukan cuma untuk kesehatan diri sendiri, tapi juga untuk tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Nah, ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa obesitas saat hamil bisa berdampak pada perkembangan otak anak, terutama anak laki-laki. Wah, kok bisa ya? Yuk, kita bahas, Bunda.

Obesitas saat hamil & pengaruhnya pada IQ anak

Menurut penelitian yang diterbitkan di BMC Pediatrics, anak laki-laki dari ibu yang mengalami obesitas saat hamil cenderung memiliki perkembangan motorik yang lebih lambat di usia 3 tahun dan skor IQ yang lebih rendah di usia 7 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tim tersebut mempelajari 368 ibu dan anak-anak mereka, semuanya dari keadaan ekonomi dan lingkungan yang sama, selama kehamilan dan saat anak-anak berusia 3 dan 7 tahun. Pada usia 3 tahun, para peneliti mengukur keterampilan motorik anak-anak dan menemukan bahwa obesitas ibu selama kehamilan sangat terkait dengan keterampilan motorik yang lebih rendah pada anak laki-laki. 

Pada usia 7 tahun, mereka mengukur ulang anak-anak dan menemukan bahwa anak laki-laki yang ibunya kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil memiliki skor 5 poin atau lebih lebih rendah pada tes IQ skala penuh. dibandingkan dengan anak laki-laki yang ibunya memiliki berat badan normal. 

Para peneliti menduga bahwa peradangan dan perubahan hormon akibat obesitas bisa mempengaruhi perkembangan otak janin, terutama di trimester pertama kehamilan. Efek ini lebih terlihat pada anak laki-laki dibanding anak perempuan, meskipun alasannya masih diteliti lebih lanjut.

Tidak ditemukan efek pada anak perempuan

Selain itu, dikutip dari UTnews, sebuah tim peneliti gizi dan kesehatan lingkungan di Universitas Texas di Austin dan Universitas Columbia menemukan bahwa perbedaan tersebut sebanding dengan dampak paparan timbal pada anak usia dini.

Asisten profesor ilmu gizi di UT Austin, Elizabeth Widen mengatakan bahwa perbedaan pola makan dan perilaku mungkin menjadi faktor pendorong, atau perkembangan janin mungkin dipengaruhi oleh beberapa hal yang cenderung terjadi pada tubuh orang dengan berat badan berlebih, seperti peradangan, stres metabolik, gangguan hormonal, dan kadar insulin dan glukosa yang tinggi.

"Yang mengejutkan adalah, bahkan dengan menggunakan penilaian perkembangan yang berbeda sesuai usia, kami menemukan hubungan ini pada anak usia dini dan pertengahan, yang berarti efek ini bertahan lama," kata Widen.

Sayangnya, penelitian tersebut tidak menjelaskan secara rinci tentang alasan mengapa obesitas saat hamil akan memengaruhi anak di kemudian hari, Bunda. Padahal pada penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara pola makan ibu dan perkembangan kognitif, seperti skor IQ yang lebih tinggi pada anak-anak yang ibunya memiliki lebih banyak asam lemak tertentu yang ditemukan dalam ikan. 

Para peneliti mengendalikan beberapa faktor dalam analisis mereka, termasuk ras dan etnis, status perkawinan, pendidikan ibu dan IQ, serta apakah anak-anak tersebut lahir prematur atau terpapar iritan lingkungan seperti polusi udara. Apa yang dimakan ibu hamil atau apakah mereka menyusui tidak termasuk dalam analisis.

Tim juga memeriksa dan memperhitungkan lingkungan pengasuhan di rumah anak pada masa kanak-kanak awal, dengan melihat bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak-anak mereka dan apakah anak tersebut diberikan buku dan mainan. Lingkungan rumah pengasuhan ditemukan dapat mengurangi efek negatif obesitas.

"Dampak pada IQ lebih kecil di lingkungan rumah pengasuhan, tetapi masih ada," kata Widen.

Ini bukan studi pertama yang menemukan bahwa anak laki-laki tampak lebih rentan dalam kandungan. Sebuah studi tahun 2018 menemukan IQ kinerja yang lebih rendah pada anak laki-laki, tetapi tidak pada anak perempuan, yang ibunya terpapar timbal, dan sebuah studi tahun 2019 menunjukkan anak laki-laki yang ibunya mengonsumsi fluorida selama kehamilan mendapat skor lebih rendah pada penilaian IQ.

Karena IQ anak-anak merupakan prediktor tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dan kesuksesan profesional di kemudian hari, para peneliti mengatakan ada potensi efeknya akan bertahan hingga dewasa.

Widen menyarankan wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan saat hamil untuk mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah dan sayuran, mengonsumsi vitamin prenatal, tetap aktif, dan memastikan untuk mendapatkan cukup asam lemak seperti yang ditemukan dalam minyak ikan. Memberikan anak-anak lingkungan rumah yang mendukung juga penting, seperti halnya memeriksakan diri ke dokter secara teratur, termasuk selama kehamilan untuk membahas kenaikan berat badan.

Banner Puasa Qadha

Penyebab anak laki-laki lebih terpengaruh

Berikut ini penyebab mengapa otak anak laki-laki lebih terpengaruh dengan tubuh Bunda yang obesitas saat hamil:

1. Otak anak laki-laki lebih sensitif

Salah satu alasannya adalah karena otak anak laki-laki lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan dalam kandungan, Bunda. Jadi, ketika ada ketidakseimbangan hormon atau gangguan metabolisme akibat obesitas ibu, perkembangan kognitif mereka dampaknya bisa lebih terasa pada anak laki-laki dibanding anak perempuan.

2. Hormon estrogen Melindungi Anak Perempuan

Anak perempuan cenderung lebih terlindungi dari dampak negatif karena mereka memiliki paparan estrogen yang lebih tinggi, baik dari ibu maupun dari tubuh mereka sendiri lo Bunda. Estrogen ini berperan dalam menstabilkan perkembangan otak, sehingga anak perempuan bisa lebih tahan terhadap faktor eksternal seperti obesitas ibu saat hamil.

3. Perbedaan dalam perkembangan otak

Perkembangan otak anak laki-laki dan perempuan berbeda sejak dalam kandungan ya Bunda. Otak laki-laki berkembang lebih lambat, terutama dalam bagian yang berhubungan dengan keterampilan motorik dan kognitif. Ini membuat mereka lebih rentan mengalami hambatan perkembangan jika ada faktor risiko seperti obesitas ibu.

4. Respons yang berbeda terhadap nutrisi

Peneliti juga menemukan bahwa anak laki-laki cenderung lebih dipengaruhi oleh kekurangan atau kelebihan nutrisi selama kehamilan dibanding anak perempuan. Karena obesitas dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dalam plasenta, anak laki-laki lebih mungkin mengalami efek negatifnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online