Jakarta -
Saat hamil, tak sedikit para Bunda yang ingin makan pepaya muda. Sebenarnya, amankah pepaya muda untuk ibu hamil? Ketahui risiko dan aturan konsumsinya yuk, Bunda.
Buah pepaya dengan segala gizi yang ada dalam kandungannya memang baik untuk kesehatan. Tetapi, pada kehamilan sering kali buah tersebut memang perlu dihindari, Bunda.
Kandungan pepaya muda dan matang
Pepaya dapat menjadi camilan yang menyegarkan di hari yang hangat atau makanan manis setelah makan. Namun, saat hamil, Bunda harus berhati-hati dalam memilih pepaya. Pelajari lebih lanjut tentang cara menjadikan pepaya sebagai bagian sehat dari diet kehamilan dan kapan sebaiknya menghindari buah tropis ini.
Kandungan Pepaya Muda
Pepaya muda diketahui mengandung lateks, yang mengandung enzim papain. Enzim ini tidak aman dikonsumsi selama kehamilan karena dapat menyebabkan kontraksi rahim dini dan dapat melemahkan selaput yang menopang janin.
Para ahli meyakinkan bahwa hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa mengonsumsi pepaya muda dapat menyebabkan keguguran. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus hamil menunjukkan bahwa mengonsumsi pepaya muda memang menyebabkan kontraksi dini, yang menunjukkan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut.
"Bahan kimia yang menyebabkan keguguran disebut abortifasien," kata Yen Hope Tran, DO, seorang dokter kandungan dan ginekologi di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California.
Meskipun pepaya yang mengandung lateks dikaitkan dengan kontraksi, bukan keguguran, dalam penelitian pada tikus, Dr. Tran menunjuk bahan kimia tersebut sebagai kemungkinan sumber masalah. "Lateks memiliki beberapa aktivitas seperti hormon," katanya seperti dikutip dari laman Parents.
Kandungan pepaya matang
Pepaya matang merupakan sumber vitamin C yang baik, yang merupakan nutrisi penting selama kehamilan. Dari sebuah pepaya kecil dapat menyediakan sekitar 95 miligram (mg) vitamin C rata-rata, yang lebih dari nilai harian yang direkomendasikan yaitu 85 mg untuk ibu hamil.
Selain itu, pepaya juga mengandung serat, yang membantu menghindari atau meringankan sembelit selama kehamilan. Pepaya matang juga menjadi sumber alami dari beta-karoten, kolin, serat, folat, kalium, vitamin A, B, dan C seperti dikutip dari laman Healthline.
Risiko pepaya muda untuk ibu hamil
Pepaya muda diketahui mengandung lateks dan papain. Jenis lateks dalam pepaya muda sebaiknya memang dihindari perempuan hamil karena dapat memicu kontraksi rahim ang nyata, yang menyebabkan persalinan dini.
Mengandung papain yang mungkin disalahartikan oleh tubuh sebagai prostaglandin yang terkadang digunakan untuk menginduksi persalinan. Pepaya juga dapat melemahkan membran vital yang menopang janin. Ini adalah alergen umum yang dapat memicu reaksi berbahaya.
Penelitian seputar makan pepaya selama kehamilan sangat minim, tetapi para ahli secara umum setuju bahwa lateks dalam pepaya muda harus dihindari. Saat berbelanja buah, carilah hanya pepaya yang matang.
Kematangan pepaya dapat diperiksa dari baunya, terutama di dekat batangnya. Jika tidak berbau, berarti belum matang. Jika berbau manis, berarti sudah matang, dan jika berbau tidak sedap, berarti sudah terlalu matang. Pepaya yang matang juga biasanya tidak berwarna hijau, dan akan lunak jika ditekan dengan lembut.
Jika Bunda tidak yakin dengan kemampuan untuk memilih pepaya yang matang daripada yang belum matang, mungkin lebih baik untuk menghindari pepaya sama sekali selama hamil. Yakinlah bahwa Bunda bisa mendapatkan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama kehamilan dari makanan lain.
Benarkah makan pepaya saat hamil picu keguguran?
Mengonsumsi pepaya matang mungkin dapat menjadi bagian nutrisi yang bermanfaat bagi ibu hamil. Tetapi, makan pepaya muda dapat sangat berbahaya untuk perempuan hamil.
