TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia atau LSI merilis hasil riset teranyar ihwal kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. LSI menyimpulkan bahwa masyarakat yang paling rendah tingkat kepuasannya terhadap kinerja pemerintah berada di wilayah Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari segi wilayah, (masyarakat) Jakarta tingkat kepuasannya rendah, hanya 53,1 persen menyatakan puas dengan kinerja presiden," kata Direktur Eksekutif LSI Dyajadi Hanan dalam rilis hasil survei lembaganya dipantau daring pada Rabu, 5 Februari 2025.
Sementara masyarakat yang paling puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo berasal dari wilayah Maluku-Papua dengan 93,9 persen. Masyarakat dari wilayah Sumatra yang puas dengan kinerja Prabowo sebesar 75,6 persen, wilayah Banten 79,7 persen, Jawa Barat 80,9 persen, Jawa Tengah-DIY 86,1 persen, Jawa Timur 91,2 persen, Bali-Nusa Tenggara 90,8 persen, Kalimantan 68 persen, dan masyarakat Sulawesi sebesar 83,6 persen.
LSI juga merekam kepuasan publik dari segi etnis atau suku. Djayadi mengatakan ada dua suku di Indonesia yang tingkat kepuasannya kurang dari 60 persen, yaitu masyarakat Betawi dan Minang yang masing-masing 58,9 persen.
Menurut dia, tingkat kepuasan masyarakat dari dua suku itu masuk akal jika dikaitkan dengan perolehan suara Prabowo dan Gibran saat Pilpres 2024. "Prabowo hampir kalah di Jakarta, di Minang Prabowo kalah," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan demografi kelompok permukiman, Dyajadi mengatakan tingkat kepuasan masyarakat di perkotaan cenderung lebih rendah dibanding dengan masyarakat pedesaan. Persentase kepuasan masyarakat yang tinggal di perkotaan sebanyak 78,3 persen, sedangkan yang berada di pedesaan menyatakan 84,5 persen puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo di 100 hari kerja.
"Masyarakat perkotaan biasanya lebih kritis dan demanding, karena itu tingkat kepuasannya enggak mudah," ucap dia.
Adapun survei ini dilakukan pada 20 sampai 28 Januari 2025. Sebanyak 1.220 warga negara Indonesia berusia di atas 17 tahun dijadikan responden dalam survei ini.
Seluruh responden itu dipilih dengan teknik multi stage random sampling. Hasil survei LSI memiliki margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.