Panduan Aman Puasa untuk Ibu Hamil Trimester 1 hingga 3

12 hours ago 4

Berpuasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang penuh kemuliaan dari Allah SWT. Oleh karena itu, banyak ibu hamil yang ingin tetap berpuasa meskipun usia kandungan masih berada di trimester satu atau dua. Meskipun demikian, Allah SWT memberikan kemudahan bagi umat-Nya yang menghadapi kesulitan dalam menjalankan puasa.

Bagi ibu hamil dan menyusui, puasa Ramadhan adalah pilihan. Jika tidak mampu berpuasa, mereka dapat menggantinya di lain hari atau membayar fidyah. Jika ibu hamil merasa mampu berpuasa, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui sebelum memulai.

Lantas, apa saja panduan yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil dari trimester pertama hingga ketiga saat ingin menjalankan puasa Ramadhan? Simak penjelasannya di bawah ini!"

Apakah puasa baik untuk ibu hamil?

Puasa bagi ibu hamil bisa menjadi pilihan yang baik, tetapi ada risiko yang perlu diperhatikan. Secara umum, puasa menawarkan manfaat spiritual dan emosional, seperti kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, kesehatan ibu dan janin harus selalu menjadi prioritas utama.

"Kalau bunda kuat, sehat, dan menurut dokter enggak masalah, bisa puasa. Jika kamu berpuasa, maka akan lebih baik. Tapi kalau memengaruhi kesehatan Bunda dan bayi, maka boleh tidak puasa. Dengan memberikan fidyah sudah melakukan kewajiban, Insyallah sama pahalanya dan mendapat ampunan dari Allah SWT," jelas ustazah Siti kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Puasa dapat memberikan dampak positif bagi ibu hamil jika dilakukan dengan bijak. Jika ibu hamil memilih untuk berpuasa, mereka harus memperhatikan pola makan yang sehat dan cukup cairan saat berbuka dan sahur untuk mendukung kesehatan mereka dan perkembangan janin.

Bolehkah puasa saat hamil muda?

Bagi ibu hamil muda, terutama di trimester pertama, puasa memerlukan perhatian khusus. Pada fase ini, pembentukan organ janin berlangsung pesat, sehingga asupan nutrisi dan cairan harus tetap terjaga. Meskipun ibu hamil tidak dilarang berpuasa, mereka harus berhati-hati.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Risma Maharani, Sp.OG, menyarankan agar ibu hamil mempertimbangkan kondisi tubuh dan kemungkinan keluhan kehamilan sebelum memutuskan untuk berpuasa.

"Jika di trimester pertama tidak mengalami muntah berlebihan dan masih bisa makan dan minum, insya Allah puasa bisa dilakukan," kata dr. Risma dalam IG Live HaiBunda beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Ahli Diet dan Gizi Kesehatan Masyarakat bersertifikat, dr. Sarah Schenker, menekankan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak berpuasa. Ia menjelaskan bahwa membatasi asupan kalori selama kehamilan tidak disarankan, terlepas dari berat badan Bunda, karena dapat mengganggu kenyamanan janin.

"Penting untuk diingat bahwa hukum Islam tidak mewajibkan ibu hamil untuk berpuasa. Bunda dapat mengganti puasa di lain waktu atau memberikan fidyah, yaitu memberi makanan kepada orang yang membutuhkan sebagai pengganti puasa yang terlewat," jelas Schenker, seperti dikutip dari BabyCenter.

7 Manfaat puasa bagi ibu hamil

Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga membawa berbagai manfaat yang luar biasa bagi ibu hamil. Berikut adalah tujuh manfaat puasa yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik dan spiritual: 

1. Mendekatkan diri ke Allah SWT

Puasa adalah waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan spiritual. Dengan berpuasa, ibu hamil dapat lebih fokus dalam beribadah, berdoa, dan merenungkan makna kehidupan, sehingga mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Puasa Ramadhan tepat sekali untuk meningkatkan rohaninya (bagi yang berpuasa), atau untuk mendekatkan diri kepada Allah," tulis Maulana Muhammad Ali dalam buku Islamologi.

2. Mendorong diri untuk berbuat baik

Selama bulan puasa, semangat untuk berbuat baik dan berbagi dengan sesama meningkat. Ibu hamil dapat terinspirasi untuk melakukan amal, membantu orang lain, dan menanamkan nilai-nilai positif pada calon buah hati.

3. Mengatur pola makan

Puasa memberikan kesempatan untuk mengatur pola makan yang lebih baik. Dengan waktu yang terbatas untuk makan, ibu hamil dapat lebih selektif dalam memilih makanan bergizi yang mendukung kesehatan mereka dan janin.

