TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku tidak pernah membuat target menyelesaikan kerja pemerintahan dalam kurun waktu ratusan hari atau bulan. Namun, dia bangga atas kerja keras para menteri dan pimpinan lembaga di Kabinet Merah Putih dalam kurun waktu 3 bulan atau 100 hari kerja Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pembukaan sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Rabu, 22 Januari 2025. "Saya tidak pernah bekerja dengan target ratusan hari atau bulanan. Tapi bagaimana pun itu merupakan suatu tonggak suatu tahap yang kami selesaikan," kata Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala negara mengatakan Kabinet Merah Putih tampak kompak sebagai sebuah tim. Mereka juga tampak bekerja keras.
Memang, kata Prabowo, masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Namun, ia yakin para menteri dan jajaran bekerja keras untuk menyelesaikan masalah itu. "Itu yang saya rasakan dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara sekalian," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Dalam sidang kabinet ini, Prabowo tampak didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga juga tampak hadir.
Sebelumnya, Survei Center of Economic and Law Studies atau Celios melakukan studi evaluasi kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Celios memberikan nilai 5 dari 10 terhadap kinerja Prabowo di 100 hari menjabat.
Nilai rendah tidak hanya diberikan kepada kepala negara, skor rendah juga disematkan ke kinerja putra sulung Jokowi, Gibran. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh puluhan panelis berpengalaman, Gibran mendapat nilai 3 dari 10 dalam evaluasi 100 hari kerjanya.
Studi ini memakai survei berbasis expert judgment. Berbeda dengan survei-survei lainnya yang menggunakan masyarakat awam sebagai respondennya. Adapun panelis terdiri dari 95 jurnalis yang berasal dari 44 lembaga pers kredibel.
Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan puluhan jurnalis yang dipilih itu punya akses langsung maupun kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat negara. "Serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah," kata Bhima dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 21 Januari 2025.
Bhima menyampaikan pemberian skor rendah terhadap 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Bhima berujar mayoritas responden menilai pencapaian program kerja dan kualitas komunikasi yang dilakukan pemerintahan baru ini tidak memuaskan.
"Sebanyak 74 persen responden menilai janji politik hanya sebagian yang berhasil, sementara sebagian lainnya tidak terlaksana," kata Bhima. Selain itu, capaian program yang sudah dilakukan pemerintahan Prabowo-Gibran di 100 hari pertamanya tidak optimal. Sebanyak 37 responden survei Celios menyatakan demikian.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.