Sosok Natthamon Eks Girl Group K-Pop Ditangkap di Indonesia usai Jadi DPO 2 Tahun

2 weeks ago 9

Natthamon Khongchak Sosok Natthamon Eks Girl Group K-Pop Ditangkap di Indonesia usai Jadi DPO 2 Tahun /Foto: dok. Instagram/nutty.suchataa

Jakarta, Insertlive -

Natthamon Khongchak, mantan girl grup K-Pop kini tengah mencuri perhatian publik. YouTuber asal Thailand ini akhirnya ditangkap polisi setelah 2 tahun buron.

Ia sempat melarikan diri ke Indonesia dan menyamar sebagai warna negara Indonesia (WNI).

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Natthamon Khongcak berusaha menyamar sebagai WNI dan mengajukan pembuatan paspor Indonesia untuk berpergian ke luar negeri.


Pihak imigrasi RI merasakan ada hal yang mencurigakan dengan aksennya yang berbeda dengan warga Indonesia.

IKUTI QUIZ

Namun, perempuan berusia 31 tahun ini kedapatan tak bisa menyanyikan lagu kebangsaan Republik Indonesia (RI), yakni Indonesia Raya. Ia juga gagal melafalkan Undang-Undang Dasar Indonesia.

Bukan orang Indonesia, wanita itu pun pada akhirnya diekstradisi ke Thailand pada 25 Oktober lalu. Identitas Khongchak yang diburu polisi Thailand pun terkuak.

Natthamon Khongchak atau NuttyNatthamon Khongchak atau Nutty/ Foto: Dok. Instagram

Sosok Natthamon Khongchak familier di mata publik karena ia sudah debut di Korea Selatan di bawah naungan label Dream Cinema.

Sayangnya, ia gagal mencapai puncak kepopularitasan sebagai idol dan kembali ke negara asalnya.


Khongchak kemudian membuat YouTube dan berhasil mengumpulkan lebih dari 800 ribu pengikut dengan mengunggah video cover grup K-Pop seperti BLACKPINK dan BTS.

Bekal dari ketenarannya, Khongchak meluncurkan skema penipuan investasi yang dilaporkan telah memakan sebanyak sekitar 6 ribu korban dengan kerugian diperkirakan sekitar 2 miliar baht atau setara dengan Rp934 miliar.

Usai mengubah citra menjadi pakar investasi valuta asing, Natthamon Khongchak mempromosikan produk investasi yang menjamin keuntungan tinggi.

Jika para investor berinvestasi sebesar 25 persen dalam tiga bulan, 30 persen dalam enam bulan, dan 35 persen dalam setahun. Semua uang pun dijanjikan cair setiap bulan.

Namun, setelah para korban berinvestasi, Khongchak mengatakan kepada mereka bahwa dirinya telah membuat kesalahan.

Kemudian, Khongchak mengancam tak bisa mengembalikan uang jika mereka lapor ke polisi.

Pada tahun 2022, Khongchak hilang bersama ibunda dan sekretaris mereka lalu akhirnya ditangkap di Indonesia.

(naa)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online