4. Membakar lemak tubuh yang tidak diperlukan

Selama berpuasa, tubuh akan membakar cadangan lemak sebagai sumber energi. Ini membantu ibu hamil menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi lemak tubuh yang tidak diperlukan.

5. Memperbaiki metabolisme tubuh

Puasa dapat meningkatkan efisiensi metabolisme. Dengan memberi waktu istirahat pada sistem pencernaan, tubuh dapat berfungsi lebih baik dan memproses nutrisi dengan lebih efektif.

6. Membersihkan organ pencernaan

Berpuasa memberikan waktu bagi organ pencernaan untuk beristirahat dan memperbaiki diri. Selama berpuasa, tubuh tidak menerima makanan dan minuman dalam jangka waktu tertentu, yang memungkinkan sistem pencernaan untuk berfungsi lebih efisien.

Proses ini dapat membantu mengurangi beban pada organ pencernaan, seperti lambung dan usus, serta memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengeluarkan racun dan limbah yang terakumulasi.

7. Mengontrol kadar kolesterol

Puasa juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Selama puasa, asupan makanan berlemak dan tinggi kalori berkurang, yang dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) dan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL).

Ini penting bagi ibu hamil, karena kadar kolesterol yang seimbang dapat mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan. 

Tips menjalani puasa bagi ibu hamil

Bagi ibu hamil yang memutuskan untuk berpuasa, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka, seperti sumber protein, sayuran, dan karbohidrat kompleks.

Selain itu, jangan lupa untuk minum cukup air antara berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi. Menghindari makanan yang terlalu pedas atau berlemak juga dapat membantu menjaga kenyamanan pencernaan selama berpuasa.

Selama puasa, ibu hamil perlu mendengarkan tubuh mereka dan memperhatikan tanda-tanda kelelahan atau ketidaknyamanan. Jika merasa lemah, pusing, atau mengalami gejala dehidrasi, sebaiknya segera menghentikan puasa dan berkonsultasi dengan dokter. 

5 Alasan mengapa ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa

Ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Anjuran ini didasarkan pada pertimbangan keselamatan ibu dan janin.

Berikut adalah lima alasan mengapa Bunda yang sedang hamil sebaiknya menghindari puasa menurut Dokter Spesialis Kandungan RS Bunda, dr. Reino Rambey, Sp.OG., dalam Live Instagram HaiBunda x RS Bunda, Selasa (11/2/25).

1. Kebutuhan nutrisi tinggi

Ibu hamil memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Selama kehamilan, kebutuhan kalori, protein, vitamin, dan mineral meningkat. Berpuasa dapat menghambat pemenuhan kebutuhan nutrisi ini, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan diri dan kandungan.

2. Lemah dan sakit

Selama kehamilan, banyak ibu hamil mengalami perubahan fisik dan hormonal yang dapat membuat mereka merasa lelah dan tidak nyaman. Berpuasa dapat memperburuk kondisi ini, seperti kelelahan yang lebih parah, sakit kepala, dan ketidaknyamanan lainnya, yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.

"Lalu, kalau dinyatakan sehat oleh dokter tapi di tengah puasa mengalami sakit kepala, pandangan tiba-tiba menjadi gelap, atau lemas, itu harus segera berbuka. Ingat ya, kita membutuhkan sesuatu yang penanganannya emergency, dan dalam hal ini adalah bayinya," ujar dr. Reino.

3. Mual dan muntah

Banyak ibu hamil mengalami mual dan muntah, terutama pada trimester pertama. Berpuasa dapat memperburuk gejala ini, karena tidak ada asupan makanan yang dapat membantu meredakan mual. 

4. Risiko dehidrasi

Ibu hamil rentan mengalami dehidrasi, terutama jika puasa dilakukan di cuaca panas. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk penurunan aliran darah ke janin dan komplikasi lainnya.

5. Risiko komplikasi

Berpuasa dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, kelahiran prematur, dan pertumbuhan janin yang terhambat. Ibu hamil yang berpuasa mungkin juga lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu, yang dapat membahayakan kesehatan mereka dan janin.

Bagaimana keadaan janin saat ibu hamil puasa?

Dilansir dari laman Pregnancybirthbaby, salah satu kekhawatiran ibu hamil saat berpuasa adalah apakah janin akan kelaparan. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena puasa tidak akan membuat bayi kelaparan.

Janin selalu mendapatkan asupan nutrisi dari tubuh ibunya, baik saat berpuasa maupun tidak. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopause, Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, menjelaskan bahwa puasa tidak memengaruhi janin.

