PKS Sambut Pendirian Ormas Gerakan Rakyat: Semoga Kontribusi pada Indonesia Semakin Menyala

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Ahmad Mabruri mengucapkan selamat atas pendirian ormas Gerakan Rakyat oleh para loyalis eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Menurut dia, momen deklarasi ormas besutan loyalis Anies ini diambil dalam waktu yang tepat, atau mendekati datangnya bulan suci Ramadan. Mabruri menilai, momen tersebut sebagai barakah jelang Ramadhan. "Semoga kontribusi pada Indonesia semakin menyala," kata Mabruri kepada Tempo, Jumat, 28 Februari 2025.

Mengenai peluang transformasi menjadi partai politik, Mabruri mengatakan, hal tersebut merupakan hak para pengurus ormas Gerakan Rakyat.

PKS, kata dia, tidak merasa tersaingi dan terganggu dengan keberadaan dan peluang transformasi ormas Gerakan Rakyat menjadi partai di kemudian hari. "Sikap kami biasa saja. Kan sudah bisa setiap pemilu ada partai politik baru," ujarnya.

Pada Kamis, 27 Februari 2025, ormas Gerakan Rakyat yang didirikan loyalis Anies Baswedan resmi dideklarasikan pendirian hingga struktural kepengurusannya.

Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan merangkap Juru Bicara Gerakan Rakyat Yusuf Lakaseng menyatakan ormas ini berangkat dari ide dan gagasan Anies Baswedan.

Yusuf menjelaskan, ide dan gagasan tersebut, utamanya adalah persoalan pendidikan sebagai jalan mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat.

Mengenai transformasi menjadi partai politik, Yusuf menegaskan, hal tersebut masih jauh untuk dibahas. Sebab, fungsi utama dari keberadaan ormas tersebut tidak lain untuk membantu rakyat yang membutuhkan.

Sebelumnya, Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli mengatakan, partainya menyambut baik pendirian ormas Gerakan Rakyat.

Guntur menilai, pendirian ormas Gerakan Rakyat harus menjadi simbol kebebasan berkumpul dan berserikat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara 1945. "Didirikannya ormas Gerakan Rakyat kami pikir bagus. Perkuat dan menyehatkan demokrasi," kata Guntur saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Februari 2025.