TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turut terdampak pemangkasan anggaran yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Wakil Menteri Pendidikan Atip Latipulhayat menyatakan pemangkasan tersebut berimbas pada efisiensi di hampir seluruh pos yang ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hampir semua pos mengalami efisiensi dengan persentase yang berbeda, tentu saja memiliki dampak terhadap pelaksanaan program,” kata Atip melalui pesan tertulis ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 5 Februari 2025.
Adapun perintah efisiensi anggaran didasarkan pada Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tentang Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA 2025. Surat tersebut merupakan respons dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 yang dikeluarkan Prabowo Subianto pada 22 Januari 2025.
Presiden menargetkan penghematan sebanyak Rp 50,5 triliun dana transfer ke daerah (TKD). Sehingga secara keseluruhan, APBN ditargetkan mengalami efisiensi senilai Rp 306,6 triliun.
Dalam penerapannya, persentase pemangkasan berbeda-beda. Sebagai contoh, Alat Tulis Kantor (ATK) diketahui kena pemangkasan sebesar 90 persen; percetakan dan suvenir sebesar 75,9 persen; sewa gedung, kendaraan, dan peralatan dipangkas sebesar 73,3 persen; kajian dan analisis sebesar 51,5 persen; hingga diklat dan bimbingan teknis sebesar 29 persen.
Pemangkasan tersebut turut berdampak pada anggaran Kemendikdasmen sebesar Rp 8,01 triliun. Hal ini sebagaimana disampaikan Mendikdasmen Abdul Mu'ti. “Ada efisiensi Rp 8,01 triliun,” ujar Mu'ti, Rabu.
Untuk saat ini, pihaknya tengah mengkaji lebih lanjut dampak dari pemangkasan tersebut. “Saya tidak hafal (pos) apa saja yang berkurang. Masih terus kami kaji,” tutur Mu'ti.
Meski demikian, Atip menilai pemangkasan yang dilakukan Prabowo tidak dilakukan tanpa alasan. Melainkan dilandaskan berbagai alasan dan memiliki beragam tujuan.
Ia juga meyakinkan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan keberjalanan program-program strategis Kemendikdasmen dalam menghadapi perubahan yang berlaku. “Kami terus berupaya agar program-program tetap berjalan dengan penyesuaian-penyesuaian,” ucapnya.