"Janin tidak pernah kelaparan karena tubuh ibu akan selalu menyuplai makanan. Jika ibu kekurangan kalsium, janin akan mengambilnya dari tulang ibu. Begitu pula dengan kalori yang dibutuhkan," ungkap Prof. Andon dalam wawancara dengan HaiBunda.

Namun, janin bisa mengalami kekurangan nutrisi jika ada masalah pada plasenta yang menghalangi pasokan nutrisi. "Kekurangan makanan pada janin biasanya disebabkan oleh masalah di plasenta, bukan karena ibu hamil berpuasa," tambahnya.

Di sisi lain, dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, juga menegaskan bahwa janin tidak akan kelaparan saat ibu berpuasa.

"Janin mengambil nutrisi yang sudah dicerna oleh ibu. Makanan yang masuk ke tubuh ibu akan dicerna dan dimetabolisme terlebih dahulu sebelum disuplai ke janin," jelas dr. Adila kepada HaiBunda.

Trimester kehamilan yang aman berpuasa

Umumnya, ibu hamil diperbolehkan berpuasa pada trimester kedua dan ketiga, asalkan kehamilan dalam keadaan sehat dan tidak ada komplikasi. Pada trimester kedua, banyak ibu hamil mengalami peningkatan stamina dan penurunan gejala mual yang sering terjadi pada trimester pertama. Hal ini membuat mereka lebih mampu menjalani puasa dengan baik.

Selain itu, pada trimester ketiga, meskipun ibu hamil mungkin merasa lebih berat dan lelah, janin sudah lebih berkembang dan dapat lebih baik dalam mendapatkan nutrisi dari tubuh ibu. Meskipun begitu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa, ya Bunda.

Syarat ibu hamil saat menjalankan ibadah puasa

Ibu hamil yang ingin berpuasa perlu memperhatikan beberapa syarat penting berikut ini:

  • Kesehatan ibu adalah prioritas utama. Pastikan tidak memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, anemia, atau hipertensi.
  • Hindari puasa jika ada komplikasi kehamilan, seperti risiko keguguran atau kehamilan kembar.
  • Jaga tubuh terus terhidrasi. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum minimal 8 gelas air putih setiap hari antara waktu berbuka dan sahur.
  • Pastikan asupan nutrisi terpenuhi dengan menyiapkan hidangan yang seimbang dan bergizi saat sahur dan berbuka, agar kebutuhan nutrisi harian dapat tercukupi dengan baik.

Kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan berpuasa

Berikut beberapa kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan berpuasa:

1. Riwayat diabetes

Jika Bunda memiliki riwayat diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, sangat penting untuk berhati-hati saat mempertimbangkan puasa.

Puasa dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang berbahaya, yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil dengan diabetes gestasional juga disarankan untuk menghindari puasa demi menjaga kestabilan kadar gula darah dan mencegah komplikasi.

2. Hipertensi

Ibu hamil yang mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) berisiko mengalami komplikasi serius, seperti preeklampsia. Puasa dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan tekanan darah, yang dapat memperburuk kondisi hipertensi. Oleh karena itu, ibu hamil dengan hipertensi disarankan untuk tidak berpuasa demi menjaga kesehatan mereka dan janin.

3. Rentan terinfeksi

Ibu hamil dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau rentan terhadap infeksi harus menghindari puasa. Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh mengalami perubahan sehingga puasa dapat mengurangi asupan nutrisi dan cairan yang diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh.

4. Warna urine berubah

Perubahan warna urine, seperti menjadi lebih gelap, dapat menjadi tanda dehidrasi. Ibu hamil yang mengalami perubahan ini harus segera meningkatkan asupan cairan. Berpuasa dapat memperburuk dehidrasi dan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

5. Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang ditandai dengan mual dan muntah parah, sehingga mengganggu kemampuan ibu untuk makan dan minum dengan baik. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini tidak disarankan untuk berpuasa, karena puasa dapat memperburuk gejala dan menyebabkan dehidrasi serta kekurangan nutrisi.

6. Riwayat keguguran

Ibu hamil dengan riwayat keguguran mungkin lebih rentan terhadap stres fisik dan emosional. Berpuasa dapat menambah beban pada tubuh dan meningkatkan risiko komplikasi. Oleh karena itu, mereka disarankan untuk tidak berpuasa demi menjaga kesehatan kehamilan.