Beberapa ibu hamil terus mengonsumsi pepaya matang selama kehamilan. Namun, beberapa perempuan memutuskan untuk tidak mengonsumsi pepaya sama sekali hingga setelah melahirkan, karena ada banyak sumber nutrisi lain yang aman untuk dinikmati selama kehamilan.
Jika Bunda hamil atau berencana untuk hamil, bicarakan dengan dokter tentang nutrisi yang tepat termasuk makanan yang harus dihindari. Sehingga, kehamilan pun dapat berjalan dengan aman dan lancar ya, Bunda.
Pepaya muda dan nanas, mana paling berbahaya untuk ibu hamil?
Ada pendapat bahwa nanas dapat menyebabkan keguguran, tetapi ini tidak didukung oleh bukti ilmiah, Bunda. Ini dikarenakan nanas dapat memicu kontraksi atau bahkan persalinan. Sehingga, para bumil khawatir kalau makanan tersebut dapat menyebabkan persalinan prematur atau menjadi salah satu makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil seperti dikutip dari laman WebMD.
Selain itu, terlalu banyak bromelain terkadang dapat menyebabkan diare atau kram, yang mungkin disalahartikan sebagai awal persalinan. Nanas juga dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang.
Jika Bunda memiliki alergi lateks, Bunda mungkin tidak ingin mengonsumsi nanas. Orang yang alergi terhadap lateks sering kali juga alergi terhadap nanas. Hal itu dapat membantu Bunda menghindari kemungkinan reaksi alergi saat hamil.
Baik pepaya ataupun nanas memang sebaiknya dihindari selama kehamilan ya, Bunda. Jika Bunda ingin mengonsumsinya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter agar lebih aman bagi kehamilan Bunda.
5 Buah untuk ibu hamil yang bagus dan kaya manfaat
Kate White, MD, MPH, Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi di the Boston University School of Medicine, mengatakan bahwa Bunda dapat kembali mengonsumsi pepaya jika sudah berada di akhir kehamilan dan telah mendapat lampu hijau dari dokter.
"Karena kontraksi merupakan risiko terbesar, begitu Bunda cukup bulan dan dokter Bunda menganggap tidak apa-apa jika Bunda akan melahirkan, maka Bunda dapat memakan pepaya dalam bentuk apa pun yang Bunda inginkan," katanya.
Alternatif buah lainnya yang aman untuk kehamilan selain pepaya yakni beberapa buah di bawah ini ya, Bunda:
1. Melon
Kim Langdon, MD, seorang dokter kandungan dan ginekologi untuk Medzino, merekomendasikan melon sebagai pengganti pepaya yang lezat dan menyegarkan selama kehamilan karena memiliki tekstur yang sama, sehingga memberikan rasa yang sama. Melon, khususnya, merupakan sumber vitamin C yang baik serta kalium dan serat. Secangkir melon mengandung sekitar 250 mg kalium dan 1 g serat.
2. Jeruk
Jika tujuan utama Bunda adalah mengganti vitamin C yang tidak Bunda dapatkan dari pepaya, pertimbangkan jeruk. Satu jeruk mengandung sekitar 82 mg vitamin C, yang akan membantu Bunda memenuhi kebutuhan harian Bunda. Dengan mengonsumsi satu jeruk per hari, Bunda mengonsumsi vitamin C yang dibutuhkan tubuh dan bayi. Vitamin C merupakan nutrisi penting untuk perkembangan gigi dan tulang bayi.
3. Mangga
Satu cangkir mangga cincang menyediakan 100 persen dari asupan harian yang direkomendasikan seseorang untuk vitamin C dan lebih dari sepertiga dari recommended daily allowance (RDA) vitamin A mereka.
4. Pir
Pir menyediakan banyak nutrisi seperti serat, kalium, dan folat. Mendapatkan banyak serat dalam makanan kehamilan dapat membantu meringankan sembelit, gejala kehamilan yang umum. Kalium dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung bagi perempuan dan bayi. Kalium juga merangsang regenerasi sel seperti dikutip dari laman Medical News Today.
5. Alpukat
Alpukat merupakan sumber yang baik untuk vitamin C, E, dan K, asam lemak tak jenuh tunggal, serat, vitamin B, kalium, copper, dan lainnya. Alpukat mengandung lemak sehat yang menyediakan energi dan membantu mencegah cacat tabung saraf.
Alpukat juga meningkatkan sel-sel yang bertanggung jawab untuk membangun kulit dan jaringan otak bayi yang sedang berkembang. Kalium dalam alpukat dapat meredakan kram kaki, gejala lain yang umum terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)