Jakarta -
Pascapersalinan, perempuan mengalami masa nifas dan setelahnya baru kembali ke masa haid rutin setiap bulannya. Tetapi, ada juga sebagian perempuan yang tidak mengalami langsung haid usai nifas. Apa sebenarnya penyebab perempuan setelah melahirkan tidak haid dan cara mengatasinya seperti apa, Bunda?
Masa-masa nifas yang dialami perempuan usai persalinan memang berbeda kadar perdarahannya ya, Bunda. Ada yang mengalami cukup deras dan ada juga yang biasa saja. Bahkan, beberapa ibu kerap mengalami banyak perdarahan selama dua atau tiga minggu setelah melahirkan secara normal atau melalui operasi caesar.
Kondisi nifas sebenarnya sama yang dirasakan saat fase haid hanya saja mungkin lebih deras di awal. Darah di fase ini disebut lokia, yakni campuran darah dan jaringan rahim yang tidak dibutuhkan tubuh setelah kehamilan.
Seperti halnya menstruasi, biasanya fase ini dimulai dengan aliran yang deras dan menjadi lebih ringan seiring waktu, yang akhirnya berakhir dengan bercak. Warnanya pun akan berubah dari merah tua menjadi merah muda, kecokelatan, hingga putih pucat.
Namun, Bunda belum berovulasi secara teratur atau melepaskan sel telur dari ovarium. Jadi, lokia bukanlah menstruasi yang sebenarnya, seperti dikutip dari laman Utswmed.
Kapan haid pertama seharusnya hadir setelah persalinan?
Haid pertama setelah Bunda melahirkan sebenarnya bisa terjadi kapan saja. Tepatnya yakni antara dua hingga 12 minggu setelah Bunda melahirkan. Bagi kebanyakan perempuan, mereka mengalaminya antara enam sampai 12 minggu.
Jika Bunda menyusui secara eksklusif, haid Bunda kemungkinan akan tertunda sampai Bunda memberikan bayi Bunda makanan padat dan bentuk susu lainnya. Saat kadar prolaktin Bunda atau hormon yang membantu tubuh memproduksi susu meningkat, kadar estrogen dan progesteron Bunda pun menurun.
Hormon-hormon tersebut sedianya membantu mengatur haid Bunda mengingat kadar yang lebih rendah dapat mengurangi kemungkinan ovulasi dan hadirnya menstruasi.
Saat Bunda mengalami lokia, aliran darah seperti halnya menstruasi biasa, Bunda. Dari mulai lebih banyak lalu berangsur-angsur menjadi lebih sedikit. Namun, jika jumlah darah meningkat setelah beberapa hari yang lebih sedikit, pertimbangkan untuk mengurangi aktivitas Bunda selama beberapa hari sehingga tubuh Bunda dapat beristirahat dan pulih dari persalinan.
Apakah haid saya akan terasa berbeda?
Kebanyakan perempuan dapat memperkirakan periode haid mereka setelah melahirkan akan lebih banyak daripada yang mereka alami sebelum kehamilan. Biasanya, darah haid akan terlihat merah terang yang kemudian memudar menjadi merah kecokelatan yang lebih gelap.
Selain itu, Bunda mungkin melihat gumpalan kecil pada awalnya tetapi tidak akan terlihat gumpalan besar. Jika Bunda menemukannya, segera berkonsultasi dengan dokter ya, Bunda.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jaringan parut operasi caesar dapat meningkatkan nyeri haid serta aliran darah. Secara umum, gejala haid pascapersalinan akan mirip dengan gejala sebelum kehamilan. Jadi, jika Bunda biasa mengalami kram, kemungkinan kram tersebut akan muncul kembali. Namun, sebagian perempuan mengatakan kalau haid mereka membaik setelah kehamilan.
Seberapa teratur siklus haid setelah melahirkan?
Tamu bulanan atau haid biasanya memang hadir rutin setiap bulannya ya, Bunda. Tetapi tidak perlu khawatir jika mengalaminya tidak teratur pascapersalinan. Sebab, banyak juga Bunda yang mengalami hal tersebut.
Jadi Bunda tidak perlu khawatir jika mengalami ketidakteraturan haid setelah melahirkan ya, Bunda. Berikut ini beberapa penyebab mengapa perempuan tidak haid setelah melahirkan:
1. Perubahan hormonal setelah melahirkan
Biasanya, haid dapat memakan waktu hingga satu tahun untuk kembali menjadi teratur seperti sebelumnya. Jadi, untuk mengembangkan, menumbuhkan, dan melahirkan bayi, tubuh memang mengalami beberapa perubahan hormonal, dan memerlukan waktu untuk kembali normal.
2. Fluktuasi hormon saat menyusui
Ibu yang menyusui bahkan lebih mungkin mengalami siklus haid yang tidak teratur. Saat Bunda menyusui, kadar estrogen dalam tubuh lebih rendah atau hormon yang berfluktuasi seiring dengan menstruasi yang Bunda alami. Tanpa fluktuasi estrogen yang normal, Bunda tidak akan mengalami menstruasi yang normal.
3. Menyusui
Menyusui eksklusif juga bisa menunda hadirnya haid pada perempuan usai melahirkan. Jadi, jangan khawatir jika haid Bunda terlambat, kecuali jika Bunda baru saja melakukan hubungan seks tanpa pengaman.
4. PTSD setelah kehamilan
Bunda mungkin mengaitkan gangguan stres pascatrauma dengan korban penyerangan, perang, atau bencana alam. Namun, seperti yang dikatakan maternal-fetal specialist, Dr Shivani Patel bahwa gejala PTSD dapat sangat membebani ibu yang mengalami kehamilan yang rumit.
5. Perubahan rahim pascakehamilan
Beberapa orang memang merasakan bahwa haid mereka jadi lebih mudah setelah kehamilan. Ini dikarenakan rahim telah meregang dan mengendur. Sementara, sebagian perempuan lainnya merasa lebih sulit yang mungkin disebabkan oleh rahim yang lebih besar dan meregang di mana memiliki lebih banyak jaringan untuk dilepaskan setiap haid, seperti dikutip dari laman WebMd.
Orang dengan endometriosis kerap mengalami haid yang lebih mudah setelah kehamilan. Namun, perubahan ini hanyalah sementara dan periode yang lebih menyakitkan akan kembali dialami setelah beberapa bulan.
6. Menyapih anak
Hanya mengalami satu siklus menstruasi setelah kehamilan tidak berarti periode menstruasi Bunda telah kembali. Bunda mungkin mengalami ovulasi ataupun tidak. Biasanya, Bunda lebih mungkin mengalami ovulasi jika Bunda telah menyapih Si Kecil.
Ya, tidak ada cara khusus untuk mengetahui apakah menstruasi Bunda akan kembali dengan cara yang sama seperti sebelum Bunda hamil atau tidak. Jika Bunda mengalami nyeri haid yang berbeda atau berubah, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter terkait hal tersebut guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
tidak
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)