Panduan aman puasa untuk ibu hamil di trimester 1-3

Jika Bunda telah memutuskan untuk berpuasa di Ramadhan meskipun sedang hamil, berikut adalah beberapa panduan aman untuk berpuasa, dikutip dari laman Marhababy:

1. Trimester pertama (minggu 1 - 12)

Pada trimester pertama, ibu hamil mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal. Ini adalah periode penting untuk pembentukan organ vital janin. Jika ibu hamil ingin berpuasa, penting untuk memperhatikan beberapa hal:

  • Kondisi kesehatan: Pastikan tidak mengalami mual berlebihan atau masalah kesehatan lainnya. Jika merasa lemah atau tidak nyaman, sebaiknya tidak berpuasa.
  • Asupan nutrisi: Fokus pada makanan bergizi saat sahur dan berbuka. Pilih makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral untuk mendukung perkembangan janin.
  • Hidrasi: Pastikan untuk minum cukup air saat berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi.

2. Trimester kedua (minggu 13 - 27)

Trimester kedua sering dianggap sebagai periode yang lebih stabil bagi ibu hamil. Pada fase ini, ibu hamil biasanya merasa lebih energik dan mual berkurang. Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Keseimbangan nutrisi: Pastikan asupan kalori dan nutrisi tetap seimbang. Ibu hamil perlu meningkatkan asupan kalori untuk mendukung pertumbuhan janin.
  • Pola makan sehat: Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, untuk menjaga kesehatan pencernaan.
  • Monitoring kesehatan: Selalu perhatikan tanda-tanda tubuh. Jika merasa tidak nyaman atau lelah, pertimbangkan untuk tidak berpuasa.

3. Trimester ketiga (minggu 28 - 40)

Pada trimester ketiga, ibu hamil memasuki fase akhir kehamilan, di mana janin tumbuh dengan cepat. Ini adalah waktu yang krusial sehingga ibu hamil harus lebih berhati-hati terhadap hal berikut:

  • Kebutuhan energi: Kebutuhan kalori meningkat, jadi penting untuk memastikan asupan makanan yang cukup saat sahur dan berbuka.
  • Hidrasi yang cukup: Dehidrasi dapat menjadi masalah, jadi pastikan untuk minum cukup air, terutama saat berbuka.
  • Konsultasi medis: Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa, terutama jika ada risiko komplikasi seperti tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional.

5 Tips berpuasa saat hamil

Dikutip dari laman BabyCenter, berikut lima tips utama untuk para ibu hamil terapkan agar puasa aman dan nyaman:

1. Berkonsultasi dengan dokter

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sangat penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan perkembangan janin, serta membantu menentukan apakah puasa aman untuk dilakukan.

2. Penuhi nutrisi saat sahur dan berbuka

Bunda, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka, ya. Pilihlah makanan yang kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum juga baik untuk memberikan energi yang tahan lama.

3. Hindari kafein dan makanan tinggi lemak

Kafein dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko gangguan tidur, sedangkan makanan tinggi lemak dapat membuat pencernaan menjadi lambat. Sebaiknya, pilihlah makanan yang lebih sehat dan seimbang untuk menjaga energi dan kesehatan.

4. Perbanyak asupan cairan

Dehidrasi merupakan masalah serius saat berpuasa, terutama bagi ibu hamil. Pastikan untuk minum cukup air antara waktu berbuka dan sahur. Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak air juga dapat membantu menjaga tubuh terus terhidrasi.

5. Istirahat yang cukup

Kelelahan bisa menjadi tantangan saat berpuasa bagi ibu hamil. Usahakan untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas. Jika merasa lelah, jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat di siang hari, Bunda.

Kondisi yang harus diwaspadai saat ibu hamil berpuasa

Ibu hamil yang berpuasa termasuk dalam kelompok rentan. Oleh karena itu, Bunda perlu mewaspadai beberapa kondisi tertentu agar dapat segera membatalkan puasa dan mengutamakan keselamatan diri serta Si Kecil:

  • Mimisan: Perdarahan dari hidung dapat menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan cairan.
  • Dehidrasi: Penting untuk memperhatikan kadar cairan tubuh. Gejala dehidrasi meliputi rasa haus yang berlebihan, lemas, dan frekuensi buang air kecil yang berkurang.
  • Pergerakan bayi berkurang: Jika merasakan penurunan aktivitas bayi, ini bisa menjadi indikasi bahwa bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi atau oksigen.
  • Nyeri perut: Rasa sakit yang tidak biasa di area perut perlu diwaspadai, karena bisa menandakan masalah yang lebih serius.
  • Mual dan muntah: Jika mengalami mual yang berlebihan atau muntah, hal ini dapat mengganggu asupan nutrisi dan cairan yang diperlukan selama kehamilan.

Demikian penjelasan mengenai puasa ibu hamil yang aman di trimester 1, 2, dan 3. Perhatikan tanda-tanda bahaya seperti dehidrasi dan harus segera membatalkan puasa. Selamat menjalankan puasa Ramadhan ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online