Sosok Suami Ira Swara yang Dulu Kerja sebagai Arsitek Kini Jadi Ojek Online

Jakarta, Insertlive -

Lama tidak terdengar kabarnya, terungkap kabar terbaru dari pedangdut Ira Swara usai lama tidak muncul di layar televisi.

Ira mengaku kondisi finansialnya sempat terpuruk imbas COVID-19. Terlebih kala itu ia sudah jarang tampil di layar televisi sebagai penyanyi. Alhasil anak sulungnya, Nia, memutuskan untuk cuti kuliah dan sang suami yang bekerja sebagai arsitek alih profesi sebagai pengemudionline.

Ira mengaku sang suami sempat mencari-cari pekerjaan demi bisa menambah pemasukan. Namun, semua lamaran pekerjaannya terus ditolak.

"Karena yang bisa itu (ojek online), karena udah lumayan umur kita. Suami arsitek, tapi udah cari kerjaan ditolak-tolak," cerita Ira Swara di Pagi Pagi Ambyar Trans TV.

Lalu siapa sebenarnya sosok suami Ira Swara?

Penyanyi dangdut Ira Swara menikah dengan pria bernama Cecep Syarifudin pada 2004 silam. Ira dan Cecep kenal sejak keduanya sama-sama berada di bangku SMA.

Ira dan Cecep memiliki dua orang anak yang bernama Anandra Syarifudin dan Yunia Syahrie. Sementara itu Cecep bekerja sebagai arsitek sebelum alih profesi sebagai pengemudi ojek online.

Cecep terpaksa alih profesi karena sempat mengalami kesulitan ekonomi imbas pandemi COVID-19. Ia bahkan sempat meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga.

"Udah pinjem sana sini, sampai suami driver online untuk menuhin kebutuhan," ucap Ira.

Menjadi pengemudi online, Cecep disebut pernah mendapat penghasilan sebesar Rp100 ribu. Meski suami mendapat penghasilan tidak besar, Ira Swara mengaku bersyukur dan menggunakan uang itu sebaik mungkin.

"Pokoknya istilahnya kalau udah bersih buat makan 100 ribu aja Alhamdulillah, karena banyak yang harus dicukupin," ucapnya.

Kala itu Ira juga sempat tinggal di kontrakan dan menjual beberapa barang berharganya. Setelah jatuh-bangun bersama sang suami, kini Ira bisa sudah bisa menikmati hasilnya. Ia menggunakan uang tabungannya untuk membangun bisnis properti bersama suaminya.

"Alhamdulillah sudah kumpulkan tabungan, istilahnya dulu kerja, kerja. Alihkan ke properti termasuk rumah sederhana di daerah Citayam. Sudah proses segala macam, pecah sertifikat, tanah, pas sudah mulai jualan karena kondisi (tiba-tiba pandemi COVID-19) orang minatnya saat itu nggak ada," beber Ira.

"Di situ kita nggak ada pemasukan, tabungan kepakai, aset dijual ada tanah kayak proses mau ngebangun karena kebutuhan untuk nutupin, rumah juga (dijual), kita ngontrak," sambungnya.

(agn/arm)