TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau lokasi kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat. Ia memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan memberikan bantuan kepada para korban.
"Baznas Bazis juga sudah memberikan bantuan kepada korban kebakaran dan jajaran Pemprov DKI nanti juga memberikan hal serupa," kata Teguh di area Glodok Plaza pada Sabtu, 18 Januari 2025 melansir dari siaran resminya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teguh mengatakan telah mengintruksikan Dinas Sosial Jakarta melakukan pendataan dan pendampingan kepada k9orban kebakaran agar dapat menggunakan kartu jaminan kesehatan maupun klaim asuransi.
Terkait kondisi terkini kebakaran di Glodok Plaza, Teguh menyampaikan sebanyak 9 orang dievakuasi dan tujuh jenazah sudah ditemukan hingga Sabtu siang. Teguh masih menunggu kajian investigasi terkait penyebab kebakaran gedung Glodok Plaza.
Kedatangan Teguh didampingi Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Satriadi Gunawan serta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto. Dalam kunjungannya itu, Teguh berkesempatan menaiki Bronto Skylift untuk melihat langsung kondisi bangunan gedung yang terbakar.
Pada kesempatan sebelumnya, Teguh mengatakan pihaknya telah memonitor kondisi sejak awal kebakaran terjadi pada Rabu malam. “Kami sejak 9.25 malam waktu kebakaran sudah terus berkomunikasi dengan pihak terkait,” kata Teguh saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Jumat malam, 17 Januari 2025.
Terpisah, Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia (UI) Fatma Lestari menyoroti standar keselamatan Glodok Plaza dalam insiden kebakaran tragis tersebut. Besarnya jumlah korban, menurut dia, menunjukkan adanya potensi kelemahan pada berbagai aspek keselamatan kebakaran gedung.
Menurut Fatma, jika mengacu pada SNI 03-1746-2000, setiap gedung bertingkat wajib memiliki jalur evakuasi yang mudah diakses, bebas hambatan, dan ditandai dengan jelas. Selain itu, dia menambahkan, jalur evakuasi harus memiliki pencahayaan darurat yang tetap menyala saat listrik padam.
Kemungkinan kelemahan lain, kata Fatma, sistem deteksi dini seperti alarm kebakaran atau detektor asap tidak berfungsi dengan baik atau terlambat memberikan peringatan. Ia menduga sistem pemadam seperti sprinkler atau hydrant internal, yang pemasangannya bersifat wajib di seluruh area pusat belanja, mungkin tidak beroperasi atau tidak berfungsi secara maksimal.
Irsyan Hasyim berkontribusi pada penulisan artikel ini.